83
Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik p-plot dibawah ini. Pada grafik  normal  p-plot,  terlihat  titik-titik  menyebar  disekitar  garis  diagonal  serta
penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan
bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.
4.1.3.2 Multikolinearitas
Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan  korelasi  antara  variabel  independent.  Jika  terjadi  korelasi  maka
terdapat masalah multikolinearitas sehingga model regresi tidak dapat digunakan. Mendeteksi  ada  tidaknya  gejala  multikolinearitas  adalah  dengan  melihat  nilai
tolerance  dan  variance  inflation  factor  VIF,  serta  menganalisis  matrik  korelasi variabel-variabel  independen.  Besarnya  tingkat  multikolinearitas  yang  masih
dapat  ditolerir,  yaitu:  Tolerance    0.10,  dan  nilai  VIF    5.  Berikut  ini  disajikan tabel hasil pengujian multikolonearitas:
Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 9.704
4.157 2.334
.026 X1
1.033 .086
-.033 10.384
.000 .537
1.862 X2
1.366 .121
.958 11.306
.000 .537
1.862 a  Dependent Variable: Y
Berdasarkan  pada  tabel  4.9  diatas,  dapat  disimpulkan  bahwa  tidak  terjadi gejala multikolonearitas  antara variabel  independen  yang diindikasikan dari nilai
tolerance  setiap  variabel  lebih  besar  dari  0,1.  Nilai  tolerance  keefektifan pengendalian  internal  bidang  akuntansi  adalah  0,537,  pengembangan  mutu
Universitas Sumatera Utara
84
karyawan  adalah  0,537,  variabel  independen  juga  lebih  kecil  dari  5  yaitu  untuk keefektifan  pengendalian  internal  bidang  akuntansi  1,862,  pengembangan  mutu
karyawan 1.862.
4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  menguji  apakah  dalam  model  regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain,  karena  untuk  melihat  apakah  terdapat  ketidaksamaan varians  dari  residual satu  ke  pengamatan  ke  pengamatan  yang  lain.  Model  regresi  yang  memenuhi
persyaratan  adalah  di  mana  terdapat  kesamaan  varians  dari  residual  satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Suatu
model  regresi  yang  baik  adalah  tidak  terjadi  heteroskedastisitas.  Ada  beberapa cara  untuk  menguji  ada  tidaknya  situasi  heteroskedastisitas  dalam  varian  error
terms  untuk  model  regresi.  Dalam  penelitian  ini  akan  digunakan  metode  chart Diagram Scatterplot, dengan dasar pemikiran bahwa :
1 Jika  ada  pola  tertentu  seperti  titik-titik  poin-poin,  yang  ada
membentuk  suatu  pola  tertentu  yang  beraturan  bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar keatas dan dibawah 0
pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
85
Gambar 4.3 Scaterplot
4.1.4 Analisis Regresi
Berdasarkan  hasil  pengujian  asumsi  klasik  disimpulkan  bahwa  model regresi  yang  dipakai  dalam  penelitian  ini  telah  memenuhi  model  estimasi  yang
Bes t  Linear  Unbias ed  Est imator  BLUE  dan  layak  dilakukan  analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan  hasil  pengolahan  data  dengan  program  SPSS  18,  maka  diperoleh hasil sebagai berikut:
4.1.4.1 Persamaan Regresi
Dalam  pengolahan  data  dengan  menggunakan  regresi  linier,  dilakukan beberapa  tahapan  untuk  mencari  hubungan  antara  variabel  independen  dan
variabel  dependen,  melalui  pengaruh  keefektifan  pengendalian  internal, pengembangan  mutu  karyawan    terhadap  pencegahan  kecurangan.  Berdasarkan
hasil  pengolahan  data  dengan  program  SPSS  Versi  18,  maka  diperoleh  hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10 Regresi Berganda
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant 9.704
4.157 2.334
.026 X1
1.033 .086
-.033 10.384
.000 .537
1.862
Universitas Sumatera Utara
86
X2 1.366
.121 .958
11.306 .000
.537 1.862
Berdasarkan tabel diatas didapatlah persamaan regresi sebagai berikut
PK = 9,704+1,033 X1+1,366 X2+µ
Keterangan: 1  konstanta  sebesar  9,704  menunjukkan  bahwa  apabila  tidak  ada  variabel
independen  X1  =  0,  X2  =  0,  maka  nilai  pencegahan  kecurangan  sebesar 9,704.
2 β1  sebesar  1,033  menunjukkan  bahwa  setiap  kenaikan  keefektifan
pengendalian  internal  sebesar  1  akan  diikuti  oleh  peningkatan  pencegahan kecurangan sebesar 1,033 dengan asumsi variabel lain tetap.
3 β2  sebesar  1,366  menunjukkan  bahwa  setiap  kenaikan  pengembangan  mutu
karyawan  sebesar  1  akan  diikuti  oleh  kenaikan  pencegahan  kecurangan akuntansi sebesar 1,366 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.1.4.2 Analisis Koefisien Regresi