78
dibawah 95 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas yang serius pada penelitian ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasdisitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan lain. Gambar dibawah ini merupakan hasil uji heteroskedasdisitas untuk variabel independen yaitu:
persepsi wajib pajak, lingkungan usaha, pengetahuan perpajakan, tarif pajak, kualitas pelayanan, kondisi perekonomian, dan hokum
yang berlaku terhadap variabel dependen yaitu: ketidakpatuhan wajib pajak.
Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer diolah
79
Gambar 4.3 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola, baik diatas maupun dibawah
angka 0 nol pada sumbu Y hal ini berarti tidak terjadi heteroskedasdisitas pada model regresi. Dapat disimpulkan bahwa
instrumen penelitian ini memenuhi asumsi heterokedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi Adjusted R²
Koefisien determinasi R² pada intinya hanya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel independen.
Tabel 4.29 Uji Adjusted R Square
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .527
a
.278 -.047
.45398 a. Predictors: Constant, hukum yang berlaku, kondisi perekonomian, kualitas
pelayanan, pengetahuan perpajakan, pemeriksaan pajak, tarif pajak, persepsi wajib pajak, lingkungan usaha, profitabilitas
b. Dependent Variable: ketidakpatuhan wajib pajak
Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan tabel 4.30 diatas kolom keempat merupakan nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar -0,047 yang
berarti bahwa persepsi wajib pajak, lingkungan usaha, pengetahuan perpajakan, tarif pajak, profitabilitas, pemeriksaan pajak, kualitas
pelayanan, kondisi perekonomian, dan hukum yang berlaku belum mampu menjelaskan variabel ketidakpatuhan karena hanya
mendapatkan nilai Adjusted R Square sebesar 4,7. Dengan nilai R² yang kecil artinya bahwa kemampuan dari variabel-variabel
80
independen yang diteliti memilki kemampuan terbatas dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Kemungkinan masih ada
variabel lain yang mampu menjelaskan variabel ketidakpatuhan yang tidak masuk kedalam model regresi ini. Namun karena nilai
R² yang diperoleh bernilai negatif, maka nilai Adjusted R² bernilai nol. Terjadinya nilai R² yang negatif ini bisa saja disebabkan oleh
jumlah variabel yang terlalu banyak atau jumlah data yang terlalu sedikit.
b. Uji Individu Uji t
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel independen berpengaruh terhadap varibel
independen. Dimana variabel independennya yaitu: tingkat pendidikan, persepsi wajib pajak, lingkungan usaha, pengetahuan
perpajakan, tarif pajak, profitabilitas, pemeriksaan pajak, kualitas pelayanan, kondisi perekonomian, dan hukum yang berlaku.
Sedangkan variabel dependen nya yaitu: ketidakpatuhan wajib pajak. Pada penelitan ini uji t yang dilakukan adalah dua arah.
Untuk analisis uji t ini dilakukan dengan cara melihat tingkat signifikansinya. Apabila sig. 0,05 maka Ho diterima dan H1
ditolak.