Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

D. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas Pyrex, botol kaca, homogenizer Ultra-Turrax, sonicator Elmasonic S10H, sentrifugator Hettich-Eba 8S, magnetic stirrer, hotplate stirrer Heidolph MR2002, neraca analitik OHAUS, pH meter SI Analytic, viskometer Merlin VR, particle size analyzer tipe dynamic light scattering Horiba SZ-100, spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 1240, freezer Samsung, dan climatic chamber Memmert.

E. Tata Cara Penelitian

1. Formulasi nanoemulsi minyak biji delima

a. Formula nanoemulsi. Formula acuan yang digunakan dalam pembuatan nanoemulsi minyak biji delima dapat dilihat pada Tabel II. Tabel II. Formula acuan nanoemulsi Bahan Fungsi Formula ww Virgin coconut oil Fase minyak

3 Tween 80

Surfaktan 16 PEG 400 Kosurfaktan 8 Aquadest Fase air 73 Suciati et al., 2014 Berdasarkan formula pada Tabel II dilakukan modifikasi sehingga dihasilkan dua formula yang memiliki perbedaan pada fase minyak yang digunakan, serta dilakukan penambahan zat aktif minyak biji delima. Formula modifikasi yang dihasilkan tertera pada Tabel III. Tabel III. Formula nanoemulsi minyak biji delima Bahan Fungsi Formula A ww Formula B ww Minyak biji delima Zat aktif 0,0277 0,0277 Virgin coconut oil Fase minyak 3 - Medium-chain triglyceride -

3 Tween 80

Surfaktan 16 16 PEG 400 Kosurfaktan 8 8 Aquadest Fase air 73 73 b. Pembuatan nanoemulsi. Pembuatan nanoemulsi dimulai dengan menimbang semua bahan sesuai dengan formula yang telah dimodifikasi pada Tabel III. Tween 80, PEG 400, minyak biji delima, serta fase minyak yang digunakan yaitu VCO dan MCT oil dimasukkan ke dalam beaker gelas dan dicampur dengan menggunakan magnetic stirrer selama 10 menit dengan kecepatan 1000 rpm. Setelah 10 menit, aquadest ditambahkan sedikit demi sedikit dan kecepatan pengadukan ditingkatkan menjadi 1250 rpm selama 10 menit. Seluruh bahan yang telah tercampur kemudian dihomogenkan dengan menggunakan homogenizer selama 2 menit dan dilanjutkan dengan sonikasi selama 40 menit sambil sesekali diaduk.

2. Evaluasi sifat fisik nanoemulsi minyak biji delima

a. Uji organoleptis. Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati warna, kejernihan, homogenitas, dan pemisahan fase dari sediaan nanoemulsi setelah 24 jam setelah pembuatan. b. Uji pH. Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sebelum digunakan, elektroda dikalibrasi atau diverifikasi dengan menggunakan larutan standar dapar pH 4 dan 7. Proses kalibrasi selesai