35
Dalam perampokan bank misalnya, issue-nya bukanlah kejahatan terjadi, melainkan siapa pelakunya?  Dalam kasus-kasus fraud, issue-nya
bukanlah  penentuan  identitas  pelakunya,  namun  apakah  perbuatannya dapat dianggap meruapakan fraud.
Sangat  penting  bagi  pemeriksa  untuk  menyederhanakan  konsep- konsep  keuangan  sehingga  para  saksi  dapat  memahami  apa  yang
dimaksudkannya.  Dalam  kenyataannya  kebanyakan  kasus  fraud  sangat sederhana,
namun metode-metode
penyembunyiannya atau
penyamarannya yang membuatnya terlihat rumit.
2.1.2.5. Ruang Lingkup Audit Fraud
Ruang lingkup audit fraud mencakup : 1.
Pencegahan  preventive,  yaitu  upaya  untuk  mencegah  terjadinya fraud  dengan  cara  menghilangkan  atau  meminimalkan  faktor
– faktor penyebab terjadinya fraud. Pencegahan dilakukan dengan Anti
Fraud Control, yang isinya antara lain :   Audit dengan kunjungan mendadak
   Alih tugas wajib ambil cuti   Saluran komunikasi khusus untuk melapor ketidakberesan
  Program dukungan bagi karyawan   Pelatihan mengenai fraud untuk manajer dan eksekutif
   Audit internal
Universitas Sumatera Utara
36
2. Pendeteksian  detective,  yaitu  proses  mengarahkan  kegiatan  untuk
mengidentifikasikan  terjadinya  fraud  dengan  cepat,  tepat,  dan dengan biaya  yang rasional.  Teknik-  teknik untuk mendeteksi  fraud
ialah :   Penggunaan teknik
– teknik audit yang dilakukan oleh internal maupun  eksternal  auditor  dalam  mengaudit  laporan  keuangan,
namun secara lebih mendalam dan luas.    Pemanfaatan teknik audit investigatif
   Penelusuran jejak – jejak arus uang
   Penerapan teknik analisi dalam bidang hukum    Penggunaan computer forensics
   Penggunaan teknik interogasi   Pemanfaatan whistleblower
3. Penginvestigatian  investigative  yaitu  upaya  untuk  menangani  dan
memproses  tindakan  fraud  sesuai  dengan  peraturan  perundang –
undangan  yang  berlaku.  K.  H.  Spencer  Pickett  dan  Jennifer  Pickett merumuskan beberapa standar untuk melakukan investigasi terhadap
fraud. Konteks yang mereka rujuk adalah investigasi atas fraud yang dilakukan  oleh  pegawai  di  perusahaan.  Standar-standar  tersebut
adalah :   Seluruh  investigasi  harus  dilandasi  praktik  terbaik  yang  diakui
accepted bes practies.
Universitas Sumatera Utara
37
  Kumpulkan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian due care sehingga bukti-bukti tadi dapat diterima di pengadilan.
  Pastikan  bahwa  seluruh  dokumentasi  dalam  keadaan  aman, terlindungi, diindeks dan jejak audit tersedia.
  Pastikan  bahwa  para  investigator  mengerti  hak-hak  asasi pegawai dan senantiasa menghormatinya.
 Beban pembuktian ada yang “menduga” pegawainya melakukan
kecurangan dan pada penuntut umum  yang mendakwa pegawai tersebut,  baik  dalam  kasus  hukum  administrative  maupun
hukum pidana. 
Cakup seluruh substansi investigasi dan “kuasai” seluruh target yang sangat kritis ditinjau dari segi waktu.
  Liput seluruh tahapan kunci dalam proses investigasi, termasuk perencanaan, pengumpulan bukti dan barang bukti, wawancara,
kontak dengan pihak ketiga, pengamanan mengenai hal-hal yang bersifat  rahasia,  ikuti  tata  cara  atau  protokol,  dokumentasi  dan
penyelenggaraan catatan, melibatkan danatau melapor ke polisi, kewajiban hukum, dan persyaratan mengenai pelaporan.
2.1.2.6.  Keterbatasan Audit Laporan Keuangan dalam Pendeteksian Kecurangan