KKM Individual KKM Klasikal

Ketuntasan Minimal KKM baik secara individual maupun klasikal Mulyasa, 2006: 254. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan.

2.1.3.1 KKM Individual

Peserta didik dianggap telah memenuhi ketuntasan belajar apabila telah menguasai sekurang-kurangnya sama dengan KKM yang ditetapkan oleh satuan pendidikan tersebut. Hasil belajar dalam kemampuan pemecahan masalah peserta didik dikatakan memenuhi KKM individual apabila peserta didik tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan .

2.1.3.2 KKM Klasikal

Kelas dianggap telah memenuhi ketuntasan belajar apabila sekurang- kurangnya 75 dari banyaknya peserta didik menguasai materi. Muslich, 2010:19. Jadi dapat dikatakan hasil belajar dalam kemampuan pemecahan masalah peserta didik memenuhi ketuntasan klasikal apabila sekurang-kurangnya 75 dari peserta didik yang berada paa kelas tersebut memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan . 2.1.4 Aktivitas Belajar Peserta Didik Dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya suatu aktivitas yang mampu merangsang semua potensi peserta didik untuk berkembang secara optimal. Aktivitas belajar banyak macamnya, para ahli mencoba mengklasifikasikan antara lain Paul D. Dierich sebagaimana dikutip Hamalik 2008:90 membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok sebagai berikut. 1 Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain. 2 Kegiatan-kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi. 3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio. 4 Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar: membuat grafik, peta, diagram, pola. 6 Kegiatan-kegiatan metric: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menari, menyelenggarakan permainan. 7 Kegiatan-kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, membuat keputusan. 8 Kegiatan-kegiatan emosional: minat, berani, tenang, dan sebagainya. Implementasi indikator aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran matematika dengan model PBL dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 2.1 Indikator Aktivitas Belajar Peserta Didik No. Indikator Aktivitas 1 Aktivitas visual a. Memperhatikan saat guru memberikan penjelasan b. Memperhatikan pada saat teman mempresentasikan produk. 2 Aktivitas lisan a. Bertanya pada teman atau guru tentang materi yang belum dipahami b. Mampu mengemukakan pendapat atau merespon pertanyaan dalam diskusi kelompok. 3 Aktivitas mendengarkan a. Mendengarkan guru saat memberikan penjelasan b. Mendengarkan penyajian produk yang dipresentasikan kelompok. 4 Aktivitas menulis a. Membuat catatan penting atau menulis penjelasan guru dan hasil diskusi kelompok b. Menuliskan jawaban atas serangkaian pertanyaan yang ada di lembar tertulis. c. Mampu membuat kesimpulan hasil diskusi. 5 Aktivitas menggambar Mampu membuat gambar berupa grafik daerah penyelesaian dari masalah yang disajikan. 6 Aktivitas metric a. Mampu menyelesaikan proyek b. Mampu mempresentasikan produk serta proses pemecahan masalah pada teman yang lain. 7 Aktivitas mental Dapat menganalisis faktor-faktor yang dapat mendukungatau menghambat jalannya proyek. 8 Aktivitas emosional Bersemangat dan menaruh minat selama kegiatan pembelajaran.

2.1.5 Teori Belajar yang Mendukung