56
Strategi operasional :
a Peningkatan dan pengembangan fasilitas asuhan dan konseling gizi
b Peningkatan tata laksana asuhan dan konseling gizi
c Pemanfaatan tenaga profesional dalam asuhan dan konseling gizi
Kelompok Sasaran:
Anggota Keluarga
Kegiatan :
a Menyusun standar tata laksana asuhan dan konseling gizi
b Melaksanakan kegiatan asuhan dan konseling gizi di setiap sarana pelayanan
kesehatan c
Melaksanakan kegiatan asuhan dan konseling gizi secara profesional
Indikator keberhasilan:
50 dari institusi pelayanan kesehatan telah melaksanakan asuhan dan konseling gizi dengan tenaga profesional.
F. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KURANG ZAT GIZI MIKRO
1.
Pencegahan dan Penanggulangan GAKY
Tujuan :
a Menurunkan jumlah penderita gondok
b Bebas kretin baru
Strategi operasional :
a Garam yodium untuk semua
b Suplementasi kapsul minyak beryodium
c Peningkatan koordinasi kegiatan lintas program dan lintas sektor
d Membuka daerah terisolir
Kelompok Sasaran :
Seluruh penduduk
57
Kegiatan :
a Pengawasan dan peningkatan yodisasi garam
b Membina petani garam
c Pemantauan garam beryodium di tingkat produsen, distributor, pasar dan
masyarakat. d
Menerapkan tindakan hukum berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah yang ada.
e Promosi penggunaan garam beryodium
f Melakukan intensifikasi dan akselerasi distribusi kapsul minyak beryodium
pada WUS, ibu hamil , ibu meneteki dan anak sekolah dasar di daerah endemik berat dan sedang.
g Melakukan pemetaan masalah GAKY
h Pengembangan fortifikasi yodium pada bahan makanan dan yodisasi air
i Peningkatan kualitas bahan makanan sebagai sumber zat yodium terutama
bahan makanan laut.
Indikator keberhasilan :
a 90 keluarga mengkonsumsi garam cukup beryodium 30 ppm
b Penurunan prevalesi TGR dari 9,8 menjadi 5
2. Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Gizi
Tujuan :
a Menurunkan penderita anemia
b Meningkatkan kualitas produktifitas dan prestasi sumber daya manusia.
c Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu serta bayi
Strategi operasional :
a Suplementasi tablet atau sirup besi
b Meningkatkan konsumsi makanan kaya besi
c Pemasaran sosial makanan kaya zat besi terutama sumber hewani
d Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi
e Meningkatkan kemandirian masyarakat
f I ntegrasi kegiatan gizi lintas program dan lintas sektor
Kelompok Sasaran :
a I bu Hamil I bu nifas
b Wanita Usia Subur
c Balita
d Anak usia sekolah
e Usia Lanjut
58
Kegiatan :
a Melakukan intensifikasi dan akselerasi distribusi tablet sirup besi pada ibu
hamil dan balita b
Promosi suplementasi tablet besi kepada remaja putri, calon pengantin wanita dan tenaga kerja wanita.
c Melakukan koordinasi dan kegiatan dalam pemberian TTD dan sirup besi
dengan kegiatan KI A serta pelayanan kesehatan lain. d
Mengembangkan fortifikasi zat besi melalui bahan makanan gandum e
Mengembangkan kegiatan penanggulangan anemia gizi pada kelompok usia lanjut
Indikator keberhasilan :
Menurunkan prevalensi anemia pada - bumil dan bufas dari 50,9 menjadi 40
- balita dari 40,5 menjadi 30 - WUS dari 39,5 menjadi 30
3. Pencegahan dan penanggulangan kurang vitamin A
Tujuan :
a Bebas kebutaan karena masalah kekurangan vitamin A b Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
c Menurunkan angka kematian dan kesakitan balita
Strategi operasional :
a Suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi b Peningkatan konsumsi makanan kaya vitamin A
c Fortifikasi bahan makanan dengan vitamin A d Koordinasi lintas program dan lintas sektor
Kelompok Sasaran :
a Bayi 6 - 11 bulan b Anak balita 1 - 5 tahun
c I bu nifas 30 hari
59
Kegiatan:
a Akselerasi suplementasi kapsul vitamin A dosis tinggi 100.000
b I U untuk bayi dan 200.000 I U untuk anak balita.
c Promosi bulan kapsul vitamin A Pebruari dan Agustus
d Pemasaran sosial sumber vitamin A alami
e Fortifikasi minyak sayur dengan vitamin A
f Kerjasama pendistribusian kapsul vitamin A bersama kegiatan immunisasi
campak
Indikator keberhasilan :
Prevalensi xerophthalmia X1b 0,33
4. Pencegahan dan Penanggulangan kurang zat Gizi Mikro Lain Tujuan :
Mengetahui besaran dan sebaran masalah kurang gizi mikro lain pada kelompok rentan
Strategi operasional :
a Meningkatkan jaringan informasi masalah gizi mikro secara internasional dan
nasional b
Survei dan penelitian c
Pengembangan program
Kelompok Sasaran :
a I bu hamil b Bayi dan anak 6 - 24 bulan
Kegiatan :
a Mengembangkan pusat data dan informasi masalah kurang zat gizi mikro.
b Mengkaji data sekunder dari berbagai sumber
c Mengembangkan suplementasi multi gizi-mikro pada ibu hamil dan anak 6
–
24 bulan.
Indikator keberhasilan:
a Teridentifikasinya masalah seng dan selenium
60
b Terwujudnya model intervensi suplementasi multi gizi-mikro terutama untuk ibu hamil dan anak 6 - 24 bulan
5. Fortifikasi pangan Tujuan :
Meningkatkan mutu makanan dengan penambahan zat gizi mikro.
Strategi operasional:
a Standardisasi dan regulasi fortifikasi bahan makanan
b Advokasi dan koordinasi kegiatan fortifikasi lintas sektor, lintas program dan
industri
Kelompok Sasaran:
a I ndustri Bahan Makanan
b Masyarakat Sasaran
Kegiatan:
a Memilih dan menetapkan bahan makanan sebagai wahana untuk fortifikasi
b Fortifikasi bahan makanan dengan mikro nutrien sesuai standar misal:
fortifikasi gandum dengan Fe, Zn , B1 dan B6; minyak dengan vitamin A c
Pengayaan bahan makanan dengan vitamin dan mineral
Indikator keberhasilan:
Terwujudnya fortifikasi Fe, Seng, Zn dan vitamin A
G. PENINGKATAN PERILAKU KELUARGA MANDIRI SADAR PANGAN DAN GIZI