Pengertian Pembelajaran Kooperatif Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif

commit to user 42 terlebih dahulu oleh guru dengan memperhatikan berbagai prinsip yang telah terbukti keunggulannya secara empirik.

b. Pengertian Model Pembelajaran

Mills sebagaimana dikutip oleh Suprijono 2009:45, menyatakan bahwa model adalah bentuk representatif akurat sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran dapat juga berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Suprijono, 2009:46.

c. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran bersama-sama dalam suatu kelompok dengan jumlah anggota antara tiga sampai lima orang commit to user 43 siswa. Para anggota bekerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan guru Pahyono, 2004. Pembelajaran kooperatif menurut Surtikanti Santoso 2010:54 adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas Suprijono, 2009:54.

d. Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berpijak pada beberapa pendekatan, yaitu : belajar aktif, konstruktivistik, dan kooperatif. Beberapa pendekatan tersebut diintegrasikan dimaksudkan untuk menghasilkan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Belajar aktif, ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan emosional yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktifitas fisik semata. Berkaitan dengan hal ini Asokanthan menyatakan : “Active learning as described by educational researchers is based on the basic assumptions that commit to user 44 learning is an active process and that different people learn in different ways ”. Pembelajaran aktif sebagaimana yang telah digambarkan oleh peneliti-peneliti bidang pendidikan didasarkan pada anggapan dasar bahwa pembelajaran adalah satu proses yang aktif dan bahwa orang yang berbeda belajar dengan berbagai cara. Salah satu dari tujuan-tujuan paling penting dari pendekatan pelajaran yang aktif adalah untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pemikiran tingkat tinggi. Para siswa diminta untuk memecahkan permasalahan menurut metode latihan. Mereka mengumpulkan, meneliti, menginterpretasikan dan mewakili; menunjukkan data, dan bersandar pada prosedur yang mereka desain, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Diantara tujuan-tujuan paling penting dari pendekatan pembelajaran aktif, Etkina Van Heuvelen dalam Pundak, 2009, menyatakan : One of the most significant aims of the active learning approach is to develop high level thinking skills. Students are asked to solve problems according to the scientific method. They collect, analyze, interpret and represent data, and relying on this procedure they design a system, component, or process to meet desired needs. Pendekatan konstruktivistik dalam model pembelajaran kooperatif dapat mendorong siswa untuk mampu membangun pengetahuannya secara bersama-sama di dalam kelompok. Mereka didorong untuk menemukan dan mengkonstruksi materi yang sedang dipelajari melalui diskusi, observasi atau percobaan. Pendekatan kooperatif mendorong dan memberi kesempatan kepada siswa untuk trampil berkomunikasi. Artinya, siswa didorong untuk mampu commit to user 45 menyatakan pendapat atau idenya dengan jelas, mendengarkan orang lain dan menanggapinya dengan tepat, meminta feedback serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan baik. Kerjasama kelompok dalam pembelajaran kooperatif dapat berjalan secara efektif untuk para siswa yang memiliki kemampuan belajar yang berbeda dan tiap siswa mempunyai suatu keinginan untuk memperoleh informasi dan memperbaiki kualitas dalam hal membaca pemahaman. Senada dengan hal ini, Vaughn, Klingner Kettman 1999:284 menyatakan: Cooperative groups can be effective ways for students with diverse learning abilities to acquire information and improve reading comprehension. However, several features of cooperative groups must be represented: a students need to represent heterogeneous reading levels, b students need to have defined roles and need to know how to implement these roles, and c the groups must have both academic and social goals.

e. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Penerapan metode pembelajaran PQ4R (Preview, question, Read, Reflect, Review) dalam meningkatkan hasil belajar siswa :penelitian tindkan kelas di SMPN 3 Tangerang Selatan

2 36 231

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

0 7 0

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS HITUNG (CALISTUNG ) DENGAN UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS HITUNG (CALISTUNG ) DENGAN PENDEKATAN BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) PADA SISWA KELAS B RAUDLOTUL ATHFAL (RA) TIMPIK SUSUKAN.

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Apresiasi Cerpen dengan Metode Preview Question Read Reflect Recite Review(PQ4R)Pada siswa kelas IX SMPN Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 5

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PEMANFAATAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII SMP PGRI Kotabatu Kabupaten Bogor Tahun 2011/2012.

0 1 51

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP TENTANG UANG DAN PERBANKAN.

0 0 39

Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V melalui Strategi Belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review.

0 0 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL ULUM KUNJOROWESI NGORO MOJOKERTO.

0 0 123

PENGARUH METODE PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW (PQ4R) TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN ANAK TUNARUNGU KELAS X SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 21

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA EFEKTIF MELALUI METODE PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA SISWA KELAS VII E SMP N 1 BATURADEN

0 0 16