Analisis potensi maksimum lestari MSY kakap putih

52 Nilai CPUE terendah terjadi pada tahun 2000 yaitu sebesar 13,22 kgtrip dengan effort sebesar 23.135 trip. Nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2002 yaitu sebesar 22,80 kgtrip kemudian menurun pada tahun-tahun berikutnya. Dengan berfluktuasinya nilai CPUE yang diperoleh, maka perlu di ketahui hubungan antara nilai CPUE dengan effort dan hasil tangkapan. Dengan mengetahui nilai CPUE maka dapat diketahui kecenderungan produktivitas dari alat tangkap yang ada dalam kurun waktu tertentu. Korelasi antara CPUE dengan effort menunjukkan hubungan yang negatif, yaitu semakin tinggi effort semakin rendah nilai CPUE. Korelasi negatif antara CPUE dengan effort mengindikasikan bahwa produktivitas alat tangkap kakap putih dengan jaring insang dan pancing ulur akan menurun apabila effort mengalami peningkatan. Hal ini berarti bahwa setiap penambahan effort sebesar satu satuan trip akan menurunkan CPUE sebesar 0,00000887 kg.

5.4.2 Analisis potensi maksimum lestari MSY kakap putih

Produksi perikanan kakap putih, upaya penangkapan effort yang sudah distandardisasi dari alat tangkap jaring insang dan pancing ulur serta nilai CPUE selama 7 tahun dapat dilihat pada Lampiran 3. Dari hasil perhitungan secara matematis diperoleh nilai intersep a sebesar 17,20996484 dan koefisien independent b sebesar -0,00000887. Untuk menduga potensi maksimum lestari MSY dari perikanan kakap putih, dilakukan analisis potensi dengan menggunakan metode surplus produksi model Schaefer. Dengan memasukkan nilai intersep a sebesar 17,20996484 dan koefisien independent b sebesar -0,00000887 diperoleh nilai potensi maksimum lestari MSY perikanan kakap putih sebesar 8.348 tontahun dengan effort pada tingkat potensi maksimum lestari E msy sebesar 970.122 trip per tahun Lampiran 4. Hubungan antara potensi maksimum lestari MSY perikanan kakap putih dengan effort pada tingkat potensi maksimum lestari E msy dan kondisi aktual produksi dan effort selama 7 tujuh tahun disajikan pada Gambar 16. 51 Gambar 14 menunjukkan bahwa selama tahun 1999-2000 produksi dan effort tidak mengalami peningkatan yang cukup berarti, akan tetapi sejak tahun 2001-2005 terjadi peningkatan yang cukup pesat dari produksi dan effort perikanan kakap putih. Hubungan antara produksi dan effort masih menunjukkan korelasi positif dimana peningkatan effort masih diikuti dengan peningkatan produksi. Produksi kakap putih terendah terjadi pada tahun 1999 yaitu sebesar 294 ton dan produksi tertinggi pada tahun 2005 yaitu sebesar 1.541 ton. Produksi hasil tangkapan kakap putih ini dihasilkan dari alat tangkap jaring insang dan pancing ulur. Peningkatan effort yang dilakukan diikuti dengan peningkaan produksi hasil tangkapan, namun tidak diikuti peningkatan produktivitas dari kedua alat tangkap yang diukur dengan satuan Catch Per Unit Effort CPUE. Nilai CPUE alat tangkap yang sudah distandardisasi jaring insang dan pancing ulur untuk menangkap kakap putih menunjukkan kecenderungan berfluktuasi selama tujuh tahun. Korelasi antara nilai CPUE dan effort dapat dilihat pada Gambar 15. 5 10 15 20 25 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Effort ribu tripthn C P U E k g t ri p Gambar 15 Hubungan CPUE dengan effort perikanan kakap putih di Kabupaten Mimika tahun 1999-2005 CPUE = 17,21-0,00000887E 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 50 dan Januari. Musim sedang berlangsung selama 6 bulan yaitu pada bulan Pebruari, Maret, Juni, Juli, Agustus, September dan musim kurang ikan berlangsung selama 2 bulan yaitu April dan Mei.

5.4 Pendugaan Potensi Maksimum Lestari MSY