Metode Proyek Model Project Based Learning PBL

2.1.1.1 Metode Proyek

Metode proyek merupakan metode pembelajaran dimana peserta didik diminta melaksanakan suatu proyek dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih, merancang, dan memimpin pikiran serta pekerjaannya. Metode proyek berasal dari gagasan Jhon Dewey tentang konsep “learning by doing” yakni proses peralihan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama penguasaan peserta didik tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan. Hal yang pokok dalam metode proyek ialah “the active purpose of the learner ”. Peserta didik harus menerima proyek dan melaksanakannya. Apabila peserta didik bekerja berdasarkan perintah guru, itu bukan suatu proyek. Sebaliknya jika peserta didik membaca buku didorong oleh keinginan mencari atau memahami sesuatu, itu termasuk proyek. Menurut J. Mursell Sugimal, 2006: 13 metode proyek mempunyai empat aspek dalam pelaksanaannya yaitu: 1 menentukan tujuan proyek, 2 merencanakan proyek, 3 melaksanakan proyek, 4 menilai hasil proyek. Keempat aspek itu terdapat dalam kegiatan peserta didik guna mencapai tujuannya. Penugasan proyek merupakan tugas yang menyenangkan sekaligus menantang, karena dalam melaksanakan proyek tersebut peserta didik perlu menuangkan segala kemampuan yang dimilikinya serta pengalaman belajar yang dapat menunjang pelaksanaan proyek tersebut. Dengan mengerjakan proyek, pengetahuan peserta didik akan meningkat. Selain itu, kreativitas peserta didik akan berkembang. Dalam melaksanakan proyek, peserta didik secara berkelompok harus bekerjasama dengan rekan sekelompoknya. Dengan demikian, hubungan sosial dan rasa solidaritas dengan sesama peserta didik dapat terlatih. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode proyek akan menghasilkan suatu hasil proyek yang dapat diamati secara langsung nyata. Peserta didik akan melaporkan penemuannya dengan tertulis, lisan atau dalam beberapa bentuk penyajian lain di depan kelas, kelompok belajar atau guru. Metode proyek membawa perubahan esensial dalam kegiatan peserta didik. Belajar dengan baik tidak tercapai dengan cara penyajian yang bagaimanapun baiknya. Belajar dengan hasil baik hanya tercapai dengan membangkitkan kemauan dan kegiatan peserta didik untuk belajar. Di kelas, guru dapat menekankan penilaian proyek pada prosesnya dan menggunakannya sebagai sarana untuk mengembangkan dan memonitor ketrampilan peserta didk dalam merencanakan, menyelidiki, dan menganalisis proyek. Kegiatan peserta didik kemudian dapat digunakan untuk menilai kemampuannya dalam hal bekerja independen atau kelompok. Guru juga dapat menggunakan produk suatu proyek untuk menilai kemampuan peserta didik dalam mengkomunikasikan gagasan dalam bentuk yang tepat untuk kemudian mempresentasikan hasil melalui display visual dan laporan tertulis. Salah satu keuntungan dari pembelajaran dengan metode proyek adalah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah karena melalui proyek peserta didik dituntut untuk terlibat dalam tugas-tugas pemecahan masalah serta pembelajaran khusus bagaimana menemukan dan memecahkan masalah.

2.1.2 Kemampuan Pemecahan Masalah