69
deviasi, varian, maksimum dan minimum. Dalam penelitian saya ini, menjelaskan gambaran umum mengenai responden, seperti jenis kelamin,
usia, pendidikan terakhir, dan masa kerja. Data tersebut saya peroleh dari kuesioner yang kembali kepada saya dan yang dipastikan diisi sendiri oleh
responden yang bersangkutan.
3.7.2 Uji Kualitas Data
Menurut Hair et al 1996 kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan
validitas. Pengujian yang dimaksud adalah untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Prosedur
pengujian kualitas data adalah sebagai berikut:
3.7.2.1 Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai
correlated Item. Total Correlation dengan kriteria sebagai berikut: Jika nilai
�ℎ� � lebih besar dari �
�� dan nilainya positif, maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan “valid” Ghozali, 2006.
Namun sebaliknya, jika nilai �ℎ�
� lebih kecil dari � ��, maka
pertanyaan ters ebut dapat dikatakan “tidak valid”.
Universitas Sumatera Utara
70
3.7.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali 2005 suatu kusioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari
waktu ke waktu. Pengujian ini dilakukan dengan menghitung koefisien cronbach alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel.
Instrumen dapat dikatakan handal reliabel bila memiliki koefisien cronbach alpha lebih dari 0,60 Nunnally, 1969 dalam Ghozali, 2005.
3.7.3 Uji Asumsi Klasik
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi berganda multiple regression, maka diperlukan uji asumsi klasik
yang terdiri dari :
3.7.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal Ghozali, 2005. Normalitas data dapat dideteksi dengan menggunakan alat analisis grafik yang berupa uji Kolmorov Smirnov
yang dapat dilihat berdasarkan kriteria berikut : Apabila probabilitas atau signifikansi 0,05, maka distribusi data
normal. Apabila probabilitas atau signifikansi 0,05, maka distribusi data
tidal normal.
Universitas Sumatera Utara
71
3.7.3.2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang digunakan ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Uji Multikolinearitas data dapat dilihat dari besarnya nilai VIF Variance Inflation Factor dan nilai teloransi tolerance value. .
Jika nilai teloransi 0.10 atau VIF 5, artinya tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dan apabila nilai teloransi
0.10 atau VIF 5, maka diduga mempunyai persoalan multikolinearitas Ghozali, 2005.
3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual suatu
pengamatan dengan pengamatan lainnya. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homokedastisitas. Dan
jika varians
berbeda, maka
disebut heterokedastisitas. Modal regresi yang baik adalah tidak terjadinya
heterokedastisistas. Gejala heterokedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai
residual dan variabel dependen suatu penelitian. Jika terdapat pola tertentu, maka telah terjadi gejala heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
72
3.7.4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis
dalam penelitian
ini dilakukan
dengan menggunakan model analisis regresi berganda, yaitu metode statistik yang
digunakan untuk menguji hubungan suatu variabel dependen terhadap lebih dari satu variabel independen. Dalam penelitian ini, analisis regresi yang
digunakan untuk
mengetahui ada
tidaknya pengaruh
keefektifan pengendalian intern bidang akuntansi dan pengembangan mutu karyawan
terhadap pencegahan kecurangan akuntansi di perusahaan. Menurut Ghozali 2006 : 83, “analisis regresi berganda dilaksanakan dengan cara mengukur
goodness of fit model regresi untuk menilai ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Secara statistik, setidaknya goodness of fit dapat
diukur dari nilai adjusted �2, signifikansi nilai statistik F dan nilai statistik t”.
Model dasar pengujian ini adalah sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + ε
Keterangan: Y = Pencegahan Kecurangan Akuntansi
α = konstanta β1 β2 = Koefisien regresi
X1 = Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi X2 = Pengembangan Mutu Karyawan
ε = error tingkat kesalahan Untuk menguji hipotesis diterima atau ditolak, maka dilakukan pengujian
terhadap variabel-variabel penelitian secara parsial dan simultan. Pengujian
Universitas Sumatera Utara
73
secara parsial digunakan uji statistik t t –test. Pengujian secara simultan
digunakan uji signifikansi simultan F-test.
3.7.4.1 Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi R2 pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat
Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu 0R2 1. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel terikat independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen dan apabila nilai R2 semakin
kecil mendekati nol, berarti variabel-variabel independen hampir tidak memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.
3.7.4.2 Uji Simultan F-test