Manfaat penelitian Latar Belakang

nanoemulsi secara tidak spontan antara lain dengan menggunakan sonikasi, mikrofluidisasi, dan homogenizer bertekanan tinggi Patel et al., 2013. Prinsip homogenizer dalam mengecilkan ukuran partikel adalah dengan adanya shear stress yang diberikan secara turbulen sehingga dapat memecah partikel hingga berukuran 1,0 m. Mekanisme pengecilan ukuran partikel dengan sonikasi ialah dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik yang dapat mengubah energi listrik menjadi getaran fisik yang dapat memperkecil ukuran partikel hingga 0,2 m Gupta, Pandit, Kumar, Swaroop, and Gupta, 2010. Struktur droplet pada nanoemulsi tipe MA tersusun atas surfaktan, kosurfaktan dan fase minyak yang membawa obat atau zat aktif yang bersifat hidrofobik. Bagian hidrofobik pada ekor surfaktan akan melingkupi fase minyak sedangkan bagian kepalanya yang bersifat hidrofilik akan berada pada bagian luar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 Chen et al., 2011. Gambar 1. Bentuk droplet nanoemulsi tipe MA Chen et al., 2011

C. Komponen Nanoemulsi

Komponen dalam nanoemulsi terdiri atas fase air, fase minyak, surfaktan, dan atau kosurfaktan. Fase minyak merupakan komponen penting dalam formulasi nanoemulsi karena berperan sebagai pembawa obat atau zat aktif yang bersifat hidrofobik. Kelarutan obat pada fase minyak akan mempengaruhi kemampuan nanoemulsi untuk menjaga obat dalam bentuk terlarut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jaworska et al. 2014, semakin polar fase minyak yang digunakan dalam pembuatan nanoemulsi, maka ukuran droplet yang terbentuk akan jauh lebih besar dibandingkan ukuran droplet yang dihasilkan dengan menggunakan fase minyak yang lebih non-polar. Stabilitas dari sediaan nanoemulsi selama masa penyimpanan dapat dipengaruhi oleh fase minyak yang digunakan karena memiliki pengaruh dalam aspek polaritas dan kelarutan molekul minyak dalam air. Oleh karena itu, penting sekali untuk diketahui komposisi dari fase minyak yang akan digunakan sehingga dapat diperoleh sediaan nanoemulsi dengan stabilitas jangka panjang yang baik Pardo and McClements, 2014. Surfaktan merupakan senyawa yang memiliki gugus hidrofilik pada bagian kepala dan hidrofobik pada bagian ekor. Surfaktan memiliki peranan penting dalam pembentukan nanoemulsi dengan menurunkan tegangan antarmuka antara fase minyak dan air. Saat penambahan surfaktan, tegangan antarmuka mula-mula akan turun dengan sangat cepat hingga mencapai titik tertentu di mana tegangan antarmuka tidak akan berkurang lagi meskipun dilakukan penambahan surfaktan. Titik tertentu ini dikenal dengan CMC Critical Micelle Concentration Schramm, 2000. Berdasarkan tipe ionisasi dalam air, surfaktan dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelas diantaranya surfaktan anionik, kationik, amfoterik, dan non-ionik Nielloud and Marti, 2000.