Pengertian Brand Switching Faktor-faktor yang Mempengaruhi Brand Switching

yang kuat, dan memiliki aset lain yang ada dalam merek. Merek dengan ekuitas tinggi tertentu akan dicari banyak konsumen, bahkan mereka mau berkorban lebih dari biasanya. Pasar mudah mengingat akan merek tersebut dan memiliki citra dan asosiasi positif. Orang merasa bangga menggunakan merek tersebut. Jika ini terjadi maka produk akan memiliki pembeli potensial yang tinggi, yang berarti permintaanya tinggi. Ekuitas merek, kadang bisa diukur dengan nilai ekonomis, dan bisa dimasukan ke dalam aset perusahaan.

2.2 Brand Switching

2.2.1 Pengertian Brand Switching

Konsep yang mendasari penelitian ini adalah tentang tingkat loyalitas merek yang lebih khusus yaitu berkaitan dengan perilaku berpindah-pindah atau brand switching. Menurut Simamora 2004:24 dapat dijelaskan sebagai berikut: “Bahwa konsumen yang seringkali melakukan brand switching pembeliannya termasuk dalam tipe perilaku pembelian yang mencari keragaman Variety Seeking Buying Behavior ”. Berdasarkan pertanyaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa keputusan variety seeking buying behavior merupakan keputusan pembelian yang diambil oleh konsumen yang bersedia mencoba berbagai merek yang berbeda untuk memperoleh variasi dan untuk menghindari kebosanan. Brand switching ditandai dengan adanya perbedaan signifikan antar merek. Konsumen dalam hal ini tidak mengetahui banyak mengenai kategori produk yang ada. Para pemasar dengan demikian perlu mendiferensiasikan keistimewaan mereknya untuk menjelaskan merek tersebut. Brand switching juga ditandai dengan keterlibatan yang rendah low involvement. Konsumen tidak melalui tahap-tahap keyakinan, sikap atau perilaku yang normal. Konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek, melainkan merupakan penerima informasi pasif information catching. Konsumen tidak membentuk keyakinan merek brand conviction, tetapi memilih suatu merek karena merek tersebut terasa akrab brand familiarty. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peralihan merek adalah perilaku perpindahan merek yang dilakukan oleh pelanggan pada setiap penggunaan merek tersebut.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Brand Switching

Menurut David A Aaker dalam Ribhan 2006:19 terdapat tiga faktor yang mempengaruhi konsumen melakukan brand switching yaitu product attributes, price, dan product distribution. Menurut Ribhan 2006:18 promosi merupakan salah satu kegiatan strategik pemasaran yang diyakini memiliki pengaruh membentuk citra merek brand image building. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa promosi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi brand switching. Menurut Lupiyoadi 2006:195 pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas produk akan berpengaruh pada perilaku selanjutnya. Apabila pelanggan merasa puas, maka dia akan menunjukan besarnya kemungkinan untuk kembali membeli produk yang sama. Pelanggan yang puas juga cenderung akan memberikan refensi yang baik terhadap produk kepada orang lain. Brand switching behavior adalah perilaku perpindahan merek yang dilakukan konsumen karena beberapa alasan tertentu atau diartikan juga sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke merek lain dikarenakan adanya ketidakpuasan terhadap merek yang mereka beli. Ketidakpuasan tersebut terjadi ketika harapan konsumen tidak terpenuhi, sehingga konsumen akan bersikap negatif terhadap suatu merek dan kecil kemungkinannya konsumen akan membeli lagi merek yang sama. Pelanggan yang tidak puas dapat melakukan tindakan pengembalian produk, atau secara ekstrem bahkan dapat mengajukan gugatan terhadap perusahaan melalui seorang pengacara. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ketidakpuasan layanan pada pelanggan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi brand switching.

2.2.3 Indikator Brand Switching