Nelayan Alat tangkap .1 Jaring insang gillnet

45

5.1.3 Nelayan

Nelayan di Kabupaten Mimika masih dikategorikan kedalam nelayan kecil yaitu nelayan yang pendapatan dari hasil operasi penangkapan digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Jumlah nelayan jaring insang dan pancing ulur dalam setiap operasi penangkapan dengan menggunakan perahu motor tempel biasanya berjumlah tiga orang, yaitu terdiri dari 1 orang nelayan pemilik motor tempel, perahu dan jaring insangpancing ulur serta 2 orang nelayan pengikut yang masing-masing membawa 1-2 pis jaring insangpancing ulur. Nelayan jaring insang dan pancing ulur yang menggunakan perahu tanpa motor berjumlah 1-3 orang. Sistem pembagian kerja untuk nelayan jaring insang masing-masing 1 orang sebagai juru mudi dan 2 orang bertugas menurunkan setting dan menarik hauling jaring. Sedangkan pada nelayan pancing ulur tidak terdapat sistem pembagian tugas. 5.2 Operasi Penangkapan Ikan

5.2.1 Jaring insang gillnet

Operasi penangkapan kakap putih dengan jaring insang biasanya dilakukan nelayan dimulai pada pagi hari jam 07.00 hingga sore hari jam 17.00 WIT dengan acuan posisi air laut mulai pasang naik. Kegiatan operasi penangkapan dimulai dengan melakukan persiapan pengadaan konsumsi, bahan bakar bagi yang menggunakan motor tempel dan pemeriksaan dan penggabungan jaring insang dari masing-masing nelayan. Jaring insang yang dimiliki nelayan-nelayan di Kabupaten Mimika rata-rata hanya sebanyak 1-2 pis untuk setiap keluarga. Setting jaring insang dimulai dengan menancapkan kayu tanda yang telah diikatkan jaring insang pada dasar perairan di tepi pantai. Kemudian rangkaian jaring insang diturunkan dengan posisi jaring menghadang air pasang Gambar 10. 44 Gambar 9 Konstruksi umum pancing ulur handline yang digunakan nelayan di Kabupaten Mimika Nelayan di Kabupaten Mimika menggunakan tali pancing yang terbuat dari bahan nylon monofilament. Keuntungan dari jenis tali pancing jenis nylon monofilament yaitu kuat, tahan lama dan tidak busuk dalam air. Mata pancing umumnya terbuat dari baja atau bahan anti karat. Nomor mata pancing yang sering digunakan nelayan adalah nomor 6 dan 9. Panjang tali pancing bervariasi antara 10 m sampai 30 m tergantung dari kedalaman perairan di daerah penangkapan, dan ukuran tali pancing bernomor 500 atau 600. Pemberat terbuat dari timah, berbentuk kerucut dengan diameter 1 cm, tinggi 2 cm dan berat 100 gram. Bahan yang digunakan untuk pelampung beraneka ragam, ada yang menggunakan karet dan ada juga yang menggunakan gabus styrofoam. Gulungan tali pancing yang digunakan terbuat dari kayu yang dibentuk menyerupai gulungan benang. Mata pancing Pemberat Tali pancing Pelampung Gulungan 43 Ukuran jaring insang yang dioperasikan nelayan adalah panjang 30-40 m dan tinggi 3 m untuk setiap pis jaring. Dalam setiap operasi penangkapan ikan, jumlah jaring yang dirangkaikan sebanyak 3-6 pis untuk nelayan yang menggunakan mesin motor tempel dan 1-3 pis untuk nelayan yang menggunakan perahu tanpa motor Gambar 8. Bahan jaring terbuat dari nylon monofilament 0,90 mm dengan ukuran mata jaring mesh size 6-8 inci. Gambar 8 Pemeriksaan dan perangkaian alat tangkap jaring insang gillnet.

5.1.2.2 Pancing ulur handline

Pancing pada prinsipnya terdiri dari dua komponen utama, yaitu tali line dan mata pancing hook. Konstruksi umum pancing ulur handline yang digunakan nelayan-nelayan di Kabupaten Mimika tergolong sangat sederhana karena hanya terdiri dari 5 bagian, yaitu mata pancing, pemberat, pelampung, tali pancing dan gulungan tali pancing Gambar 9. 42 5.1.2 Alat tangkap 5.1.2.1 Jaring insang gillnet Jaring insang gillnet merupakan alat tangkap yang berupa lembar dinding jaring berbentuk empat persegi panjang. Jaring insang yang digunakan nelayan di Kabupaten Mimika untuk menangkap kakap putih dioperasikan secara menetap set bottom gillnet. Dalam pengoperasiannya posisi jaring direntangkan di atas dasar perairan dengan tujuan penangkapan jenis-jenis ikan dasar terutama kakap putih. Kontruksi umum jaring insang yang umum digunakan nelayan di Kabupaten Mimika terdiri atas bagian-bagian: badan jaring, tali ris atas, tali ris bawah, tali pelampung, pelampung, pelampung tanda, pemberat, jangkar, bendera dan kayu tanda Gambar 7. Keterangan : 1. Kayu tanda 6. Pelampung tanda 2. Bendera 7. Jangkar 3. Pelampung 8. Pemberat 4. Tali pelampung 9. Tali ris bawah 5. Tali ris atas Gambar 7 Konstruksi umum jaring insang gillnet yang digunakan nelayan di Kabupaten Mimika. 3 m 30 – 40 m 1 3 4 5 6 7 8 9 2 Badan jaring 5 HASIL PENELITIAN

5.1 Unit Penangkapan Ikan

5.1.1 Perahu penangkapan

Perahu yang digunakan nelayan jaring insang gillnet dan pancing ulur handline dalam kegiatan penangkapan kakap putih adalah perahu yang terbuat dari kayu. Ukuran perahu bervariasi tergantung ada tidaknya mesin tenaga penggerak yang digunakan. Nelayan jaring insang yang menggunakan tenaga penggerak mesin motor tempel 25 PK, perahu umumnya berukuran panjang 11-12 m, lebar 1 m dan dalam 1 m Gambar 6. Nelayan yang tidak menggunakan mesin sebagai tenaga penggerak, perahu yang digunakan berukuran panjang 6-8 m, lebar 0,8 m dan dalam 0,5-0,8 m. Perahu nelayan pancing ulur yang menggunakan mesin motor tempel maupun yang tanpa motor berukuran sama dengan perahu nelayan jaring insang. Dalam operasi penangkapan kakap putih, sebagian besar nelayan pancing ulur masih menggunakan perahu tanpa motor namun ada juga yang sudah menggunakan perahu motor tempel 15 PK. Dari pengamatan selama penelitian di dua lokasi yaitu Distrik Mimika Timur Jauh dan Distrik Atuka, jumlah nelayan yang menggunakan armada perahu motor tempel masih jauh lebih sedikit dibandingkan nelayan perahu tanpa motor. Gambar 6 Perahu motor tempel yang digunakan nelayan di Kabupaten Mimika