Tujuan Pembelajaran Kooperatif Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran

commit to user 48 4 Komunikasi Antaranggota Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan peserta didik harus : a Saling mengenal dan mempercayai. b Mampu berkomunikasi secara akurat. c Saling menerima dan saling mendukung. d Mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. 5 Pemrosesan Kelompok Unsur pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan anggota kelompok. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Ada dua tingkat pemrosesan yaitu kelompok kecil dan kelas secara keseluruhan.

f. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan, antara lain : 1 Meningkatkan hasil belajar akademik. Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan sosial, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. 2 Penerimaan terhadap keragaman. Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda commit to user 49 latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas – tugas bersama. 3 Pengembangan ketrampilan sosial. Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi untuk saling berinteraksi dengan teman yang lain.

g. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran

Tradisional Perbedaan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran tradisional sebagaimana dipaparkan dalam tabel di bawah ini. Tabel 1. Perbedaan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran tradisional Kelompok Belajar Kooperatif Kelompok Belajar Tradisional Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan motivai sehingga ada interaksi promotif. Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok. Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok. Kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas- tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota kelompok lainnya hanya „enak-enak saja‟ diatas keberhasilan temannya yang dianggap „ pemborong‟. commit to user 50 Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, etnik, dsb sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Kelompok belajar biasanya homogen Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok. Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing-masing. Ketrampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomu nikasi, mempercayai orang lain dan mengelola konflik secara langsung diajarkan. Ketrampilan sosial sering tidak diajarkan secara langsung. Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsung, guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok. Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering dilakukan oleh guru pada saat belajarkelompok sedang berlangsung. Guru memperhatikan secara langsung proses kelompok yang terjadi dalam kelompok – kelompok belajar. Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok – kelompok commit to user 51 belajar. Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal hubungan antarpribadi yang saling menghargai. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.

h. Keuntungan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Penerapan metode pembelajaran PQ4R (Preview, question, Read, Reflect, Review) dalam meningkatkan hasil belajar siswa :penelitian tindkan kelas di SMPN 3 Tangerang Selatan

2 36 231

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

0 7 0

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS HITUNG (CALISTUNG ) DENGAN UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS HITUNG (CALISTUNG ) DENGAN PENDEKATAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) PADA SISWA KELAS B RAUDLOTUL ATHFAL (RA) TIMPIK SUSUKAN.

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Apresiasi Cerpen dengan Metode Preview Question Read Reflect Recite Review(PQ4R)Pada siswa kelas IX SMPN Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 5

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PEMANFAATAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP PGRI Kotabatu Kabupaten Bogor Tahun 2011/2012.

0 1 51

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP TENTANG UANG DAN PERBANKAN.

0 0 39

Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V melalui Strategi Belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL ULUM KUNJOROWESI NGORO MOJOKERTO.

0 0 123

PENGARUH METODE PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW (PQ4R) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS X SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA EFEKTIF MELALUI METODE PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA SISWA KELAS VII E SMP N 1 BATURADEN

0 0 16