Aktor atau pelaku perikanan kakap putih Analisis aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi

68 insang memperoleh urutan prioritas yang lebih layak dikembangkan sebagai unit penangkapan ikan kakap putih di Kabupaten Mimika.

5.9 Analytical Hierarchy Process AHP

5.9.1 Aktor atau pelaku perikanan kakap putih

Aktor yang berperan dan sangat menentukan keberhasilan pengembangan perikanan kegiatan perikanan kakap putih di Kabupaten Mimika adalah nelayan, pengusaha perikanan, pedagang ikan dan dinas perikanan. Dari hasil analisis yang dilakukan Lampiran 9, nelayan mendapat prioritas tertinggi dengan nilai 0,484. Dari empat aktor yang berperanan dalam pengembangan perikanan kakap putih ternyata nelayan sebagai ujung tombak di lapangan yang paling berperanan memberikan kontribusi dalam pemanfaatan dan penyediaan kakap putih di Kabupaten Mimika. Prioritas kedua adalah dinas perikanan dengan nilai 0,228 kemudian pengusaha perikanan dengan nilai 0,155 dan pedagang ikan dengan nilai 0,134 Gambar 20. 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 Nelayan Pengusaha Perikanan Pedagang ikan Dinas Perikanan Gambar 20 Aktor dan nilai prioritas pengembangan perikanan kakap putih di Kabupaten Mimika 0,484 0,228 0,155 0,134 67

5.8.5 Analisis aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi

Untuk mendapatkan alat tangkap terpilih yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, dilakukan penggabungan nilai dari analisis aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi. Jumlah nilai gabungan tertinggi merupakan urutan prioritas yang lebih layak dikembangkan. Nilai gabungan dan urutan prioritas unit penangkapan kakap putih berdasarkan aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19 Nilai gabungan aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi dan urutan prioritas unit penangkapan kakap putih Jenis Alat V 1 X 1 V 2 X 2 V 3 X 3 V 4 X 4 Jaring insang 2 2 4 Pancing ulur 2 1 Keterangan: V 1 X 1 = aspek biologi V 2 X 2 = aspek teknis V 3 X 3 = aspek sosial V 3 X 3 = aspek ekonomi Dari Tabel 19 diatas diperoleh bahwa nilai analisis dari aspek teknis, sosial dan ekonomi alat tangkap jaring insang lebih tinggi dibandingkan dengan pancing ulur. Namun dari aspek biologi, ternyata pancing ulur mempunyai nilai yang lebih tinggi dari jaring insang. Hasil standardisasi nilai gabungan dari aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20 Standardisasi nilai gabungan aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi dan urutan prioritas unit penangkapan kakap putih Kriteria Jenis Alat V 1 X 1 V 2 X 2 V 3 X 3 V 4 X 4 VX Urutan Prioritas Jaring insang 0 1 1 1 3 I Pancing ulur 1 0 0 0 1 II Secara keseluruhan hasil nilai gabungan dari keempat aspek tersebut, jumlah skor jaring insang lebih tinggi dari pancing ulur. Dengan demikian jaring 66

5.8.4 Analisis aspek ekonomi