Pengertian Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman Experiental

17 Moon, 2004: 104 yang menyatakan bahwa metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning dapat diinterpretasikan sebagai situasi dimana proses pendidikan diselenggarakan dalam bentuk program pendidikan yang bersifat formal. Metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning merupakan suatu metode pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan siswa untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalaman secara langsung. Oleh sebab itu, metode pembelajaran ini akan berfungsi ketika siswa berperan serta dan bersikap kritis dalam melakukan kegiatan. Setelah itu, mereka mendapatkan pemahaman serta menuangkan dalam bentuk lisan maupun tulis sesuai dengan tujuan pembela- jaran. Dalam hal ini, metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning menggunakan pengalaman sebagai kasalisator untuk menolong siswa me-ngembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembela- jaran. Menurut Sudjana 2005: 123 experiential learning merupaka metode yang bertumpu pada proses pembelajaran yang melibatkan siswa dalam situasi pengalaman, dalam tugas sehari-hari, maupun pengalaman dalam tugas peker- jaan. Metode experiential learning sangat cocok jika digunakan dalam pem- belajaran keterampilan. Kemudian, menurut David Kolb dalam Bhat, 2002: 5, metode experiential learning adalah suatu proses belajar yang 18 mengaktifkan siswa untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara langsung. Metode experiential learning adalah suatu metode proses belajar me- ngajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara langsung. Dalam hal ini, experi- ental learning menggunakan pengalaman sebagai kasalisator untuk menolong pembelajar mengembangkan kapasitas dan kemampuannya dalam proses pembelajaran Cahyani, 2009: 1. Kemudian menurut Baht 2002: 5 experien- tial learning adalah proses belajar, proses perubahan yang menggunakan pe- ngalaman sebagai media belajar atau pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga melalui suatu proses pembuatan makana dari pengalaman langsung. Experiential learning berfokus pada proses pembelajaran untuk masing-masing individu. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa experiential learning adalah suatu pendekatan yang di- pusatkan pada siswa yang dilandaskan pada pemikiran bahwa orang-orang belajar terbaik dari pengalaman secara langsung. Pengalaman belajar akan benar-benar efektif jika menggunakan seluruh siklus dalam model pembelaja- ran experiential learning, dari pengaturan tujuan, melakukan observasi dan eksperimen, memeriksa ulang dan perencanaan tindakan. Apabila proses ini telah dilalui memungkinkan siswa untuk belajar keterampilan baru, sikap baru atau cara berpikir baru. 19

2. Karakteristik Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman

Experiental Learning Menurut Kolb 1984: 25 metode experiential learning memiliki enam karakteristik utama, yaitu sebagai berikut. a. Belajar terbaik dipahami sebagai suatu proses. Tidak dalam kaitannya dengan hasil yang dicapai. b. Belajar adalah suatu proses berkelanjutan yang didasarkan pada pengala- man. c. Belajar memerlukan resolusi konflik-konflik antara gaya-gaya yang ber- lawanan dengan cara dialektis. d. Belajar adalah suatu proses yang holistik. e. Belajar melibatkan hubungan antara seseorang dan lingkungan. f. Belajar adalah proses tentang menciptakan pengetahuan yang merupakan hasil dari hubungan antara pengetahuan sosial dan pengetahuan pribadi.

3. Prinsip-prinsip Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman

Experiential Learning Sutrisno dalam Sofia, 2012: 24 menjabarkan prinsip-prinsip experiential learning berdasarkan pada teori Kurt Lewin sebagai berikut. 1 Experiential learning yang efektif akan mempengaruhi cara berpikir siswa, sikap dan nilai-nilai, persepsi dan perilaku siswa. 2 Siswa lebih mempercayai pengetahuan yang mereka temukan sendiri daripada pengetahuan yang diberikan orang lain. 20 3 Belajar akan efektif bila merupakan sebuah proses yang aktif. Pada saat siswa mempelajari sebuah teori, konsep atau mempraktikkan dan menco- banya, maka siswa akan memahami lebih sempurna dan mengintegrasi- kannya dengan apa yang dipelajari sebelumnya akan dapat mengingatnya lebih lama. 4 Perubahan hendaknya terpisah-pisah antara kognitif, afektif, dan perilaku, tetapi ketiga elemen tersebut merupakan sebuah sistem dalam proses bela- jar yang saling berkaitan satu sama lain, teratur dan sederhana. Mengubah salah satu dari ketiga elemen tersebut menyebabkan hasil belajar tidak efektif. 5 Experiential learning lebih dari sekedar memberi informasi untuk pengu- bahan kognitif, afektif maupun perilaku mengajarkan siswa untuk dapat berubah tidak berarti bahwa mereka mau berubah. Memberi alasan mengapa haris berubah tidak cukup untuk menghasilkan penguasaan dan perhatian pada materi, tidak cukup mengubah sikap dan meningkatkan keterampilan sosial. Experiential learning merupakan proses belajar yang membutuhkan minat belajar pada siswa terutama untuk melakukan perubahan yang diinginkan. 6 Pengubahan persepsi tentang diri sendiri dan lingkungan sangat diperlukan sebelum melakukan pengubahan pada kognitif, afektif, dan perilaku. Tingkah laku, sikap dan cara berpikir seseorang ditentukan oleh persepsi mereka.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model experiential learning terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SDN Cengkareng Timur 15 Pagi Jakarta Barat

10 96 238

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Menggunakan Metode Kontekstual dengan Menerapkan Pembelajaran Berbasis ICT pada Siswa Kelas X 3 SMA Negeri 2 Temanggung

0 6 304

Pengaruh model experiential learning terhadap keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas V SDN Cengkareng Timur 15 Pagi Jakarta Barat

0 17 238

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi dengan metode mind mapping ( peta pikiran) siswa kelas X SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Tangerang Selatan

0 3 128

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING).

8 33 45

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 KALASAN.

0 0 150

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK DALAM KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

2 10 182

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 2 302

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK PEREMBUKAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MINGGIR.

0 1 181

KEEFEKTIFAN FILM DOKUMENTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X SMA TIGA MARET SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 140