44
Indikator Keberhasilan :
Meningkatnya peran kelembagaan pangan dan gizi di pusat dan daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam bidang:
a Perumusan kebijakan
b Penelitian
c Pendidikan dan pelatihan
d Pelaksanaan
e KI E
f Pedampingan dan pemberdayaan masyarakat termasuk LSM dan swasta
B. PENGEMBANGAN TENAGA PANGAN DAN GIZI
1. Pemberdayaan LSM Tujuan :
Meningkatkan peranan LSM dan swasta dalam penanggulangan masalah pangan dan gizi.
Strategi operasional :
a Memantapkan kerja sama antara pemerintah dan LSM dalam menangani
masalah pangan dan gizi. b
Meningkatkan kemampuan tenaga rofesional, LSM dan swasta dalam pencegahan dan penanggulangan masalahpangan dan gizi.
c Menggali dan memanfaatkan potensi sumber daya dari masyarakat untuk
menanggulangi masalah pangan dan gizi.
Kelompok Sasaran :
a LSM dan swasta yang potensil yang berkaitan dengan pangan dan gizi.
b Terbentuknya jaringan kerja sama antara pemerintah, LSM dan swasta.
c Tersedianya program kerja sama antara pemerintah, LSM dan swasta.
Kegiatan :
a Sosialisasi advokasi masalah pangan dan gizi pada seluruh LSM dan
swasta. b
Menggerakkan LSM dan swasta untuk berperan serta dalam penanggulangan masalah pangan dan gizi.
45
c Menggali potensi sumber daya tenaga, sarana, dana yang ada pada LSM
dan swasta.
Indikator keberhasilan :
Jumlah LSM dan swasta yang berperan serta dalam penanggulangan pangan dan gizi.
2. Pelatihan tenaga pangan dan gizi Tujuan :
Meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga pangan dan gizi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pangan dan gizi yang baik
Strategi operasional :
a Pemantapan kerja sama berbagai institusi pelatihan dan pendidikan dalam
meningkatkan jumlah dan mutu tenaga pangan dan gizi. b
Memantapkan kemampuan profesional tenaga pangan dan gizi dalam pencegahan dan penanggulangan masalah pangan dan gizi.
Kelompok Sasaran :
a Terbentuknya jaringan kerjasama antar institusi pendidikan, lembaga
penelitian dan pengelola program gizi di pusat dan daerah b
Tersedianya program pelatihan dan pendidikan multi strata sesuai dengan kebutuhan program
c Terselenggaranya kegiatan pengembangan profesi tenaga pangan dan gizi
melalui kerjasama institusi pendidikan dengan organisasi profesi. d
Tersedianya tenaga pangan dan gizi S1 di semua kabupaten dan D3 di 50 kecamatan
Kegiatan :
a Penyusunan rencana kebutuhan tenaga pangan dan gizi.
b Peningkatan mutu proses belajar mengajar di institusi pendidikan tenaga
pangan dan gizi c
Peningkatan kerja sama institusi pendidikan, lembaga penelitian dan pengelola program
d Peningkatan jenis peminatan program pendidikan tenaga pangan dan gizi
e Pelatihan dan seminar secara berkesinambungan
f Penyusunan standarisasi dan jabatan fungsional tenaga pangan dan gizi
46
Indikator keberhasilan:
a Tersedianya tenaga pangan dan gizi yang memadai ditingkat pusat,
propinsi, kabupaten dan kecamatan sesuai dengan ruang lingkup kerja b
Jumlah tenaga pangan dan gizi yang telah dilatih
3. Pendayagunaan tenaga pangan dan gizi Tujuan :
Meningkatkan daya guna tenaga pangan dan gizi secara optimal.
Strategi operasional :
a I dentifikasi kebutuhan tenaga pangan dan gizi
b Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan tenaga pangan dan gizi sesuai
kebutuhan c
Pengembangan karir tenaga pangan dan gizi d
Penetapan standar tenaga profesi di bidang pangan dan gizi
Kelompok Sasaran :
Seluruh tenaga pangan dan gizi yang sudah ada disektor pemerintahan dan swasta
Kegiatan :
a I nventarisasi tenaga pangan dan gizi di seluruh institusi yang terkait
terhadap pangan dan gizi b
Menyalurkan tenaga pangan dan gizi yang belum didayagunakan c
Meningkatkan mutu dan kualitas tenaga yang sudah didayagunakan termasuk jenjang karir
d Menyelenggarakan latihan dan pendidikan di dalam negri dan luar negri
e Terbentuknya jaringan untuk memantau pendayagunaan tenaga pangan dan
gizi
Indikator keberhasilan
a Jumlah tenaga pangan dan gizi yang ikut aktif dalam penanggulangan
masalah pangan dan gizi. b
Rasio tenaga pangan dan gizi yang terlatih per wilayah.
47
C. PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN