60
b Terwujudnya model intervensi suplementasi multi gizi-mikro terutama untuk ibu hamil dan anak 6 - 24 bulan
5. Fortifikasi pangan Tujuan :
Meningkatkan mutu makanan dengan penambahan zat gizi mikro.
Strategi operasional:
a Standardisasi dan regulasi fortifikasi bahan makanan
b Advokasi dan koordinasi kegiatan fortifikasi lintas sektor, lintas program dan
industri
Kelompok Sasaran:
a I ndustri Bahan Makanan
b Masyarakat Sasaran
Kegiatan:
a Memilih dan menetapkan bahan makanan sebagai wahana untuk fortifikasi
b Fortifikasi bahan makanan dengan mikro nutrien sesuai standar misal:
fortifikasi gandum dengan Fe, Zn , B1 dan B6; minyak dengan vitamin A c
Pengayaan bahan makanan dengan vitamin dan mineral
Indikator keberhasilan:
Terwujudnya fortifikasi Fe, Seng, Zn dan vitamin A
G. PENINGKATAN PERILAKU KELUARGA MANDIRI SADAR PANGAN DAN GIZI
1. Peningkatan diversifikasi konsumsi pangan Tujuan
: Peningkatan mutu dan gizi konsumsi pangan seluruh lapisan masyarakat.
61
Strategi operasional :
a Promosi konsumsi pangan dan gizi sesuai anjuran gizi seimbang.
b Perubahan perilaku keluarga dan masyarakat dalam konsumsi pangan gizi .
c Pemberdayaan tenaga pangan dan gizi serta masyarakat dalam promosi
diversifikasi konsumsi pangan. d
Peningkatan daya beli keluarga.
Kelompok Sasaran :
Seluruh lapisan keluarga dan masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Kegiatan :
a Sosialiasi dan advokasi tentang diversifikasi pangan dan gizi.
b Menggali teknologi tepat guna tentang pengembangan pengolahan aneka
pangan olahan. c
Pelatihan gizi seimbang bagi tenaga lapang pertanian d
Penyuluhan dan promosi diversifikasi pangan dan gizi padakeluarga dan masyarakat.
e Kajian pemetaan pola diversifikasi konsumsi pangan dan gizi.
f Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan produk pangan
lokal serta penganekaragaman penyediaan dan konsumsi pangan g
Koordinasi pengembangan teknologi untuk diversifikasi konsumsi pangan dan nilai tambah produk pangan
Indikator Keberhasilan :
a Berkembangnya aneka ragam pangan dan gizi pada keluarga dan
masyarakat. b
Perubahan perilaku konsumsi pangan dan gizi pada keluarga dan masyarakat.
c Peningkatan keragaman konsumsi pangan.
2. Pemasyarakatan Gizi Seimbang
Tujuan :
Meningkatkan pengetahuan dan menanamkan sikap dan perilaku guna mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi.
62
Strategi operasional :
a Mengembangkan dan memasyarakatkan Gizi Seimbang
b Mengembangkan dan memanfaatkan teknologi KI E yang tepat guna tentang
gizi seimbang pada keluarga. c
Meningkatkan kerja sama lintas sektor program terkait dan LSM swasta.
Kelompok Sasaran :
Seluruh keluarga dan masyarakat
Kegiatan :
a Pengkajian tentang besaran dan sebaran perilaku gizi seimbang pada
keluarga dan masyarakat. b
Mengembangkan teknologi tepat guna tentang media KI E gizi seimbang kepada keluarga dan masyarakat.
c Peningkatan sosialisasi dan advokasi kampanye gizi seimbang.
d Meningkatkan konseling pada anggota keluarga dan masyarakat.
e Pelatihan dan pendidikan program pangan dan gizi dalam pembinaan
keluarga dan masyarakat. f
Mengembangkan pesan-pesan spesifik gizi seimbang yang lebih operasional dalam perbaikan gizi keluarga.
g Memantapkan kerjasama institusi, program terkait, dan masyarakat dalam
promosi gizi seimbang
Indikator keberhasilan :
a Jumlah keluarga yang menerapkan perilaku gizi seimbang kadarzi. b Tersedianya media KI E secara spesifik menurut kondisi daerah
c Jumlah institusi, lintas sektor dan program terkait, serta masyarakat yang
sudah terlibat dalam promosi gizi seimbang.
3. Peningkatan pemberian ASI PP-ASI dan Makanan Pendamping ASI MP-ASI
Tujuan :
a Meningkatkan penggunaan ASI secara ekslusif
b Meningkatkan pemberian makanan pendamping ASI yang tepat waktu,
sesuai dengan persyaratan gizi serta meneruskan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun
c Meningkatkan status gizi anak dibawah 2 tahun.
63
Strategi operasional :
a Meningkatkan kepedulian para pengambil keputusan, pelaksana, kelompok
profesi serta masyarakat luas tentang kebijaksanaan PP-ASI ditingkat pusat, daerah serta sektor swasta LSM.
b Meningkatkan dan menerapkan legislasi yang mendukung dan melindungi
perilaku menyusui yang optimal c
Mengupayakan agar semua petugas dan sarana kesehatan mendukung perilaku menyusui yang optimal melalui penerapan 10 langkah menuju
keberhasilan menyusui
d Memantapkan koordinasi lintas program, lintas sektor, LSM , swasta dan
kelompok potensial tentang kebijaksanaan dan legislasi, pendidikan dan latihan, KI E, pelayanan kesehatan, pengembangan fasilitas pelayanan bagi
nakerwan, partisipasi masyarakat dan riset.
e Meningkatkan kemampuan keluarga dalam meningkatkan kualitas MP-ASI
berdasarkan bahan makanan setempat f
Mengembangkan dan menyediakan MP-ASI generik yang memenuhi syarat gizi dan terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah
Kelompok Sasaran:
a I bu hamil menyusui
b Masyarakat anggota keluarga.
c Lembaga swadaya masyarakat, swasta, pengusaha dan organisasi profesi .
Kegiatan :
a Advokasi kepada pengambil keputusan, pengusaha, LSM, organisasi profesi,
kelompok potensial tentang dukungannya pada program PP ASI dan MP ASI b
Pelatihan petugas pangan dan gizi serta sektor terkait tentang PP ASI dan MP-ASI
c Meningkatkan kualitas MP-ASI berbasis pangan setempat
d Penerapan Peraturan Pemerintah tentang pemasaran susu formula dan
peraturan pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang labeling dan periklanan beserta petunjuk pelaksanaanya.
e Revitalisasi Rumah Sakit sayang bayi
f Mengupayakan fasilitas yang mendukung PP ASI dan meningkatkan
pelaksanaan tempat kerja sayang ibu g
Kampanye nasional PP ASI , ASI ekslusif dan MP-ASI h
Meningkatkan kerjasama dengan swasta dalam menyediakan MP-ASI generik yang memenuhi syarat gizi dan terjangkau oleh masyarakat
golongan ekonomi lemah.
64
Indikator keberhasilan :
a Cakupan ASI ekslusif 80
b 50 RS melaksanakan RS sayang bayi
c Tersedianya MP-ASI generik yang terjangkau oleh masyarakat golongan
ekonomi lemah. d
Jumlah keluarga yang mempunyai perilaku pemberian MP ASI yang baik kadarzi.
H. PELAYANAN GIZI DI INSTITUSI Tujuan: