80
independen yang diteliti memilki kemampuan terbatas dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Kemungkinan masih ada
variabel lain yang mampu menjelaskan variabel ketidakpatuhan yang tidak masuk kedalam model regresi ini. Namun karena nilai
R² yang diperoleh bernilai negatif, maka nilai Adjusted R² bernilai nol. Terjadinya nilai R² yang negatif ini bisa saja disebabkan oleh
jumlah variabel yang terlalu banyak atau jumlah data yang terlalu sedikit.
b. Uji Individu Uji t
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing- masing variabel independen berpengaruh terhadap varibel
independen. Dimana variabel independennya yaitu: tingkat pendidikan, persepsi wajib pajak, lingkungan usaha, pengetahuan
perpajakan, tarif pajak, profitabilitas, pemeriksaan pajak, kualitas pelayanan, kondisi perekonomian, dan hukum yang berlaku.
Sedangkan variabel dependen nya yaitu: ketidakpatuhan wajib pajak. Pada penelitan ini uji t yang dilakukan adalah dua arah.
Untuk analisis uji t ini dilakukan dengan cara melihat tingkat signifikansinya. Apabila sig. 0,05 maka Ho diterima dan H1
ditolak.
81
Tabel 4.30 Hasil Uji t Statistik
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.30 tersebut maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y=0,679+0X
1
+-0,251X
2
+0,256X
3
+0,15X
4
+-0,29X
5
+0,288X
6
+0,236X
7
+0,163X
8
+0,166X
9
+0,228X
10
+e
Untuk penarikan kesimpulan dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden, dan jumlah variabel sebanyak 9 variabel dilakukan
dengan membandingkan angka signifikan t dengan taraf signifikan, yang dalam penelitian ini sebesar 5 .
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant -.679
2.047 -.332
.744 persepsi wajib
pajak -.251
.388 -.195
-.647 .525
.399 2.504
lingkungan usaha
.263 .430
.183 .613
.547 .403
2.481 pengetahuan
perpajakan .015
.150 .022
.099 .922
.700 1.429
tarif pajak -.029
.193 -.036
-.152 .881
.646 1.548
Profitabilitas .288
.569 .158
.507 .618
.370 2.703
pemeriksaan pajak
.236 .226
.217 1.047
.308 .843
1.186 kualitas
pelayanan .163
.209 .183
.779 .445
.656 1.523
kondisi perekonomian
.166 .319
.129 .523
.607 .593
1.688 hukum yang
berlaku .228
.209 .266
1.094 .287
.609 1.641
a. Dependent Variable: ketidakpatuhan wajib pajak
Sumber: Data primer diolah
82
Penjelasan analisis uji t yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Variabel tingkat pendidikan
Variabel tingkat pendidikan diukur dengan menggunakan skor signifikansi koefisien korelasi, namun diasumsikan
bahwa tingkat pendidikan yang ada pada masyarakat merupakan tingkat pendidikan rendah dengan jumlah 70
dari jumlah responden. Hal tersebut dapat mengartikan bahwa nilai signifikansi koefisien untuk variabel ini sebesar 0,00
0,00 0,05. Artinya bahwa Ho ditolak dan H1 di terima. Ho : terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel tingkat
pendidikan terhadap variabel ketidakpatuhan wajib pajak.
H1 : tidak ada pengaruh yang signifikan pada variabel tingkat pendidikan terhadap variabel ketidakpatuhan
wajib pajak. Dengan demikian karena H1 yang diterima maka artinya
tidak ada pengaruh signifikan antara variabel tingkat pendidikan terhadap variabel ketidakpatuhan wajib pajak.
2. Variabel Persepsi Wajib Pajak
Dari hasil uji t untuk variabel persepsi wajib pajak mempunyai angka signifikan sebesar 0,525 artinya H1
ditolak dan Ho diterima.