24 a.
Pada tahap ini siswa membentuk kelompok yang sebelumnya sudah ditentukan.
b. Berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing mengenai hasi ob-
servasi sebelumnya dengan membuat laporan observasi. 3.
Processing pengolahan data Masing-masing anggota kelompok membuat karangan argumenta dengan
caranya masing-masing. 4.
Generalize penyamarataan a.
Perwakilan tiap anggota kelompok mendemonstrasikan di depan kelas, sedangkan siswa lain mengomentarinya.
b. Siswa dan guru menyimpulkan pelajaran dengan memberikan kritik
dan saran untuk perkembangan karya siswa berikutnya. c.
Setelah selesai, hasil karya siswa dikumpulkan untuk dinilai.
5. Manfaat Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman Experiential
Learning
Menurut Kolb 1984: 62 ada beberapa manfaat metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learning dalam membangun dan mening-
katkan kerjasama kelompok sebagai berikut. a.
Menumbuhkan rasa saling membutuhkan antara sesama anggota kelompok.
b. Membantu memecahkan masalah dan berani mengambil keputusan.
c. Menumbuhkan bakat yang tersembunyi.
25 d.
Mampu menumbuhkan rasa empati antar sesama anggota kelompok. Manfaat model experiential learning secara individual, antara lain
adalah sebagai berikut. a.
Menumbuhkan rasa percaya diri. b.
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan dapat memecahkan masa- lah.
c. Menghadapi situasi yang buruk.
d. Menumbuhkan rasa percaya antar sesama anggota kelompok.
e. Menumbuhkan semangat kerja sama dan kemampuan untuk berkompromi.
f. Menumbuhkan rasa tangung jawab.
g. Menumbuhkan kemauan untuk memberi dan menerima bantuan.
h. Mengembangkan ketangkasan, kemampuan fisik dan koordinasi.
Tantangan yang terkait dengan penerapan metode pembelajara ber- basis pengalaman experiential learning terkadang tidak mengenal kompro-
mi. Untuk siswa, pengalaman yang akan diterima kadang membuat siswa merasa tegang, akan tetapi begitu mereka mulai mempercayai dan berani un-
tuk mencoba, mereka akan berhasil secara fisik dan emosional dan menge- tahui bahwa sesuatu yang tampaknya tidak mungkin untuk dilakukan,
sebenarnya dapat dilakukan.
D. Penilaian Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi
Menurut Nurgiyantoro 2010: 422-423, kemampuan menulis dapat dinilai dengan jalan tes. Pada umumnya aktivitas orang dalam menghasilkan