25 d.
Mampu menumbuhkan rasa empati antar sesama anggota kelompok. Manfaat model experiential learning secara individual, antara lain
adalah sebagai berikut. a.
Menumbuhkan rasa percaya diri. b.
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan dapat memecahkan masa- lah.
c. Menghadapi situasi yang buruk.
d. Menumbuhkan rasa percaya antar sesama anggota kelompok.
e. Menumbuhkan semangat kerja sama dan kemampuan untuk berkompromi.
f. Menumbuhkan rasa tangung jawab.
g. Menumbuhkan kemauan untuk memberi dan menerima bantuan.
h. Mengembangkan ketangkasan, kemampuan fisik dan koordinasi.
Tantangan yang terkait dengan penerapan metode pembelajara ber- basis pengalaman experiential learning terkadang tidak mengenal kompro-
mi. Untuk siswa, pengalaman yang akan diterima kadang membuat siswa merasa tegang, akan tetapi begitu mereka mulai mempercayai dan berani un-
tuk mencoba, mereka akan berhasil secara fisik dan emosional dan menge- tahui bahwa sesuatu yang tampaknya tidak mungkin untuk dilakukan,
sebenarnya dapat dilakukan.
D. Penilaian Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi
Menurut Nurgiyantoro 2010: 422-423, kemampuan menulis dapat dinilai dengan jalan tes. Pada umumnya aktivitas orang dalam menghasilkan
26 bahasa tidak semata-mata hanya bertujuan demi produktivitas bahasa itu
sendiri, melainkan karena ada suatu hal yang ingin dikomunikasikan lewat ba- hasa. Tugas menulis hendaknya bukan semata-mata tugas untuk memilih dan
menghasilkan bahasa saja, melainkan bagaimana mengungkapkan gagasan dengan mempergunakan sarana bahasa tulis secara tepat.
Penilaian menulis terutama karangan argumentasi hendaknya dil- akukan secara objektif dan menyeluruh. Permasalahan selama ini adalah
pengaruh subjektivites seorang penilai. Jika kondisi fisik atau psikis tidak da- lam kondisi fit maka dapat dipastikan dalam penilaian tidak objektif. Oleh ka-
rena itu, peneliti melakukan penilaian dengan didampingi oleh guru Bahasa Indonesia agar dapat mendapatkan teknik untuk memperkecil kadar penilaian
yang subjektivitas. Agar pemberian skor dapat objektif, dalam penilaian karangan dis-
ertakan skala pengukuran yang mencakup aspek-aspek penilaian antara ka- rangan satu dengan karangan yang lain. Walaupun demikian aspek pokok
hendaknya meliputi 1 kualitas ruang lingkup isi; 2 organisasi dan penyajian isi; 3 gaya dan bentuk bahasa; 4 penggunaan kosa kata; dan 5 mekanik,
tata bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan. Dalam penelitian ini akan dilakukan penilaian terhadap karangan siswa
dengan memodifikasi cara penilaian dalam buku Penilaian Pembelajaran Ba- hasa oleh Burhan Nurgiyantoro yang disesuaikan dengan teori menulis Keraf.
Adapun hasil adaptasi menulis argumentasi siswa yang terdiri atas isi, organ-