No. Indikator
Strategi Kegiatan
Pelaksana Kelompok Sasaran
Program
Penanggulangan Gizi Kurang dan Gizi Lebih
1. Pencegahan dan penang - Bayi
- D S dan N S = 80 - Memantapkan upaya pence-
- Pemantauan tumbuh kembang balita - Kesehatan
gulangan KEP - Anak balita
- Prevalensi gizi kurang gahan memburuknya kondisi gizi
dengan KMS di posyandu, puskesmas - Pertanian
setinggi-tinnginya 20 - Pengembangan tata laksana
dan sarana pelayanan kesehatan lain - BKKBN
- Prrevalesi gizi buruk se- gizi buruk
- Melakukan tata laksana gizi buruk - Depdagri
tinggi-tingginya 5 - Deteksi dini BBLR
- Setiap bayi lahir berat badan ditimbang - Organisasi profesi
- Pengembangan paket pelayanan - Pembinaan keluarga dalam asuhan
- LSM gizi yg terintegrasi dengan kegia-
keperawatan dan gizi - Pemberdayaan
tan lintas program dan sektor - Pemberian makanan tambahan
Wanita - Peningkatan jaringan pelayanan
PMT penyuluhan dan PMT pemulihan - Litbang
dan rujukan gizi - Melakukan pelayanan gizi terpadu
- Perguruan Tinggi - Meningkatkan kemandirian keluarga
dengan KI A, pelayanan kesehatan dan dalam pola asuh anak
program penanggulangan kemiskinan 2. Pencegahan dan penang
- WUS - Penurunan prevalensi KEK
- Deteksi dini resiko KEK - Penapisan penderita resiko KEK dan
gulangan KEK - I bu hamil dan ibu
setinggi-tingginya 20 - Memantapkan upaya intervensi
melalui pengukuran LI LA dan I MT nifas
- Prevalensi BBLR setinggi- WUS dan ibu hamil KEK
- Pelaksanaan intervensi terhadap tingginya 7
- Peningkatan koordinasi pelayanan penderita KEK melalui pendidikan
gizi yg terintegrasi dengan kegiatan gizi dan pemberian makanan tambahan
lintas program dan sektor - Melakukan pelayanan gizi dengan
- Pertanian - Peningkatan jaringan pelayanan
KI A, pelayanan kesehatan dan program - Perindag
dan rujukan gizi penanggulangan miskin
- PKK - Meningkatkan kepedulian keluarga
- Pembinaan keluarga dalam asuhan - Kesehatan
dalam kesehatan dan gizi keperawatan dan gizi
- Diknas - Lintas sektor
3. Pencegahan dan pe- - Balita
- Menurunkan prevalensi - Mengembangkan model intervensi
- Melaksanakan pemantauan secara - Kesehatan
nanggulangan gizi lebih - Anak sekolah
kegemukan setinggi-tingginya pada penderita gizi lebih misal :
berkala berat badan dan tinggi badan - LSM
- Remaja 3 pada balita
posyandu usila, pusat kebugaran - Melaksanakan promosi gaya hidup
- Swasta - Dewasa
- Menurunkan prevalensi ke - Peningkatan kualitas pelayanan
sehat - Masyarakat
gemukan setinggi-tingginya pada penderita gizi lebih
- Melakukan konseling gizi - Organisasi profesi
10 pd orang dewasa usila - Melaksanakan manajemen terpadu
- Peningkatan koordinasi pelayanan penanganan kasus gizi lebih dan
gizi yang terintegrasi dengan penyakit degeneratif serta penyakit
kegiatan lintas program dan sektor lainnya
4. Asuhan dan konseling Anggota keluarga
50 dari institusi pelayanan - Menyusun standar tatalaksana
- Menyusun standar tatalaksana asuhan - Kesehatan
gizi kesehatan telah melaksanakan
asuhan dan konseling gizi dan konseling gizi
- LSM asuhan dan konseling gizi
- Melaksanakan kegiatan asuhan - Melaksanakan kegiatan asuhan dan
- Organisasi profesi dengan tenaga profesional
dan konseling gizi disetiap sarana konseling gizi disetiap sarana
- BKKBN pelayanan kesehatan
pelaynan kesehatan - Swasta
- Melaksanakan kegiatan asuhan - Melaksanakan kegiatan asuhan dan
dan konseling gizi secara profesional konseling gizi secara profesional
F. Pencegahan dan
Penanggulangan Zat Gizi
141
No. Indikator
Strategi Kegiatan
Pelaksana Kelompok Sasaran
Program
Mikro
1. Pencegahan dan penang- Seluruh penduduk
- 90 keluarga mengkonsumsi - Garam yodium untuk semua
- Pengawasan dan peningkatan - Kesehatan
gulangan GAKY garam cukup beryodium
- Suplementasi kapsul minyak yodisasi garam
- Perindag 30ppm
beryodium - Membina petani garam
- Koperasi - Penurunan prevalensi
- Peningkatan koordinasi kegiatan - Pemantauan garam beryodium
- Dagri TGR dari 9,8 menjadi 5
lintas program dan lintas sektor ditingkat produsen, distributor,
- PKK - Membuka daerah terisolir
pasar, dan masyarakat - Organisasi profesi
- menerapkan tindakan hukum - LSM
berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah yang ada
- Promosi penggunaan garam beryodium - melakukan intensifikasi dan akselerasi
distribusi kapsul minyak beryodium pada WUS, ibu hamil, ibu meneteki dan
anak sekolah dasar di daerah endemik berat dan sedang
- melakukan pemetaan masalah GAKY - Pengembangan fortifikasi yodium
pada bahan makanan dan yodisasi air - Peningkatan kualitas bahan makanan
sebagai sumber zat yodium terutama bahan makanan laut
2. Pencegahan dan penang- - I bu hamil ibu nifas
Menurunkan prevalensi ane- - Suplementasi tablet sirup besi
- Melakukan intensifikasi dan akselerasi - Kesehatan
gulangan anemia gizi - WUS
mia: - Meningkatkan konsumsi makanan
distribusi tablet sirup besi pada bumil - Perindag
- Balita - Bumil dan bufas dari
kaya besi dan balita
- Agama - Anak usia sekolah
50,9 menjadi 40 - Pemasaran sosial makanan kaya
- Promosi suplementasi tablet besi pada - BKKBN
- Usia lanjut - Balita dari 40,5 men
zat besi terutama sumber hewani remaja putri, catin, dan nakerwan
- Diknas ja
jadi 30 - Fortifikasi bahan makanan dengan
- Melakukan koordinasi dan kegiatan - Sosial
-WUS dari 39,5 men zat besi
dalam pemberian TTD dan sirup - Dagri
- Meningkatkan kemandirian besi dengan kegiatan KI E serta
masyarakat pelayanan kesehatan lain
- I ntegrasi kegiatan gizi lintas program - Mengembangkan fortifikasi zat besi program dan lintas sektor
besi melalui bahan makanan gandum - Mengembangkan kegiatan pe-
nanggulangan anemia gizi pada kelompok usia lanjut
151
No. Indikator
Strategi Kegiatan
Pelaksana Kelompok Sasaran
Program
3. Pencegahan dan penang- - Bayi 6-11 bulan
Prevalensi xeropthalmia - Suplementasi kapsul Vit. A dosis
- Akselerasi suplementasi Kapsul - Kesehatan
gulangan vitamin A - Anak balita 1-5 th
X1b 0,33 tinggi
Vit. A dosis tinggi 100.000 I U - Perindag
- I bu nifas 30 hr - Peningkatan konsumsi makanan
untuk bayi dan 200.000 I U untuk - Swasta
kaya Vit. A anak balita
- PKK - Fortifikasi bahan makanan dengan
- Promosi bulan kapsul Vit. A - Dagri
Vit. A Pebruari dan Agustus
- Koordinasi lintas program dan lintas - Pemasaran sosial sumber Vit. A alami sektor
- Fortifikasi minyak sayur dengan Vit. A - Kerjasama pendistribusian kapsul
Vit. A bersama kegiatan imunisa si campak
4. Pencegahan dan pe- - I bu hamil
- Teridentifikasinya masalah - Meningkatkan jaringan informasi
- Pengembangan pusat data dan - Kesehatan
nanggulangan kurang - Bayi dan anak 6-
seng dan selenium masalah gizi mikro secara
informasi masalah kurang zat - Swasta
gizi mikro lain 24 bulan
- Terwujudnya model intervensi internasional dan nasional
gizi mikro - Organisasi profesi
suplementasi multi gizi mikro - survei dan penelitian
- Mengkaji data sekunder dari ber- - LSM
terutama untuk ibu hamil dan - Pengembangan program
bagai sumber anak 6 - 24 bulan
- Mengembangkan suplementasi multi gizi mikro pada ibu hamil
dan anak 6 - 24 bulan 5. Fortifikasi pangan
- I ndustri bahan Terwujudnya fortifikasi
- Standardisasi dan regulasi - Memilih dan menetapkan bahan
- Kesehatan makanan
Fe, Seng, Zn dan vit A fortifikasi bahan makanan
makanan sebagai wahana untuk - Perindag
garam,mie, minyak - Advokasi dan koordinasi
fortifikasi - Swasta
- Masyarakat sasaran kegiatan fortifikasi lintas
- Fortifikasi bahan makanan dengan - Dagri
sektor, lintas program dan industri mikronutrient sesuai standar misal :
- Organisasi profesi fortifikasi gandum dengan Fe, Zn, B1
- BUMN dan B6, minyak dengan Vit. A
- Pengayaan bahan makanan dengan vitamin dan mineral
G. Peningkatan Perilaku Keluarga Mandiri Sadar