kriteria ketuntasan belajar sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan, suatu saat dapat ditingkatkan
secara berkelanjutan hingga mendekati batas ideal. Peserta didik SMP N 30 Semarang dikatakan tuntas pada mata pelajaran
matematika apabila memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 67. Sedangkan dapat dikatakan tuntas secara klasikal pada mata pelajaran matematika apabila
banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 67 yaitu lebih dari atau sama dengan 75 dari jumlah peserta didik dalam kelas
tersebut.
2.1.5 Teori Belajar yang Mendasari Penelitian
2.1.6.1 Teori Belajar Bruner
Teori Bruner menekankan pada pentingnya pemahaman terhadap struktur materi ide kunci dari suatu ilmu yang dipelajari. Untuk melekatkan ide tertentu
dalam pikirannya, anak harus aktif dan terlibat langsung dalam kegiatan mempelajari konsep yang dilakukan dengan menyusun representasi konsep
tersebut, agar anak lebih mudah memahaminya. Apabila dalam proses penyusunan ide-ide tersebut disertai dengan bantuan benda-benda konkrit maka
anak akan lebih mudah lagi dalam mempelajarinya. Jerome Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa dalam proses belajar
anak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda alat peraga. Melalui alat peraga, anak akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola
struktur yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikan. Keteraturan tersebut kemudian ia hubungkan dengan keterangan intuitif yang melekat pada
dirinya. Disamping itu, Bruner juga sangat menyarankan keaktifan anak dalam proses belajar secara penuh serta dilengkapi dengan objek-objek untuk
dimanipulasi anak. Bruner sebagaimana dikutip dalam Suherman 2003: 44 mengemukakan
bahwa dalam proses pembelajarannya anak melalui tiga tahap, yaitu tahap enaktif, ikonik dan simbolik. Penjelasan dari tiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.
a Tahap enaktif Pada tahap enaktif anak akan terlihat langsung dalam mengutak atik
memanipulasi objek. Dengan cara ini anak mengetahui suatu aspek dari kenyataan tanpa menggunakan pikiran atau kata-kata, jadi berupa penyajian
yang didasarkan pada belajar tentang respon-respon dan bentuk-bentuk kebiasaan.
b Tahap ikonik Pada tahap ikonik, kegiatan yang dilakukan anak berhubungan dengan
mental, yaitu gambaran dari objek-obyek yang dimanipulasinya. Anak tidak secara langsung memanipulasi obyek seperti pada tahap enaktif.
c Tahap simbolik Pada tahap ini anak tidak lagi terikat dengan objek-objek seperti tahap
sebelumnya. Mereka sudah mampu menggunakan simbol-simbol tanpa ketergantungn dengan objek riil.
Teori belajar Bruner dalam penelitian ini berhubungan dengan model pembelajaran CIRC dan TPS yang dirancang sebagai pembelajaran yang
mengandung unsur menemukan mencari penyelesaian suatu masalah melalui
aktivitas peserta didik dengan bantuan alat bantu benda-benda konkrit maupun alat peraga.
2.1.6.2 Teori Belajar Van Hiele