Evaluasi sifat fisik nanoemulsi minyak biji delima

33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakterisasi Minyak Biji Delima

Minyak biji delima yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan ekstraksi cold pressing sehingga dapat dihasilkan minyak dengan kualitas yang baik dan kandungan yang tetap terjaga. Karakterisasi minyak biji delima dilakukan dengan membandingkan kandungan asam lemak yang tercantum pada certificate of analysis CoA minyak biji delima yang digunakan pada penelitian ini Lampiran 1 dengan hasil karakteristik kandungan asam lemak pada minyak biji delima yang telah dilakukan oleh Melo et al. 2014. Hasil karakterisasi disajikan pada Tabel IV. Tabel IV. Hasil karakterisasi minyak biji delima Kandungan asam lemak Melo et al. 2014 CoA punicic acid C18:3 71,5±17,9 77,5 linoleic acid C18:2 10,8±6,9 6,2 oleic acid C18:1 9,0±5,6 6,0 palmitic acid C16:0 5,7±4,1 2,9 stearic acid C18:0 2,1±3,1 2,8

B. Formulasi Nanoemulsi Minyak Biji Delima

Formulasi nanoemulsi minyak biji delima pada penelitian ini menggunakan dua fase minyak yang berbeda dengan tujuan untuk melihat pengaruh dari fase minyak yang digunakan terhadap stabilitas fisik nanoemulsi yang terbentuk. Fase minyak yang digunakan dalam penelitian ini ialah virgin coconut oil VCO dan medium-chain triglycerides MCT oil. Surfaktan dan kosurfaktan yang digunakan pada kedua formulasi ialah Tween 80 dan PEG 400. Pembuatan nanoemulsi minyak biji delima diawali dengan melakukan pengadukan secara konstan campuran antara minyak biji delima, fase minyak, surfaktan, serta kosurfaktan dengan menggunakan magnetic stirrer selama 10 menit pada kecepatan 1000 rpm. Selanjutnya campuran ditambahkan fase air dan kecepatan pengadukan ditingkatkan menjadi 1250 rpm selama 10 menit. Pengadukan dengan menggunakan magnetic stirrer termasuk dalam metode pembuatan nanoemulsi secara spontan di mana energi yang dibutuhkan rendah sehingga ukuran droplet yang dihasilkan kurang seragam. Pembuatan nanoemulsi secara spontan memiliki kekurangan salah satunya ialah membutuhkan surfaktan dengan jumlah yang lebih banyak untuk menghasilkan sediaan dengan ukuran droplet 100 nm. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan kombinasi pembuatan nanoemulsi minyak biji delima dengan metode emulsifikasi energi tinggi menggunakan homogenizer dan sonikator. Metode pembuatan nanoemulsi minyak biji delima diperoleh melalui orientasi yang telah dilakukan sebelumnya dengan melakukan optimasi waktu dan kecepatan pada saat pengadukan dengan magnetic stirrer, homogenizer, dan sonikator.

C. Evaluasi Sifat Fisik Nanoemulsi Minyak Biji Delima

Sediaan nanoemulsi dikatakan baik dan stabil apabila memiliki penampakan jernih, tidak terjadi pemisahan fase, memiliki tipe nanoemulsi MA, nilai pH berada dalam rentang pH kulit yakni 4 - 6, persen transmitan mendekati 100, turbiditas kurang dari 1, viskositas rendah, serta ukuran droplet 100 nm. Oleh karena itu, dilakukan evaluasi sifat fisik yang meliputi pemeriksaan organoleptis dan pH, tipe nanoemulsi, persen transmitan, turbiditas, viskositas, serta ukuran droplet.

1. Pengujian organoleptis dan pH

Pengujian organoleptis yang diamati meliputi warna, bau, kejernihan, homogenitas, dan pemisahan fase sediaan nanoemulsi. Hasil pengujian organoleptis dan pH dari dua formula sediaan nanoemulsi minyak biji delima dapat dilihat pada Tabel V. Tabel V. Data organoleptis dan pH nanoemulsi minyak biji delima Formula A Formula B Warna Kuning Kuning Kejernihan Jernih Jernih Pemisahan fase Tidak memisah Tidak memisah Bau Khas Khas Homogenitas Homogen Homogen pH 5,94±0,01 5,99±0,008 Keterangan: Formula A= Formula dengan VCO Formula B= Formula dengan MCT oil Hasil pengamatan organoleptis menunjukkan formula A dan formula B menghasilkan sediaan nanoemulsi yang berwarna kuning jernih, bau khas, homogen secara fisik, dan tidak terjadi pemisahan. Nilai pH sediaan berada dalam kisaran pH kulit yakni antara 4 – 6 Ali and Yosipovitch, 2013, sehingga dapat meminimalkan resiko iritasi. Variasi fase minyak yang digunakan dalam formula A dan formula B tidak memberikan perbedaan karakteristik pada pH sediaan nanoemulsi minyak biji delima. Data analisis statistik pH pada kedua formula nanoemulsi menunjukkan bahwa variasi fase