31 3
Perbekalan dan Pelayanan Supplies and Service Perbekalan operasional adalah barang-barang yang
digunakan dalam kegiatah harian perusahaan. Contoh: kertas, bulpoin, bola lampu dan sebagainya. Dalam usaha jasa
pelayanan contohnya yaitu: jasa perawatan dan perbaikan.
2.1.4.3 Atribut Produk
Menurut E. Catur Rismiati dan Ig. Bondan Suratno 2001:2004, variabel-variabel produk yang perlu dibahas sehubungan dengan
pemasaran produk adalah: atribut produk, merek, kemasan, label, dan pelayanan pelanggan. Semua produk memiliki atribut berwujud seperti
mutu, ciri-ciri dan model desain. Semua atribut produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang akhirnya dibuat prototipe produk.Setelah
perusahaan memperkenalkan atribut produk dipasaran, maka ia akan menyempurnakan atribut produk agar bisa bertahan dalam menghadapi
tantangan dalam siklus kehidupan produk. Misalnya saja agar penjualan dapat ditingkatkan, maka mutu produk harus ditingkatkan atau dikurangi,
ciri-ciri produk harus ditambah atau sebagian dihapus, dan model desain perlu diubah. Berikut ini akan diuraikan sehubungan dengan masalah
masing-masing atribut produk.
2.1.4.3.1 Mutu Produk
Dalam proses perencanaan produk, seorang pengusaha harus menetapkan derajat mutu tertentu bagi produknya karena hal ini akan
mempengaruhi penampilan di pasar nanti. Menurut Philip Kotler dalam
32 buku Pemasaran Barang dan Jasa karangan E. Catur Rismiati dan Ig.
Bondan Suratno 2001:204 mendefinisikan mutu adalah kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merek dalam menjalankan fungsinya. Maka mutu
merupakan pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemelihara dan perbaikan serta segala atribut lain. Derajat
mutu produk di pasar dapat dikelompokkan ke dalam empat tingkat, yaitu: reendah, rata-rata, tinggi dan istimewa.
Berdasarkan penelitian, ternyata ada hubungan positif antara mutu produk dengan tingkat keuntungan. Semakin tinggi mutu produk, maka
tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan pun akan semakin tinggi. Dengan kualitas yang tinggi, hal ini memungkinkan perusahaan memasang
harga tinggi pula, sedangkan pengeluaran biaya yang dibutuhkan untuk peningkatan kualitas ini ternyata tidak begitu besar. Sementara itu
perusahaan harus mengambil keputusan tentang cara-cara menangani kualitas produk dari waktu ke waktu. Untuk meningkatkan volume
penjualan, perusahaan dapat memilih tiga strategi, yaitu peningkatan kualitas, mempertahankan kualitas, dan pemalsuan kualitas. Perlu diingat
bahwa untuk strategi yang ketiga ini dalam jangka panjang justru dapat merugikan kelangsungan hidup produk di pasar.
2.1.4.3.2 Ciri-ciri Produk
Menurut E. Catur Rismiati dan Ig. Bondan Suratno 2001:204, produk apa pun dapat dipasarkan dengan ciri-ciri yang beragam. Sebagai contoh
sebuah industri perakitan mobil buatan Jepang yang produknya banyak
33 diminati masyarakat Indonesia. Konsumen mobil kiranya akan
menginginkan mobil yang lebih sempurna seperti pintu otomotis, AC, taperecorder, dan lain sebagainya. Perusahaan harus mengidentifikasi
mana ciri-ciri pilihan optional yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen. Pada awalnya perusahaan dapat memperkenalkan produk
dengan ciri-ciri yang standar, namun kemudian produk tersebut dilengkapi dengan tambahan ciri-ciri lain sesuai dengan mode atau tren pasar.
2.1.4.3.3 Desain Produk