52
3.3.4 Pengumpulan Data
Alat pengumpul data utama dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
menyebarkan pernyataan atau pertanyaan yang disusun secara sistematis.
3.4 Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tabulasi silang crosstab dan koefisien kontingensi.
3.4.2 Tabulasi Silang Crosstab
Merupakan metode statistik yang menyajikan penjelasan secara deskriptif suatu data penelitian atau dengan kata lain adalah deskripsi
frekuensi yang disilangkan dengan pengklasifikasian tertentu Husein Umar, 2003 : 292 . Klasifikasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
preferensi konsumen terhadap pilihan paket – paket isi ulang pulsa IM3 berdasarkan karakterisrik dari masing-masing konsumen yang berbeda
satu sama lain.
3.4.3 Koefisien Kontingensi
Koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung nilai hubungan antar variabel bila datanya berbentuk skala nominal atau kategorikal
Sugiono, 2007:351.
53 Rumus koefisien kontingensi:
X
2
C = √ N + X
2
Sugiono, 2007:351
Keterangan : C = koefisien kontingensi
X
2
= chi kuadrat N = jumlah responden
Uji hipotesis yang dilakukan pada koefisien kontingensi : 1.
Perumusan hipotesis H
: X
2
= 0 , tidak ada hubungan antara karakteristik konsumen yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan
pendapatan dengan preferensi konsumen atas pilihan paket – paket isi ulang pulsa IM3 PT. Indosat, Tbk.
H
1
: X
2
≠ 0 , ada hubungan antara karakteristik konsumen yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan
dengan preferensi konsumen terhadap paket – paket isi ulang pulsa IM3 PT. Indosat, Tbk.
2. Menentukan frekuensi yang diharapkan
Daftar frekuensi yang diharapkan dibentuk berdasarkan daftar frekuensi yang diamati.
Rumus:
54 Nij
= n
io
n
oj
n
Keterangan: Nij = frekuensi yang diharapkan terjadi
n
io
= jumlah dari data frekuensi yang diamati menurut baris n
oj
= jumlah dari data frekuensi yang diamati menurut kolom n = jumlah semua frekuensi pengamatan
3. Menghitung Chi Kuadrat
Rumus Chi Kuadrat yang digunakan:
r k
X
2
=
∑ ∑
i = 1 j = 1
n
ij
- N
ij 2
N
ij
Sugiono, 2007:351
Keterangan : n
ij
= jumlah frekuensi yang diamati N
ij
= jumlah frekuensi yang diharapkan
r k
∑ ∑
i = 1 j = 1
= penjumlahan semua kategori kolom dan sampel baris yaitu meliputi penjumlahan semua sel yang ada
55 4.
Penentuan derajat bebas degree of freedom dk Untuk menguji signifikansi koefisien kontingensi dapat dilakukan
dengan membandingkan harga Chi Kuadrat hitung yang ditemukan dengan Chi Kuadrat tabel, pada taraf kesalahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah α = 5 dan derajat bebas tertentu.
Harga derajat bebas dk = k-1 r-1 Keterangan :
r = jumlah kategori k = jumlah sampel
5. Menentukan daerah kritis H
melalui kurva distribusi X
2
Gambar 2 Kurva Distribusi X
2
Daerah Penolakan H
Daerah Penerimaan H
X
2 tabel
56 6.
Kriteria keputusan Jika X
2 hitung
X
2 tabel
maka H diterima dan H1 ditolak, berarti tidak
ada hubungan signifikan antara karakteristik konsumen yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan dengan preferensi
konsumen atas pilihan paket – paket isi ulang pulsa IM3 PT. Indosat, Tbk..
H ditolak jika X
2 hitung
≥ X
2 tabel
maka H ditolak dan H1 diterima,
berarti ada hubungan signifikan antara karakteristik konsumen yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan pendapatan dengan
preferensi konsumen atas pilihan paket – paket isi ulang pulsa IM3 PT. Indosat, Tbk.
7. Menentukan nilai hubungan antar variabel
Untuk menentukan nilai hubungan antar variabel digunakan rumus koefisien kontingensi sebagai berikut:
X
2
C = √ N + X
2
Keterangan : C = koefisien kontingensi
X
2
= chi kuadrat N = jumlah responden
57 8.
Menentukan tingkat kuat atau lemahnya hubungan antar variabel Nilai hubungan antar variabel yang di peroleh dari nilai C akan
dianalisis kuat atau lemahnya hubungan antar variabel tersebut dengan rumus:
Bila: C
corrected
0,5 menunjukkan hubungan lemah C
corrected
0,5 menunjukkan hubungan kuat Nilai C
max
diperoleh rumus sebagai berikut: m - 1
C
max
= √ m
Keterangan: C
max
= koefisien kontingensi maksimum m = banyak kategori yang paling kecil diantara kedua faktor
yang diketahui C
C
corrected
= C
max
58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum dan Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pelayanan telekomunikasi umum Internasional pada mulanya dikelola oleh PERUMTEL sekarang PT. TELKOM dengan sistem komunikasi
radio High Frequency HF dan Very High Frequency VHF. Namun dengan adanya sistem telekomunikasi satelit, dunia telekomunikasi
mengalami perubahan dengan dibentuk Organisasi International Telecommunication Satelite intelset yang beranggotakan negara-negara
Internasional, mereka menggunakan satelit sebagai sarana komunikasi. Perkembangan komunikasi ini berpengaruh bagi Indonesia, sehingga timbul
gagasan dari pemerintah RI untuk ikut memanfaatkan Satelit Intelset. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan
didirikannya Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi yang kemudian dipisahkan menjadi 2 perusahaan yaitu perusahaan negara Pos dan Giro, dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi yang melayani jasa telekomunikasi domestik sedangkan untuk hubungan Internasional pemerintah melakukan
kerja sama dengan pihak asing yaitu Cable Wireless CW, setelah kerja sama selesai pemerintah Indonesia yang diwakili oleh PT. Indonesian
Satelite Corporation, diwakili oleh PT. Indonesian Corporation melakukan