46
2. Sistem
–  sistem  yang  bersifat  usaha  memperoleh  efisiensi  dan mencapai  tujuan  ketaatan  terhadap  kebijaksanaan  pimpinan  yang
tidak langsung berhubungan dengan catatan keuangan. Semua  kelemahan  dari  pengendalian  intern  aktif  dihilangkan  oleh
pengendalian  intern  pasif,  dimana  kedua  pegendalian  ini  saling melengkapi satu sama lain. Kelebihan pengendalian administratif pasif
ialah :   Tidak mahal
  Tidak bergantung kepada manusia   Tidak mempengaruhi produktivitas
  Tidak rawan untuk ditembus oleh pelaku kecurangan
2.1.3.3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Pengendalian  intern  mempunyai  berbagai  unsur,  dimana  setiap unsur mempunyai kaitan langsung dengan tujuan pengawasan perusahaan
demikian juga dengan langkah-langkah yang ditempuh perusahaan dalam memenuhinya.  Untuk  membentuk  suatu  pengendalian  intern  yang
memadai maka diperlukan unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Unsur pokok pengendalian intern menurut Mulyadi 2001:164
adalah : 1.
Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Universitas Sumatera Utara
47
Struktur organisasi
merupakan rerangka
framework pembagian  tanggung  jawab  fungsional  kepada  unit-unit  organisasi
yang  dibentuk  untuk  melaksanakan  kegiatan-kegiatan  pokok perusahaan.  Struktur  organisasi  yang  baik  belum  tentu  sama  bagi
setiap perusahaan
karena adanya
beberapa faktor
yang mempengaruhinya,
seperti jenis
usaha, banyaknya
cabang perusahaan dan sebagainya.
Struktur  organisasi  yang  baik  harus  memperlihatkan  secara jelas  pemisahan  fungsi  antara  fungsi  operasi,  pencatatan,  dan
pemeriksaan  intern  selain  itu  tanggung  jawab  setiap  bagian  harus ditetapkan  secara  jelas,  sesuai  dengan  ketentuan  yang  telah
ditetapkan. 2.
Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan
biaya. Dalam  organisasi,  setiap  transaksi  hanya  terjadi  atas  dasar
otorisasi  dari  pejabat  yang  memiliki  wewenang  untuk  menyetujui terjadinya  transaksi  tersebut.  Suatu  sistem  dan  prosedur  pencatatan
harus  diatur  sedemikian  rupa  sehingga  dapat  mewujudkan pengendalian  akuntansi  yang  memadai  terhadap  kegiatan-kegiatan
usaha  dan  transaksi  yang  terjadi  serta  memudahkan  klasifikasi  data keuangan, untuk itu diperlukan formulir-formulir dan suatu pedoman
akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
48
3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Praktek yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap
organisasi  sangat  berpengaruh  terhadap  efektifitas  pengendalian intern.  Prosedur-prosedur  yang  menyangkut  pemberian  otorisasi,
pencatatan,  transaksi,  dan  penyelenggaraan  penyimpanan  harta perusahaan harus didukung oleh praktek yang sehat sehingga  dapat
memberikan  jaminan  yang  memadai  bagi  manajemen  tentang kebenaran  transaksi  yang  diikuti  dan  mempertinggi  kemungkinan
ditemukannya kesalahan-kesalahan dan kecurangan lebih dini. 4.
Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimana  pun  baiknya  struktur  organisasi,  sistem  otorisasi
dan  prosedur  pencatatan,  serta  berbagai  cara  yang  diciptakan  untuk mendorong praktek  yang sehat, semuanya sangat  tergantung kepada
manusia  yang  melaksanakannya.  Sumber  daya  manusia  menjadi faktor penting dalam melaksanakan pengendalian internal.
Pengendalian  internal  sebagaimana  didefinisikan  oleh  COSO, terdiri atas lima komponen yang saling terkait Mustafa, 2004, yaitu:
a. Lingkungan pengendalian control environment
Lingkungan  pengendalian  memberikan  nada  pada  suatu organisasi,  mempengaruhi  kesadaran  pengendalian  dari  para
anggotanya.  Lingkungan  pengendalian  merupakan  dasar  bagi
Universitas Sumatera Utara
49
komponen  pengendalian  internal  lainnya,  memberikan  disiplin  dan struktur serta mencakup :
  Integritas dan nilai etika    Komitmen terhadap kompetensi
   Partisipasi dewan komisaris atau komite audit    Filosofi dan gaya operasi manajemen
   Struktur organisasi   Pemberian otoritas dan tanggung jawab
  Kebijakan dan praktik sumber daya manusia b.
Penaksiran risiko risk assessment Proses  mengidentifikasi  dan  menganalisis  resiko-resiko  yang
relevan  dalam  pencapaian  tujuan,  membentuk  sebuah  basis  untuk menentukan bagaimana resiko dapat diatur. Karena kondisi ekonomi,
industri,  regulasi,  dan  operasi  selalu  berubah,  maka  diperlukan mekanisme  untuk  mengidentifikasi  dan  menghadapi  resiko-resiko
spesial terkait dengan perubahan tersebut. c.
Aktivitas pengendalian control activities Kebijakan dan prosedur yang dibangun oleh manajemen untuk
mencapai  tujuan  laporan  keuangan  yang  obyektif.  Aktivitas pengendalian  dapat  digolongkan  dalam  pemisahan  tugas  yang
memadai,  otorisasi  yang  tepat  atas  transaksi  dan  aktivitas, pendokumentasian  dan  pencatatan  yang  cukup,  pengawasan  aset
antara catatan dan fisik, serta pemeriksaan independen atas kinerja.
Universitas Sumatera Utara
50
d. Informasi dan komunikasi information and communication
Metode yang
dipergunakan untuk
mengidentifikasi, mengumpulkan,  mengklasifikasi,  mencatat  dan  melaporkan  semua
transaksi  entitas,  serta  untuk  memelihara  akuntabilitas  yang berhubungan  dengan  aset.  Transaksi-transaksi  harus  memuaskan
dalam  hal  eksistensi,  kelengkapan,  ketepatan,  klasifikasi,  tepat waktu, serta dalam posting dan mengikhtisarkan.
e. Pemantauan monitoring
Sistem  pengendalian  internal  perlu  diawasi,  sebuah  proses untuk  menentukan  kualitas  performa  sistem  dari  waktu  ke  waktu.
Proses  ini  terselesaikan  melalui  kegiatan  pengawasan  yang berkesinambungan,  evaluasi  yang  terpisah  atau  kombinasi  dari
keduanya.
2.1.3.4. Sifat Characteristics Sistem Pengendalian Intern