aktivitas peserta didik dengan bantuan alat bantu benda-benda konkrit maupun alat peraga.
2.1.6.2 Teori Belajar Van Hiele
Teori belajar Van Hiele menekankan pada pengajaran geometri serta penguraian tahap-tahap perkembangan mental anak dalam geometri. Menurut Van
Hiele, ada tiga unsur utama dalam pengajaran geometri yaitu waktu, materi pengajaran dan metode pengajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur terebut
diterapkan secara terpadu dapat meningkatkan kemampuan berfikir anak kepada tingkat berfikir yang lebih tinggi.
Van Hiele sebagaimana dikutip dalam Suherman 2003: 51 menyatakan bahwa terdapat lima tahap belajar anak dalam belajar geometri, yaitu: tahap
pengenalan, tahap analisis, tahap pengurutan, tahap deduksi, dan tahap akurasi. Adapun penjelasan dari kelima tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
a Tahap pengenalan, yaitu suatu tahapan dimana anak mualai belajar suatu bentuk geometri secara keseluruhan, namun belum mampu mengetahui
adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yang dilihatnya. b Tahap analisis, yaitu suatu tahapan dimana anak mulai mengenal sifat-sifat
yang dimiliki oleh benda geometri yang dilihatnya. c Tahap pengurutan, yaitu suatu tahapan dimana anak mulai mampu melakukan
penarikan kesimpulan, yang dikenal dengan sebutan berpikir deduktif. Namun kemampuan ini belum berkembang secara penuh.
d Tahap deduksi, yaitu suatu tahapan dimana anak sudah mampu menarik kesimpulan secara deduktif, yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang
bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat khusus. e Tahap akurasi, yaitu suatu tahapan dimana anak mulai menyadari betapa
pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian.
Teori belajar Van Hiele dalam penelitian ini berhubungan dengan materi yang digunakan yaitu segiempat yang merupakan salah satu materi dalam bidang
geometri.
2.1.6.3 Teori Belajar Vigotsky
Teori belajar Vigotsky merupakan teori belajar yang lebih menekankan pada bakat sosiokultural dalam pembelajaran. Menurut Vygotsky, pembelajaran
terjadi saat anak bekerja dalam zona perkembangan proksimal zone of proximal development. Zona perkembangan proksimal adalah tingkat perkembangan
sedikit diatas tingkat perkembangan seeorang pada saat ini Isjoni 2010: 56. Ide lain yang diturunkan oleh Vigotsky adalah scaffolding, yaitu
memberikan sejumlah bantuan kepada anak pada tahap awal pembelajaran, kemudian menguranginya, dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih
tanggung jawab saat mereka mampu. Bantuan tersebut dapat berupa dorongan, petunjuk, memberi contoh, atau hal-hal lain yang memungkinkan anak tumbuh
mandiri. Dalam teori belajar Vigitsky dijelaskan hubungan antara kemampuan kognitif terhadap sosial budaya. Hal tersebut terlihat bahwa kualitas berpikir
peserta didik dibangun didalam ruang kelas, sedangkan aktivitas sosial peserta
didik dikembangkan dalam bentuk kerjasama antar peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain.
Teori belajar Vigotsky dalam penelitian ini berhubungan dengan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yaitu model pembelajara
kooperatif, dimana model pembelajaran tersebut lebih menekankan pada diskusi kelompok. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan yaitu tipe CIRC dan
TPS. Dalam penerapannya memungkinkan peserta didik untuk berdiskusi dan bekerjasama memecahkan suatu permasalahan atau tugas yang diberikan.
2.1.6 Model Pembelajaran