Kondisi Perikanan Tangkap .1 Produksi perikanan tangkap Kondisi Sosial Penduduk

37 15.762 jiwa 11,60. Jumlah penduduk pada 9 distrik lainnya kurang dari enam ribu jiwa. Jumlah penduduk terkecil terdapat pada Distrik Agimuga yaitu hanya sebesar 787 jiwa Tabel 2. Tabel 2 Jumlah penduduk Kabupaten Mimika dirinci menurut distrik, jenis kelamin, dan sex ratio tahun 2004 Banyaknya Penduduk No. Distrik Laki-laki Perempuan Jumlah jiwa Sex Ratio 1 Mimika Barat 2.076 1.801 3.877 115 2 Mimika Barat Tengah 1.039 1.032 2.071 101 3 Mimika Barat Jauh 1.085 927 2.012 117 4 Mimika Timur 2.985 2.926 5.911 102 5 Mimika Timur Tengah 1.581 1.490 3.071 106 6 Mimika Timur Jauh 964 861 1.825 112 7 Mimika Baru 43.410 32.658 76.068 133 8 Kuala Kencana 9.783 5.979 15.762 164 9 Tembagapura 16.108 4.304 20.412 374 10 Agimuga 406 381 787 107 11 Jila 1.406 1.228 2.634 114 12 Jita 834 670 1.504 124 Jumlah 81.677 54.257 135.934 150 Sumber: BPS Kabupaten Mimika 2005 4.4 Kondisi Perikanan Tangkap 4.4.1 Produksi perikanan tangkap Perkembangan produksi perikanan tangkap di Kabupaten Mimika dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup baik Lampiran 1. Pada tahun 2005, volume produksi perikanan kakap putih menunjukkan kuantitas yang cukup tinggi dengan proporsi 23,24 Tabel 3. Tabel 3 Produksi perikanan tangkap di Kabupaten Mimika tahun 2005 No. Jenis ikan Produksi ton Persentase 1 Udang 95,00 1,43 2 Kepiting 518,75 7,83 3 Kakap Putih 1.540,67 23,24 4 Sirip Hiu 24,64 0,37 5 Ikan Lainnya 4.450,08 67,13 Jumlah 6.629,14 100,00 Sumber: DPK Kabupaten Mimika 2006 36 yang sangat luas, bahkan pada beberapa tempat ketebalan hutan bakau mencapai 20 km. Kabupaten Mimika menerima curah hujan sebesar 5 meter setiap tahunnya Mealey, 1999 dalam Setyadi et al., 2002. Pada beberapa tempat curah hujan bisa mencapai 12 m. Tingginya curah hujan di daerah ini menyebabkan hutan yang tumbuh di daerah Papua digolongkan sebagai hutan hujan tropis yang memiliki kelembaban relatif tinggi. Tingginya curah hujan serta kondisi geomorfologis yang curam menyebabkan terjadinya sedimentasi di daerah muara yang lama- kelamaan berubah menjadi daratan. Daratan-daratan baru hasil sedimentasi ini banyak ditumbuhi oleh bakau. Perairan Kabupaten Mimika, merupakan perairan terbuka yang berhadapan langsung dengan Laut Arafura. Kedalaman perairan Kabupaten Mimika berkisar 2-50 m. Suhu permukaan laut SPL 29,0-30,0 C dengan kisaran salinitas 31,0-34,0 00 . Kondisi dasar perairan pasir berlumpur, hal ini disebabkan banyaknya sungai-sungai besar yang bermuara ke Laut Arafura mulai dari Distrik Potoway Buru di bagian paling barat sampai dengan Distrik Jita di bagian paling timur. Sungai-sungai besar yang bermuara ke Laut Arafura yaitu: Sungai Ombo, Aykwa, Minarjewi, Otakwa dan Cemara. Lebar sungai di bagian hilir muara berkisar 100-150 m dengan kedalaman pada musim kemarau 3-6 m dan 5-8 m pada musim hujan.

4.3 Kondisi Sosial Penduduk

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kabupaten Mimika, jumlah penduduk Kabupaten Mimika pada tahun 2004 sebesar 135.934 jiwa yang terdiri dari laki-laki 81.677 60,09 dan perempuan 54.257 39,91 dengan sex ratio 150. Rata-rata pertumbuhan penduduk 10,51. Dengan luas wilayah sebesar 20.040 km², maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Mimika pada tahun 2004 sebesar 6,78 jiwakm². Penyebaran penduduk di Kabupaten Mimika tidak merata untuk masing- masing distrik. Dari 12 distrik yang ada di Kabupaten Mimika, jumlah penduduk terbesar terkonsentrasi pada 3 distrik yaitu: Distrik Mimika Baru sebesar 76.068 jiwa 55,96, Distrik Tembagapura 20.412 jiwa 15,02 dan Kuala Kencana 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Letak Geografis