PENELITIAN PENGEMBANGAN PANGAN DAN GIZI 1. Bidang Pangan

67 Kelompok Sasaran : Kelompok sasaran program ini adalah para pengusaha industri pangan kecil, menengah dan rumah tangga. Kegiatan : a I nventarisasi produk industri pangan kecil dan menengah serta rumah tangga yang memiliki kontribusi nyata terhadap status gizi konsumen serta penilaian aspek mutu dan keamanannya. b I dentifikasi potensi bahaya yang mungkin ada pada produk-produk butir 1 sesuai dengan kondisi setempat. c Perumusan strategi perbaikan mutu dan keamanan yang cocok untuk industri setempat. d I mpelementasi strategi perbaikan mutu dan keamanan. e Evaluasi impelementasi perbaikan mutu dan keamanan serta perumusan langkah-langkah perbaikan jika diperlukan. Indikator keberhasilan a Teridentifikasinya kemungkinani kemungkinan bahaya produk-produk industri pangan kecil dan menengah yang berkontribusi nyata terhadap status gizi masyarakat. b Jumlah industri yang dibina dalam rangka perbaikan mutu dan keamanan. c Jumlah industri yang menerapkan konsep perbaikan mutu dan keamanan. d Jumlah kasus keracunan dalam satuan waktu tertentu. e Pemakaian bahan-bahan tambahan pangan yang berbahaya. f Meningkatnya mutu dan keamanan produk pangan industri kecil dan menengah yang memiliki kontribusi nyata dalam menentukan status gizi masyarakat. g Tersosialisasinya konsep cara produksi yang baik Good Manufacturing Practice di kalangan industri pangan kecil dan menengah. h Peningkatan daya saing industri pangan kecil dan menengah.

J. PENELITIAN PENGEMBANGAN PANGAN DAN GIZI 1. Bidang Pangan

Di bidang pangan, penelitian yang direncanakan 5 tahun mendatang meliputi: a. Penelitian terapan dan seleksi teknologi budidaya, panen dan paska panen komoditas pangan yang mampu meningkatkan produktivitas usaha tani. 68 b. Penelitian terapan dan seleksi teknologi pengolahan pengepakan penyajian aneka ragam produk-produk pangan c. Penelitian terapan dan seleksi prototipe alat dan mesin prapanen dan paska panen produk-produk pangan d. Penelitian terapan dan seleksi instrumen pelayanan sosial ekonomi sistim usaha pertanian berbasis komoditas pangan.

2. Bidang Gizi

Di bidang Gizi, penelitian yang direncanakan 5 tahun mendatang diarahkan untuk:

a. Bidang Penelitian Teknologi Pendidikan Gizi

1. Peningkatan penelitian tentang pedoman umum gizi seimbang PUGS; 2. Peningkatan penelitian tentang pemberdayaan masyarakat dalam upaya perbaikan gizi; 3. Peningkatan penelitian tentang gaya hidup dan kaitannya dengan status gizi gizi untuk kelompok tertentu 4. Peningkatan penelitian tentang kesadaran masyarakat terhadap perilaku gizi baik; dan 5. Peningkatan penelitian pengembangan pesan-pesan gizi kepada masyarakat

b. Bidang Penelitian Epidemiologi dan SKPG

1. Penyusunan desain penelitian gizi masyarakat 2. Peningkatan penelitian konsumsi zat gizi 3. Peningkatan penelitian penentuan stat. gizi secara epidemiologis 4. Peningkatan penelitian ttg alat ukur antropometri 5. Penyusunan modul pelatihan penentuan stat us gizi 6. Penyusunan modul pengolahan analisis data penilaian status gizi 7. Peningkatan penelitian ttg sistem kewaspadaan pangan dan gizi 8. Penyusunan pedoman umum pemantapan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi; dan 9. Penyusunan metoda sederhana untuk pemantauan status gizi

c. Bidang Penelitian Teknologi Makanan dan Potensi Gizi

1. Peningkatan penelitian di bidang teknologi pengolahan pangan dan peningkatan mutu gizi pangan 2. Peningkatan penelitian di bidan bioteknologi pangan 3. Peningkatan penelitian di bidang keamanan pangan 4. Peningkatan penelitian tentang komposisi zat gizi pangan; dan 69 5. Peningkatan penelitian di bidang tatalaksana gizi dan makanan dalam upaya kesehatan kuratif

d. Bidang Penelitian Gizi Masyarakat

1. Peningkatan penelitian untuk identifikasi besarnya masalah gizi pada masyarakat khusus 2. Peningkatan penelitian tentang faktor-faktor yang berperan dalam timbulnya masalah gizi 3. Peningkatan penelitian gizi untuk meningkatkan keadaan gizi masyarakat khusus 4. Pengembangan model intervensi gizi bagi masyarakat khusus 5. Pengembangan modul intervensi gizi untuk kelompok masyarakat pengungsi, industri anak balita penderita gizi buruk 6. Standardisasi instrumen pengukur tumbuh-kembang kelompok umur tertentu seperti anak balita, ibu hamil, anak sekolah, dan manula; dan 7. Peningkatan penelitian gizi klinis pada kelompok masyarakat tertentu

e. Bidang Penelitian Biokimia dan Fisiologi Gizi

1. Peningkatan penelitian zat gizi makro dan zat gizi mikro 2. Peningkatan penelitian tentang angka kecukupan gizi 3. Standardisasi biokimia gizi untuk identifikasi masalah gizi makro dan mikro 4. Pengembangan indikator biokimia gizi 5. Mewujudkan laboratorium rujukan untuk vitamin A, yodium, zat gizi mikro dan trace elements 6. Peningkatan penelitian di bidang absorpsi dan bioavilabilitas zat gizi mikro 70 Tabel 9 Rincian Program Aksi Pangan dan Gizi Nasional No Program Sub Program A Pengembangan Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Produksi Pangan Kelembagaan Pangan Peningkatan Kinerja Kelembagaan Distribusi, Cadangan Pangan dan Gizi dan Pemantauan Situasi Pangan Pemantapan dan Pengembangan Kelembagaan Koordinasi Pangan dan Gizi B Pengembangan Tenaga Pemberdayaan LSM Pangan dan Gizi Pelatihan Tenaga Pangan dan Gizi Pendayagunaan Tenaga Pangan dan Gizi C Peningkatan Ketahanan Peningkatan Produksi dan Ketersediaan Aneka Pangan Pangan Pengembangan Agribisnis Komoditas Pangan Pengembangan Agroindustri Pendukung Ketahahanan Pangan D Kewaspadaan Pangan Pemantapan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi dan Gizi Pencegahan dan Penanggulangan Kerawanan Pangan Penanggulangan Masalah Gizi dalam Keadaan Darurat E Pencegahan dan Pencegahan dan Penanggulangan KEP Penanggulangan Pencegahan dan Penanggulangan KEK Gizi Kurang dan Gizi lebih Pencegahan dan Penanggulangan Gizi lebih Asuhan dan Konseling Gizi

F Pencegahan dan

Pencegahan dan Penanggulangan GAKY Penanggulangan Kurang Pencegahan dan Penanggulangan Anemi Gizi Zat Gizi Mikro Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Vitamin A Pencegahan dan Penanggulangan Zat Gizi Mikro Lain Fortifikasi Pangan G Peningkatan Perilaku Peningkatan Diverisifikasi Konsumsi Pangan Keluarga Mandiri Sadar Pemasyarakatan Gizi Seimbang Pangan dan Gizi Peningkatan Pemberian ASI dan MP-ASI H Pelayanan Gizi di Pelayanan Gizi di I nstit usi Pendidikan I nstitusi Pelayanan Gizi di Rutan Lapas Pelayanan Gizi di I nstit usi Sosial Pelayanan Gizi di Tempat Kerja Pelayanan Gizi Olah Raga Pelayanan Gizi di I nstit usi Kesehatan Pelayanan Gizi Matra I Pengembangan Mut u Pemberdayaan Konsumen dan Keamanan Pangan Perbaikan Mutu dan Keamanan Produk I ndustri Pangan Kecil dan Menengah J Penelitian Pengembangan Bidang Pangan Pangan dan Gizi Bidang Gizi 71 LAMPIRAN NO. PROPINSI KKalKapHari a KKalKapHari b KKalKapHari b 1. Aceh 4,585.0 179.8 4,530.0 98.8 55.0 1.2 2. Sumut - - - - - - 3. Sumbat 3,145.0 123.3 3,059.0 97.3 85.0 2.7 4. Riau 2,529.0 99.2 2,380.0 94.1 149.0 5.9 5. Jambi 2,312.0 90.7 2,240.0 96.9 73.0 3.2 6. Sumsel 5,414.0 212.3 5,317.0 98.2 97.0 1.8 7. Bengkulu 4,175.0 163.7 4,096.0 98.1 78.0 1.9 8. Lampung 2,647.0 103.8 2,581.0 97.5 66.0 2.5 9. D K I 2,530.0 99.2 2,359.0 93.2 172.0 6.8 10. Jabar 2,224.0 87.2 2,161.0 97.2 63.0 2.8 11. Jateng 3,223.0 126.4 2,790.0 86.6 433.0 13.4 12. D I Y 2,733.0 107.2 2,663.0 97.4 70.0 2.6 13. Jatim 3,362.0 131.8 3,294.0 98.0 69.0 2.1 14. B a l i 3,416.0 134.0 3,121.0 91.4 295.0 8.6 15. N T B 2,988.0 117.2 2,923.0 97.8 65.0 2.2 16. N T T - - - - - - 17. Kalbar 2,574.0 100.9 2,491.0 96.8 83.0 3.2 18. Kalteng 2,271.0 89.1 2,170.0 95.6 101.0 4.4 19. Kalsel 3,553.0 139.3 3,398.0 95.6 154.0 4.3 20. Kaltim 2,436.0 95.5 2,288.0 93.9 148.0 6.1 21. Sulut 2,260.0 88.6 2,079.0 92.0 181.0 8.0 22. Sulteng 2,876.0 112.8 2,706.0 94.1 170.0 5.9 23. Sutera 2,445.0 95.9 2,160.0 88.3 285.0 11.7 24. Sulsel 5,891.0 231.0 5,776.0 98.0 115.0 2.0 25. Maluku - - - - - - 26. I rian Jaya 2,024.0 79.4 1,786.0 88.2 238.0 11.8 I ndonesia 2,888.0 113.3 2,802.0 97.0 86.0 3.0 Keterangan : Sumber data = Deptan N B M Propinsi 1998 a Kecukupan Energi terhadap tingkat ketersediaan 2550 Kkal Kap hari b terhadap total TABEL KETERSEDIAAN ENERGI Per Kapita - Per Hari Menurut Propinsi Total, Nabati, Hewani TOTAL NABATI HEWANI Tahun 1998 K E T E R S E D I A A N TAHUN 1998 85 NO. PROPINSI GrKapHari a GrKapHari b GrKapHari b 1. Aceh 65.1 118.4 59.4 91.2 5.6 8.6 2. Sumut - 0.0 0.0 0.0 3. Sumbar 55.5 100.9 10.3 18.6 45.2 81.4 4. Riau 58.5 106.4 40.1 68.5 18.3 31.3 5. Jambi 49.8 90.5 41.6 83.5 8.2 16.5 6. Sumsel 53.4 97.1 41.1 77.0 12.3 23.0 7. Bengkulu 82.3 149.6 72.6 88.2 9.7 11.8 8. Lampung 61.1 111.1 54.5 89.2 6.7 11.0 9. D K I 70.1 127.5 44.8 63.9 25.4 36.2 10. Jabar 50.4 91.6 42.1 83.5 8.3 16.5 11. Jateng 68.7 124.9 58.5 85.2 10.2 14.8 12. D I Y 76.2 138.5 70.1 92.0 6.1 8.0 13. Jatim 76.9 139.8 70.5 91.7 6.4 8.3 14. B a l i 79.1 143.8 62.8 79.4 16.2 20.5 15. N T B 87.1 158.4 77.9 89.4 9.2 10.6 16. N T T - 0.0 0.0 0.0 17. Kalbar 48.2 87.6 39.1 81.1 9.1 18.9 18. Kalteng 48.3 87.8 35.6 73.7 12.6 26.1 19. Kalsel 78.3 142.4 56.5 72.2 21.8 27.8 20. Kaltim 54.4 98.9 36.5 67.1 17.9 32.9 21. Sulut 59.9 108.9 39 65.1 21 35.1 22. Sulteng 67.1 122.0 42.7 63.6 24.4 36.4 23. Sutera 76.3 138.7 39.5 51.8 36.8 48.2 24. Sulsel 159.2 289.5 144.6 90.8 14.6 9.2 25. Maluku - 0.0 0.0 0.0 26 I rian Jaya 60.5 110.0 24.6 40.7 35.9 59.3 I ndonesia 62.7 114.0 52.5 83.7 10.2 16.3 Keterangan : Sumber data = Deptan N B M Propinsi 1998 a Kecukupan protein terhadap tingkat ketersediaan 55 Gr Kap hari b terhadap Total TABEL KETERSEDIAAN PROTEIN Per Kapita - Per Hari Menurut Propinsi Tahun 1998 TOTAL NABATI HEWANI Total, Nabati, Hewan K E T E R S E D I A A N 86 Kkal Kap Hari a Kkal Kap Hari a Gr Kap Hari b Gr Kap Hari b 1. Aceh 2113.8 96.1 2,043.0 92.9 57.3 114.6 52.4 104.8 2. Sumut 2046.1 93.0 1,961.0 89.1 56.9 113.8 52.7 105.4 3. Sumbar 2250.9 102.3 2,030.0 92.3 58.4 116.8 51.5 103.0 4. Riau 2092.4 95.1 1,910.0 86.8 56.5 113.0 50.3 100.6 5. Jambi 2161.5 98.3 1,919.0 87.2 56.1 112.2 47.1 94.2 6. Sumsel 2123.6 96.5 1,891.0 86.0 56.1 112.2 47.1 94.2 7. Bengkulu 2118.8 96.3 1,894.0 86.1 55.1 110.2 48 96.0 8. Lampung 2081.8 94.6 1,894.0 86.1 53.2 106.4 46.3 92.6 9. D K I 1985.1 90.2 1,860.0 84.5 58.1 116.2 51.9 103.8 10. Jabar 2119.3 96.3 1,889.0 85.9 58.9 117.8 50.2 100.4 11. Jateng 1887.1 85.8 1,751.0 79.6 50.5 101.0 45.8 91.6 12. D I Y 1972.9 89.7 1,755.0 79.8 51.5 103.0 45.3 90.6 13. Jatim 1850 84.1 1,720.0 78.2 48.7 97.4 45.8 91.6 14. B a l i 2210.1 100.5 2,076.0 94.4 58.1 116.2 55.1 110.2 15. N T B 2001.2 91.0 1,875.0 85.2 54.2 108.4 49.5 99.0 16. N T T 2058.4 93.6 1,746.0 79.4 53.3 106.6 44 88.0 17. Kalbar 2055.5 93.4 1,915.0 87.0 54.2 108.4 50 100.0 18. Kalteng 2187.8 99.4 2,004.0 91.1 61.7 123.4 55.1 110.2 19. Kalsel 2119.7 96.4 1,915.0 87.0 58.6 117.2 50.6 101.2 20. Kaltim 2053.7 93.4 1,768.0 80.4 57.3 114.6 47.7 95.4 21. Sulut 2121.9 96.5 2,028.0 92.2 55.8 111.6 54.3 108.6 22. Sulteng 2246.7 102.1 1,974.0 89.7 57.5 115.0 48.6 97.2 23. Sutera 2178.7 99.0 1,953.0 88.8 59.3 118.6 52.4 104.8 24. Sulsel 2114.8 96.1 1,967.0 89.4 58.7 117.4 54.1 108.2 25. Maluku 1901.8 86.4 1,620.0 73.6 48.9 97.8 39.1 78.2 26. I rian Jaya 1988.3 90.4 1,736.0 78.9 44.7 89.4 40.8 81.6 I ndonesia 2019.8 91.8 1,849.0 84.0 54.5 109.0 48.7 97.4 Keterangan : Sumber data = Deptan Diolah dari data Susenas 1996 dan 1999 a Angka kecukupan energi pada tingkat konsumsi yaitu 2200 Kkal Kap hari b Angka kecukupan protein pada tingkat konsumsi yaitu 50 Kkal Kap hari Per Kapita - Per Hari Menurut Propinsi Tahun 1996 - 1999 1996 1999 P R O T E I N 1996 1999 TABEL KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN E N E R G I PROPI NSI NO. 87 No. Indikator Strategi Kegiatan Pelaksana

A. Pengembangan Kelembagaan Panga dan Gizi