88 1.
Penelitian ini masih terbatas pada pembelajaran keterampilan menulis ka- rangan argumentasi siswa kelas X di satu sekolah dengan satu kelompok
kontrol dan satu kelompok eksperimen. 2.
Waktu penelitian yang lebih banyak dilaksanakan pada jam pelajaran tera- khir ternyata membuat siswa kurang bersemangat dalam menulis kara-
ngan argumentasi, hal ini disebabkan oleh tenaga dan konsentrasi siswa sudah terforsir untuk jam pelajaran sebelumnya.
89
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis karangan
argumentasi siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning dengan siswa
yang mengikuti pembelajaran secara konvensional. Perbedaan keterampi- lan menulis karangan argumentasi tersebut ditunjukkan dengan hasil uji-t
untuk sampel bebas posttest kelompok eksperimen dan posttets kelompok kontrol. Hasil penghitungan menunjukkan skor t hitung lebih besar dari
skor t tabel th = 6,752 tt = 1,900 dan nilai sig. 2-tailed sebesar 0,000 pada taraf signifikansi 5 0,05 dan db 58. Siswa yang mengikuti pem-
belajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman expe- riential learning lebih ter-organisasi menyusun ide-ide ke dalam karangan
argumentasi. 2.
Metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi. Keefek-
tifan metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi ditunjukkan oleh hasil
uji-t untuk sampel berhubungan. Hasil penghitungan bahwa t hitung th
90 adalah sebesar 2,046 dengan db 29. Kemudian, skor t hitung tersebut
dikonsultasikan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 15 dan db 29. Hal ini menunjukkan bahwa skor t hitung lebih besar daripada skor t tabel
t
h
= 2,046 tt = 2,045. Dengan demikian, hasil uji-t tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara keterampilan menulis karangan argu- mentasi siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode pem-
belajaran berbasis pengalaman experiential learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa
metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi.
B. Implikasi
Penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran menulis kara- ngan argumentasi dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis pen-
galaman experiential learning lebih efektif daripada pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan cara konvensional. Penggunaan metode pem-
belajaran berbasis pengalaman experiential learning dapat membantu siswa dalam merancanakan ide-ide sebelum disusun ke dalam kerangka karangan
argumentasi, sehingga karangan yang dibuat oleh siswa lebih terorganisasi.