18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Audit
2.1.1.1.  Pengertian Audit
Audit  berasal  dari  bahasa  Latin  “Audire”  yang  berarti mendengarkan.  Dari  sini  dapat  disimpulkan  bahwa  pada  waktu  itu
laporan pertanggungjawaban
keuangan dibacakan
oleh penanggungjawab, dimana petugas controller ikut duduk sebagai seorang
pendengar yang kritis. Kata audit yang sering kita jumpai saat ini, berasal dari bahasa Inggris yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang
artinya ialah pemeriksaan, sehingga secara substantif dua istilah tersebut sebenarnya, mempunyai makna yang sama.
Menurut  Arens  dan  Leobbecke  1998,  Auditing  adalah  proses pengumpulan  dan  pengevaluasian  bahan  bukti  tentang  informasi  yang
dapat  diukur  mengenai  suatu  entitas  ekonomi  yang  dilakukan  seseorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan
kesesuaian  informasi  dimaksud  dengan  kriteria-kriteria  yang  telah ditetapkan.  Menurut  Keputusan  Menteri  Lingkungan  Hidup  No.  42
Tahun  1994,  audit  adalah  suatu  alat  manajemen  yang  meliputi  evaluasi secara  sistematis  terdokumentasi,  periodik  dan  objektif  tentang
bagaimana suatu kinerja organisasi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
19
Sedangkan  Komite  Konsep  Audit  Dasar  Committee  on  Basic
Auditing  Concepts  merumuskan  defenisi  umum  dari  audit  yaitu  suatu
proses  sistematis  mendapatkan  dan  mengevaluasi  bukti-bukti  secara objektif  sehubungan  dengan  asersi  atas  tindakan  dan  peristiwa  ekonomi
untuk  memastikan  tingkat  kesesuaian  antara  asersi – asersi tersebut dan
menetapkan  kriteria  serta  mengomunikasikan  hasilnya  kepada  pihak –
pihak yang berkepentingan.
2.1.1.2. Konsep – Konsep Dasar Melaksanakan Audit
Konsep penting yang terlibat dalam melaksanakan audit ialah :   Risiko  Audit  Audit  Risk  ialah  risiko  yang  terjadi  karena  tanpa
sepengetahuannya  auditor  gagal  untuk  memodifikasi  secara  benar pendapatnya, atas laporan keuangan yang salah saji material.
  Materialitas materiality adalah salah saji informasi akuntansi, yang dalam  hubungannya  dengan  kondisi  sekitarnya,  memungkinkan
bahwa  pertimbangan  seseorang  yang  mengandalkan  informasi tersebut akan terpengaruh dengan salah saji tersebut.
  Bukti mengenai asersi manajemen, bahwa auditor harus memperoleh relevansi dan keandalan dari laporan keuangan yang telah dibuat oleh
pihak  manajemen,  sehingga  auditor  dapat  memberikan  keyakinan memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar.
Universitas Sumatera Utara
20
2.1.1.3. Fase Audit