Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

antara variabel bebas dalam penelitian ini sehingga hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya tidak bias.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan penyebaran variabel bebas. Penyebaran yang acak menunjukkan model regresi yang baik. Dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y. Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16 pada gambar 4.19. Gambar 4.19 Grafik Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar scatterplot di atas diketahui bahwa titik-titik pada gambar memiliki kecenderungan menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola jelas. Berdasarkan gambar scatterplot di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdatisitas dalam penelitian ini.

4.4.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu pada periode sebelumnya. Uji autokorelasi ditentukan dengan uji Durbin Watson. Menurut Ghozali 2006:99 kriteria apabila tidak terjadi problem autokorelasi yaitu jika nilai DW test du dan DW test 4-du. Berikut adalah hasil uji autokorelasi yang dinyatakan dengan Durbin-Watson yang dalam perhitungannya menggunakan program SPSS for windows versi 16: Tabel 4.24. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .805 a .649 .634 .94698 1.845 a. Predictors: Constant, X4, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: Y Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa hasil uji autokorelasi yang ditunjukkan dengan nilai Durbin Watson = 1.845 sedangkan pada tabel du untuk jumlah data sampel atau n = 98, dan variabel bebas atau k = 4 dengan tingkat kesalahan atau α = 5 diperoleh sebesar 1,75, maka doperoleh : 1,75 1,845 4 - 1,75 1,75 1,845 2,25 Berdasarkan hasil pengujian di atas menunujukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,845 lebih dari nilai batas bawah du yaitu sebesar 1,75 dan nilai Durbin Watson tersebut juga menunjukkan kurang dari batatan atas yaitu kurang dari 2,25 4 - 1,75. Dengan demikian pengujian tersebut telah memenuhi kriteria yang disyaratkan. Oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk tidak terjadi problem autokorelasi, sehingga dapat dilakukan pengujian selanjutnya.

4.5 Pembahasan