79 karangan. Contoh karangan agumentasi siswa kelompok argumentasi adalah
sebagai berikut.
D5AIW.12KKPOST Karangan argumentasi kelompok kontrol di atas dari segi isi masih kurang
bagus namun untuk pengembangan tema sudah cukup bagus, dari segi organ- isasi teks juga masih kurang bagus. Selain itu, masih terdapat kalimat
rumpang pada paragraf pertama kalimat pertama. Dari segi mekanik, masih banyak kesalahan dalam penulisan dan penggunaan huruf kapital, ‘ketid-
akseimbangan’ yang seharusnya digabung ditulis secara terpisah, kata ‘ber- motor’ dan ‘hutan” di tengah kalimat seharusnya ditulis dengan huruf kecil
bukan dengan huruf kapital. Selain itu, juga tedapat kesalahan penulisan kata
80 ‘kutup’ yang seharusnya ‘kutub’ dan kata ‘berpfikir’ yang seharusnya ‘ber-
pikir’.
D6DK.21KEPOST Dalam contoh hasil karangan argumentasi di atas sudah dapat
dilihat bahwa karangan argumentasi siswa kelompok eksperimen mengalami peningkatan pada aspek isi dan pengembangan tema. Namun, masih terdapat
sedikit kesalahan dalam penulisan kata dan penulisan huruf kapital yang tidak sesuai dengan EYD. Selain itu, ada beberapa pemilihan kata yang kurang tepat
namun tidak merusak makna.
81 D7ISP.05KEPOST
Contoh hasil tulisan siswa di atas hanya terdapat sedikit sekali kesalahan mekanik dalam penulisan kata maupun EYD. Dari segi isi sudah
bagus, tema sudah dikembangkan dengan lebih baik. Penyertaan fakta dan bukti sudah cukup mendukung argumentasi. Organisasi teks juga mengalami
peningkatan dibandingkan karangan siswa saat pretest.
3. Perbedaan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi Antara Ke-
lompok yang Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Pen- galaman Experiential Learning dengan Kelompok yang
Menggunakan Pembelajaran Secara Konvensional
Hasil pretest keterampilan menulis karangan argumentasi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
keterampilan menulis narasi karangan argumentasi antara kedua kelompok tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksper-
82 imen berangkat dari titik tolak yang sama. Setelah kedua kelompok dianggap
sama, maka selanjutnya masing-masing kelompok diberi perlakuan. Siswa kelompok eksperimen mendapat pembelajaran menulis ka-
rangan argumentasi dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis pen- galaman experiential learning. Siswa kelompok eksperimen yang
menggunakan metode berbasis pengalaman experiential learning dapat mengembangkan sendiri konsep dan fakta dalam materi pembelajaran menulis
karangan argumentasi yang dilakukan oleh guru. Setelah mendapat pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan
menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman experiential learn- ing, kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang cukup bagus, se-
dangkan siswa kelomopk kontrol yang mengikuti pembelajaran menulis ka- rangan argumentasi secara konvensional mengalami peningkatan yang lebih
kecil daripada kelompok eksperimen. Hal tersebut dapat diketahui dari skor rata-rata saat pretest dan posttest menulis karangan argumentasi kelompok
kontrol. Skor rata-rata saat pretest dan posttest menulis karangan argumenta- si kelompok kontrol. Skor rata-rata mean kelompok kontrol saat pretest ada-
lah 58,56 dan skor rata-rata pada saat posttest sebesar 61,50. Artinya, terjadi peningkatan skor rata-rata keterampilan menulis karangan argumentasi ke-
lompok konrol sebesar 5,02. Pada kelompok eksperimen, skor rata-rata mean saat pretest sebesar 58,93 dan skor rata-rata pada saat posttest sebesar