Pengujian viskositas Pengujian ukuran droplet
Berdasarkan hasil pengujian persen transmitan, dapat disimpulkan bahwa baik formula dengan fase minyak VCO dan MCT oil stabil setelah
tiga siklus freeze-thaw. Analisis secara statistik pada kedua formula menunjukkan persen transmitan sebelum dan sesudah freeze-thaw cycle
tidak berbeda signifikan dengan nilai p-value sebesar 0,67. c.
Stabilitas turbiditas nanoemulsi minyak biji delima Pengukuran turbiditas bertujuan untuk melihat tingkat kekeruhan
sediaan setelah melewati tiga siklus pada freeze-thaw cycle. Hasil pengujian turbiditas pada masing-masing formula sebelum dan sesudah
freeze-thaw cycle disajikan pada Tabel IX dan Tabel X. Berdasarkan hasil pengukuran, pada formula A dengan fase
minyak VCO menunjukkan kestabilan turbiditas setelah melewati tiga siklus freeze-thaw cycle dilihat dari tidak adanya perbedaan yang signifikan
secara statistik dengan nilai p-value sebesar 0,37. Namun hal yang berbeda terjadi pada formula B yang menggunakan MCT oil di mana terjadi
perbedaan signifikan secara statistik dengan nilai p-value ≤ 0,05. Hal ini
dapat diakibatkan karena telah terjadi Ostwald ripening sehingga ukuran droplet menjadi lebih besar dan turbiditas meningkat. Kandungan asam
kaprilat dan asam kaprat dalam MCT oil mengakibatkan Ostwald ripening lebih cepat terjadi pada MCT oil dibandingkan dengan VCO. Kedua asam
lemak rantai pendek tersebut mengakibatkan MCT oil mempunyai polaritas yang tinggi sehingga lebih mudah larut dalam air. Faktor lain yang
mengakibatkan formula B cenderung lebih keruh ialah perubahan suhu
yang ekstrim selama freeze-thaw cycle. Pada suhu freeze gugus hidrofil pada bagian kepala surfaktan akan membeku dan pada saat thaw gugus
tersebut akan kembali seperti semula untuk menangkap dan melingkupi fase minyak kembali. Namun dalam proses ini, tidak semua droplet akan
tertangkap sempurna oleh surfaktan dan membentuk droplet dengan ukuran yang serupa. Terdapat droplet yang akan saling menggabungkan diri dan
membentuk droplet dengan ukuran yang lebih besar dan menyebabkan peningkatan kekeruhan pada sediaan nanoemulsi.
d. Stabilitas viskositas nanoemulsi minyak biji delima
Perubahan viskositas
setelah proses
freeze-thaw dapat
menunjukkan adanya ketidakstabilan dalam sediaan nanoemulsi. Hasil pengukuran viskositas pada kedua formula sebelum dan sesudah freeze-
thaw cycle disajikan pada Tabel IX dan Tabel X. Analisis secara statistik pada formula A menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan pada viskositas nanoemulsi minyak biji delima, sedangkan pada formula B tidak memberikan perbedaan yang signifikan.
Viskositas nanoemulsi pada formula A mengalami penurunan setelah melewati tiga siklus freeze-thaw karena adanya pembesaran ukuran partikel
yang akan menurunkan interaksi antar droplet dan tahanan sediaan sehingga viskositas menurun Fletcher and Suhling, 1998.
e. Stabilitas ukuran droplet nanoemulsi minyak biji delima
Parameter ukuran droplet penting untuk diketahui karena kestabilan suatu sistem nanoemulsi dapat dilihat dari perubahan yang