Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

3.7.3 Koefisien Determinasi R

2 Dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi R 2 . Keseluruhan R 2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis linier berganda. Jika R 2 yang diperoleh mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 mendekati 0 nol maka semakin lemah variabel-variabel bebas menerangkan variable terikat. Selain melakukan uji F dan uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi R 2 parsial untuk masing-masing variabel bebas. Menghitung R 2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masing-masing variabel bebas, jika variabel lainnya konstan terhadap variabel terikat. Semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel terikat.

3.8 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier ganda yang digunakan untuk menganalisa dalam penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak. Model regresi yang baik harus memenuhi asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik meliputi:

3.8.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang ada mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi dengan bentuk lonceng bell shaped atau tidak. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola distribusi normal, yang terlihat dari sebaran data yang bergerombol di sekitar garis uji dan tidak ada data yang terletak jauh dari sebaran data.

3.8.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinieritas dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor VIF untuk masing-masing variabel independen, yaitu jika suatu variabel independen mempunyai nilai VIF10 berarti telah menjadi multikolinieritas. Sedangkan suatu variabel independen dikatakan tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai toleransi lebih besar dari 0.1 dan VIF 10 Ghozali 2006:96. Pengujian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS Windows Release 16.

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas berguna untuk mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians. Jika terjadi kesamaan varians dinamakan homokedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikansi korelasi Rank Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SPESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.

3.8.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode tertentu pada periode sebelumnya. Uji autokorelasi ditentukan dengan uji Durbin Watson. Menurut Ghozali 2006:99 kriteria apabila tidak terjadi problem autokorelasi yaitu jika nilai DW test du dan DW test 4-du.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Deskriptif Presentase

Analisis jawaban responden pada setiap pertanyaan dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh jawaban responden atas pertanyaan pada kuesioner. Analisis juga untuk mengetahui berapa besar persentase jawaban responden pada setiap alternatif jawaban yang ada. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai deskripsi data masing-masing variabel penelitian dan pengaruh 4 variabel bebas yaitu harga X 1 , promosi X 2 , persediaan produk X 3 dan ketidakpuasan layanan X 4 dengan satu variabel dependen brand switching Y.

4.1.1 Variabel Harga

Pada variabel deskriptif harga, penilaian dilakukan dengan 3 indikator dengan 6 pertanyaan, diantaranya adalah harga jual, kesesuaian harga, perbandingan harga. Berikut adalah tabel deskriptif harga pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Deskriptif Persentase Variabel Harga Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata-rata klasikal 81,26 - 100 Sangat Tinggi 31 31 67,56 62,51 - 81,25 Tinggi 24 25 43,76 - 62,50 Rendah 27 27 25 - 43,75 Sangat Rendah 17 17 Jumlah 98 100 Tinggi Sumber: data penelitian 2011, yang diolah 82