Fase Audit Klasifikasi Audit Pengertian Fraud

20

2.1.1.3. Fase Audit

Fase-fase besar dalam audit ialah : a Menerima melanjutkan klien dan menetapkan syarat – syarat perikatan b Praperencanaan c Menetapkan materialitas dan menentukan risiko d Merencanakan audit e Mempertimbangkan dan mengaudit pengendalian internal f Audit proses bisnis dan akun terkait misalnya menghasilkan pendapatan. g Menyelesaikan audit h Mengevaluasi hasil dan menerbitkan laporan audit

2.1.1.4. Klasifikasi Audit

Menurut Kell dan Boyton berdasarkan tujuan dilaksanakannya, audit diklasifikasikan atas : a Audit laporan keuangan financial statement audit Audit laporan keuangan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti mengenai laporan keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan, telah disajikan secara wajar sesuai kriteria yang telah ditentukan yaitu Prinsip Akuntansi yang Bersifat Umum PABU. Universitas Sumatera Utara 21 b Audit kepatuhan compliance audit Audit kepatuhan mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti dengan tujuan untuk menentukan apakah kegiatan financial maupun operasi tertentu dari suatu entitas sesuai dengan kondisi-kondisi, aturan-aturan dan regulasi yang telah ditentukan. Kriteria yang ditentukan tersebut berasal dari berbagai sumber seperti manajemen, kreditor, maupun lembaga pemerintah. c Audit operasional operational audit Audit operasional meliputi penghimpunan pengevaluasian bukti mengenai kegiatan operasional organisasi dalam hubungannya dengan tujuan pencapaian efisiensi, efektifitas, maupun kehematan operasional. Berdasarkan tujuan dilaksanakannya Audit Fraud termasuk dalam kelompok Compliance Audit, yaitu untuk mempertimbangkan apakah klien telah melaksanakan prosedur atau aturan yang telah di tetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas yang lebih tinggi.

2.1.1.5 Sikap Seorang Auditor

Tiga sikap dan tindak pikir yang selalu harus melekat pada diri seorang auditor, yakni :  Independen.  Objektif. Universitas Sumatera Utara 22  Skeptis.

2.1.2. Kecurangan Fraud

2.1.2.1. Pengertian Fraud

Menurut The Association of Certified Fraud Examiners ACFE fraud adalah perbuatan - perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu manipulasi atau memberikan laporan keliru terhadap pihak lain dilakukan orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain. Definisi Fraud menurut Black Law Dictionary adalah :  Kesengajaan atas salah pernyataan terhadap suatu kebenaran atau keadaan yang disembunyikan dari sebuah fakta material yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang merugikannya, biasanya merupakan kesalahan namun dalam beberapa kasus khususnya dilakukan secara disengaja memungkinkan merupakan suatu kejahatan;  Penyajian yang salahkeliru salah pernyataan yang secara cerobohtanpa perhitungan dan tanpa dapat dipercaya kebenarannya Universitas Sumatera Utara 23 berakibat dapat mempengaruhi atau menyebabkan orang lain bertindak atau berbuat;  Suatu kerugian yang timbul sebagai akibat diketahui keterangan atau penyajian yang salah salah pernyataan, penyembunyian fakta material atau penyajian yang cerobohtanpa perhitungan yang mempengaruhi orang lain untuk berbuat atau bertindak yang merugikannya. Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan definisi fraud ialah “setiap tindakan ilegal ditandai dengan penipuan, penyembunyian atau pelanggaran kepercayaan. Tindakan ini tidak tergantung pada aplikasi kekerasan atau ancaman kekerasan fisik. Penipuan yang dilakukan oleh partai dan organisasi untuk memperoleh kekayaan uang, atau jasa; untuk menghindari pembayaran atau hilangnya layanan, atau untuk mengamankan keuntungan pribadi atau bisnis”. Bologna dan Lindquist 1987 mendefinisikan fraud adalah “istilah generik, dan mencakup semua sarana yang beraneka kecerdikan manusia bisa merancang, yang terpaksa oleh satu individu, untuk mendapatkan keuntungan lebih dari yang lain dengan keterangan palsu.” Silverstone dan Sheetz 2004 mendefinisikan kecurangan fraud sebagai “sebuah aktivitas yang mengambil lokasi di bidang sosial dan memiliki konsekuensi yang besar untuk perekonomian, perusahaan, dan individu- individu.” Universitas Sumatera Utara 24 Menurut AICPA US Auditing Standards AU 312 dalam Rustiana 2008 error meliputi: 1. Kesalahan dalam proses menyusun laporan keuangan secara tidak disengaja. 2. Kesalahan penerapan prinsip akuntansi jumlah, klasifikasi, penyajian, dan pengungkapan secara tidak disengaja. Universitas Sumatera Utara 25 Dari beberapa pengertian di atas, secara garis besar para ahli memiliki makna dan tujuan yang sama dalam menjelaskan arti dari fraud. Kecurangan fraud memiliki beberapa unsur yang menandakan bahwa hal tersebut merupakan fraud, bila tidak terdapat unsur fraud maka hal tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai fraud. Berikut merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam fraud, yaitu : a Harus terdapat kesalahan penyajian misrepresentation b Dari suatu masa lampau past atau sekarang present c Faktanya bersifat material material fact d Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan recklessly e Dengan maksud intent untuk menyebabkan pihak lain bereaksi; f Pihak yang dirugikan harus bereaksi acted terhadap kesalahan penyajian tersebut misrepresentation g Mengakibatkan kerugian detriment. Fraud disini tidak terbatas pada manipulasi, penyalahgunaan jabatan, penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan tindakan buruk lainnya yang dilakukan oleh seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasiperusahaan. 2.1.2.2. Jenis Tindakan Fraud 2.1.2.2.1. Korupsi Corruption

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Intern Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di Perusahaan

8 90 120

Pengaruh Pengendalian Internal dan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

1 13 101

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 11

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 2

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 6

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 44

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 4 2

Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal Bidang Akuntansi dan Pengembangan Mutu Karyawan Terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 5

Pengaruh Pengendalian Internal dan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 11

Pengaruh Pengendalian Internal dan Code of Conduct (Pedoman Perilaku) Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 0 2