12
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Para ahli psikologi
mendefinisikan konsep tentang belajar. Belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman Gagne dan
Berliner dalam Anni 2007: 2. Belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman Morganet .al. dalam Anni
2007: 2. Belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman Slavin dalam Anni 2007: 2. Belajar merupakan perubahan disposisi
atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan Gagne dalam Anni
2007: 2. Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsep
tentang belajar mengandung tiga unsur utama sebagai berikut. a Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku.
b Perubahan itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. c Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
2.1.2 Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah cara, proses menjadikan orang belajar KBBI 1991:195. Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang berfungsi
mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Filosofi antara pengajaran dan pembelajaran matematika sesungguhnya berbeda, maka “pengajaran” matematika harus berubah paradigmanya yaitu:
1 dari teacher centered menjadi student centered, 2 dari teachhing centered menjadi learning centered,
3 dari content based menjadi competency based, 4 dari product of learning menjadi process of learning, dan
5 dari summative evaluation menjadi formative evaluation. Suherman, dkk 2003: 300.
Berlandaskan kepada prinsip pembelajaran matematika yang tidak sekedar learning to know, melainkan juga learning to do, learning to be hingga learning to
live together, maka pembelajaran matematika seyogyanya berdasarkan pada pemikiran bahwa peserta didik harus belajar dan mesti dilakukan secara
komprehensif dan terpadu.
2.1.3 Hasil Belajar