Persegi Panjang Materi Pokok Segiempat

2.1.11.1 Persegi Panjang

2.1.11.1.1 Pengertian A rectangles is a parallelogram with four right angles Clemens 1984: 261. Artinya, persegi panjang adalah jajargenjang dengan keempat sudutnya siku-siku 90º. Perhatikan gambar model persegi panjang ABCD dibawah ini. D C B A Sides and have a vertex in common. They are pair of adjacent sides. Other pairs of adjacent sides are and , and , and . Angels B and D have no side in common. They are a pair of opposide angles. Angles A and C are also opposite angles. Angles A and B have side in common. They are a pair of adjacent angles. Other pairs of adjacent are  B and  C, C and  D, and D and A. Clemens 1984:260 C B A D D C B A D C B A i Sisi-sisi persegi panjang ABCD adalah , , , dan dengan dua pasang sisi sejajarnya sama panjang, yaitu AB = CD dan BC = AD. ii Sudut-sudut persegi panjang ABCD adalah DAB, ABC, BCD, dan CDA dengan DAB = ABC =BCD = CDA = 90º. 2.1.11.1.2 Sifat-sifat persegi panjang Sifat I Perhatikan gambar i. Gambar i Berdasarkan gambar i, model persegi panjang ABCD dilipat menurut garis k dimana k suatu sumbu simetri, maka: a Titik A “menempati’’posisi titik B dan titik B “menempati” posisi titk A, ditulis A ↔B b Titik C “menempati” posisi titik D dan titik D “menempati” posisi titik C, ditulis C ↔D c Sisi “menempati” posisi dan sisi “menempati” posisi , ditulis ↔ , maka AD = BC. D A C A D C k C D C D B A B B A B Perhatikan gambar ii. Gambar ii Berdasarkan gambar ii, model persegi panjang ABCD dilipat menurut garis l dimana l suatu sumbu simetri, maka: a Titik A “menempati” posisi titik D dan titik D “menempati” posisi titik A, ditulis A ↔D b Titik B “menempati” posisi titik C dan titik C “menempati” posisi titik B, ditulis B ↔C c Sisi “menempati” posisi dan sisi “menempati” posisi , ditulis ↔ , maka AB = CD. Dari pengamatan tersebut, dapat dikatakan jarak sisi dan tetap. Begitu pula dengan jarak dan . Oleh karena itu, dan . Simpulan: Opposite sides are congruent. Opposite sides are parallel Burril, dkk 1993: 284. Artinya Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang. Sisi-sisi yang berhadapan sejajar. D A C A A B C D B C D B A B D C l B A Sifat II Perhatikan gambar iii. Gambar iii Dari gambar iii, model persegi panjang ABCD dilipat menurut garis k dimana k suatu sumbu simetri, diperoleh titik A ↔B, C↔D, sisi ↔ maka AC = BD. Karena AC = BD, maka dapat disimpulkan bahwa diagonal-diagonal persegi panjang sama panjang. Gambar iv Dari gambar iv, model persegi panjang ABCD diputar 180º dengan diagonal ⃖ ⃗ dan ⃖ ⃗ berpotongan di titik O, sehingga: a Titik O ↔O, A↔C, ⃖ ⃗ ↔ ⃖ ⃗ , maka OA = OC. b Titik O ↔O, B↔D, ⃖ ⃗ ↔ ⃖ ⃗ , maka OB = OD. Simpulan: Diagonals are congruent. Diagonals bisect each other Burril, dkk 1993: 284. Diagonal-diagonal dari persegi panjang sama panjang dan saling membagi dua sama panjang. C D A B C D A B D A B C B A D C C D A B O C D A B O Titik O Diputar 180º Sifat III Perhatikan gambar i. Berdasarkan gambar i, model persegi panjang ABCD dibalik menurut garis k, maka: a A “menempati” B, B “menempati” A, ditulis A ↔B; b C “menempati” D, D “menempati” C, ditulis C ↔B; c maka, A=B dan C=D. Perhatikan gambar ii. Berdasarkan gambar ii, model persegi panjang ABCD dibalik menurut garis l, maka: a A “menempati” D, D “menempati” A, ditulis A ↔D; b B “menempati” C, C “menempati” B, ditulis B ↔C; c maka, A=D dan B=C. Karena A=B, C=D dan A=D, B=C sama besar, maka dapat disimpulkan bahwa sudut-sudut pada persegi panjang sama besar, yaitu 90º. Simpulan: All four angles are right angles Burril, dkk 1993: 284. Setiap sudut persegi panjang adalah sama besar dan merupakan sudut siku-siku 90º. 2.1.11.1.3 Keliling dan luas persegi panjang Keliling suatu bangun datar adalah jumlah semua panjang sisi-sisinya Nuharini 2008:254. Tulis p : ukuran panjang persegi panjang, l : ukuran lebar persegi panjang, dan K : ukuran keliling persegi panjang. C B A D p l Tulis p : ukuran panjang persegi panjang, l : ukuran lebar persegi panjang, dan A : ukuran luas persegi panjang.

2.1.11.2 Jajargenjang

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN ATI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

1 30 257

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN BANTUAN LKS MATERI POKOK LUAS SEGIEMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SEMESTER II MTs TARBIYATUL MUBTADIIN

1 31 149

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Think Pair Share (TPS) Berbasis Investigasi Berbantuan CD Pembelajaran pada Pencapaian Hasil Belajar Materi Pokok Bidang Datar Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri

0 3 91

Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Berbasis Penemuan Terbimbing Berbantuan CD Pembelajaran Dan Alat Peraga pada Pencapaian Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Siswa Kelas VII

0 6 215

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT KELAS VII.

0 0 1

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VII MTs Negeri Petarukan pada Materi Pokok Segiempat melalui Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

0 0 1

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

0 1 7

Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berbantuan Alat Peraga terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Segiempat Oleh: Amalia Fitri Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Abstract - Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC Berban

0 0 11