3.4.1 Instrumen Tes
Penyusunan instrumen tes dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1 Menentukan materi pokok dalam penelitian ini, yaitu materi pokok segiempat.
2 Menentukan batasan materi pokok segiempat yang akan diujikan, yaitu materi persegi panjang dan jajargenjang.
3 Menentukan bentuk soal yang akan digunakan, yaitu berbentuk soal uraian. 4 Menentukan alokasi waktu mengerjakan soal.
5 Menentukan banyaknya butir soal yaitu 10 butir soal. 6 Membuat kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 6.
7 Membuat butir soal uji coba berdasarkan kisi-kisi. Soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 7.
8 Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran. Kunci jawaban dan penskoran dapat dilihat pada lampiran 8.
9 Mengujicobakan instrumen pada kelas uji coba. 10 Menganalisis data hasil tes uji coba untuk mengetahui taraf kesukaran, daya
pembeda, validitas dan reliabilitas. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10.
3.4.2 Instrumen Lembar Pengamatan Pengelolaan Kelas oleh Guru
Instrumen lembar pengamatan pengelolaan kelas ini dikembangkan untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut digunakan sebagai refleksi proses
pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II agar pembelajaran pada pertemuan berikutnya lebih baik dari pada pertemuan
sebelumnya. Lembar pengamatan ini diisi oleh seorang observer pada setiap pertemuan. Hasil analisis dari lembar pengamatan ini digunakan untuk
melengkapai data secara kuantitatif agar penelitian lebih optimal.
3.4.3 Instrumen Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik
Instrumen lembar pengamatan aktivitas peserta didik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana perkembangan keaktifan peserta didik pada setiap
pertemuan yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC maupun TPS. Pengamatan ini tidak dilakukan dengan mengamati peserta didik secara
individual, akan tetapi pengamatan ini dilakukan secara global dengan mengamati keaktifan peserta didik secara klasikal. Hal tersebut dilakukan karena keterbatasan
jumlah pengamat, sehingga pengamatan hanya dilakukan oleh seorang observer pada setiap pertemuan.
3.5 Analisis Instrumen Penelitian