Meningkatkan potensi pasar Pengembangan Alat Tangkap Kakap Putih yang Berkelanjutan

81 Asli Daerah PAD di sektor ekonomi. Meningkatkan produksi kakap putih harus diikuti dengan membuka peluang pengembangan pasar baik lokal, antar pulau dan ekspor yang pada gilirannya akan meningkatkan penerimaan retribusi bagi pemerintah daerah. Strategi meningkatkan produksi kakap putih diarahkan pada pencapaian pemanfaatan sumberdaya secara rasional. Untuk meningkatkan produktivitas usaha nelayan, peningkatan produksi diarahkan untuk lebih mengintensifkan upaya penangkapan di wilayah perairan masing-masing kampung. Intensifikasi upaya penangkapan dilakukan secara merata untuk menghindari pemanfaatan yang berlebih over fishing pada daerah tertentu saja.

6.4.3 Meningkatkan potensi pasar

Meningkatkan potensi pasar menjadi alternatif strategi kebijakan yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan perikanan kakap putih. Sesuai dengan hukum pasar, maka produksi hasil tangkapan supply kakap putih di setiap kampung di Kabupaten Mimika berhubungan erat dengan ada tidaknya tempat pemasaran hasil demand di kampung tersebut. Dengan demikian upaya untuk meningkatkan produksi hasil tangkapan kakap putih harus tetap diimbangi dengan ketersediaan pasar. Produksi hasil tangkapan kakap putih di Kabupaten Mimika sebagian besar berasal dari daerah-daerah yang dekat dengan tempat pemasaran. Untuk daerah-daerah yang jauh dari pasar, kegiatan penangkapan kakap putih sangat tergantung kepada pedagang yang khusus datang ke kampung tersebut untuk membeli produksi hasil tangkapan. Di Kampung Atuka dan Otakwa tempat lokasi penelitian terdapat pedagang kakap putih yang menetap di kedua kampung tersebut untuk menampung hasil tangkapan nelayan, sehingga kegiatan penangkapan dapat berjalan baik. Tidak meratanya ketersediaan pasar di setiap kampung yang sebenarnya potensial sebagai sumber produksi kakap putih, menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan effort antara daerah yang dekat dengan pemasaran dengan deerah yang tidak terjangkau oleh pasar. Untuk itu pemerintah terutama Pemerintah Daerah perlu melakukan penataan pemasaran hasil tangkapan kakap putih dengan mendekatkan pasar dari sumber produksi kakap putih yaitu dengan 80 sepenuhnya untuk mengatur pemanfaatan sumber daya perikanan. Dalam hal ini maka keseluruhan proses pengelolaan mulai dari pengumpulan informasi, perencanaan peraturan, pembuatan peraturan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi dilakukan oleh pemerintah baik di tingkat nasional maupun di tingkat pemerintah daerah. Pola pengelolaan oleh pemerintah sering kali menghadapi kendala berupa tidak dipatuhinya aturan yang dikeluarkan dan ditetapkan. Aturan dapat menjadi mandul, tidak dapat dijalankan karena dianggap tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat nelayan sebagai pengguna sumber daya. Pemaksaan pemberlakuan aturan sering hanya berakibat terjadinya konflik antara pihak pemerintah sebagai pengelola dan nelayan sebagai pemanfaat sumber daya, atau bila tidak demikian maka akan terjadi praktek pelanggaran aturan oleh nelayan secara sembunyi-sembunyi menghindari petugas yang harus mengamankan aturan yang ada. Pada gilirannya pemerintah akan menanggung kerugian yang timbul akibat kegagalan mencapai tujuan pengelolaan yang diperparah oleh hilangnya segala energi berupa dana dan tenaga yang telah dikerahkan untuk merancang dan menjalankan proses pengelolaan dengan sia-sia.

6.4.2 Meningkatkan produksi kakap putih