Pancing ulur handline Daerah dan Musim Penangkapan

47 berfungsi menghadang ruaya ikan. Pemeriksaan hasil tangkapan dilakukan setelah air kembali surut sekaligus mengatur kembali posisi jaring Gambar 11. Gambar 11 Pemeriksaan hasil tangkapan jaring insang gillnet pada waktu air surut.

5.2.2 Pancing ulur handline

Kegiatan penangkapan kakap putih dengan pancing ulur handline dilakukan nelayan dimulai pada pagi sekitar jam 07.00 WIT hari hingga sore hari jam 14.00 WIT. Setelah tiba di lokasi yang dituju jangkar diturunkan dan langsung dilakukan persiapan penangkapan yang meliputi persiapan umpan, pemasangan mata pancing serta pengaturan posisi pemancingan. Kegiatan pemancingan dimulai dengan pemasangan umpan ke mata kail, setelah umpan terpasang mata kail diturunkan. Umpan yang digunakan dalam setiap pemancingan adalah udang putih yang terlebih dahulu ditangkap dengan menggunakan jala tebar. Ukuran hasil tangkapan bervariasi sesuai dengan ukuran mata pancing yang digunakan. Hasil pengamatan di lapangan ukuran size hasil tangkapan dengan pancing ulur sama dengan ukuran hasil tangkapan dengan menggunakan jaring insang. Kualitas mutu hasil tangkapan dengan pancing ulur terlihat lebih segar dibandingkan dengan hasil tangkapan jaring insang. Perbedaan kualitas hasil tangkapan ini disebabkan karena ikan yang tertangkap oleh pancing dalam keadaan hidup sedangkan dengan jaring dalam keadaan mati. Selain itu, terdapat 46 Gambar 10 Setting jaring insang gillnet di Kampung Otakwa Setelah jaring insang seluruhnya diturunkan, pada ujung jaring insang yang terakhir ditancapkan kembali kayu tanda yang kedua. Pelampung tanda diturunkan untuk setiap tiga pis jaring yang sudah diturunkan. Perendaman jaring insang dilakukan selama 2-3 jam untuk setiap setting. Lama waktu setting mulai pemasangan kayu tanda pertama hingga kayu tanda yang kedua sekitar 15 menit. Penarikan jaring hauling pertama kali dilakukan dengan menarik tali ris atas kemudian diikuti dengan tali ris bawah dengan posisi perahu perlahan-lahan menuju kayu tanda pertama di tepi pantai. Ikan kakap putih yang tertangkap dalam setiap operasi penangkapan rata-rata berukuran 3-10 kgekor. Selain operasi penangkapan dengan menggunakan perahu, jaring insang juga dioperasikan nelayan dengan memanfaatkan pasang surut air laut, terutama di daerah yang mempunyai pantai yang landai, yaitu dengan memasang jaring insang secara menetap di tepi pantai. Posisi jaring dibentangkan dengan membentuk sudut sekitar 30 derajat dari tepi pantai ke arah datangnya air pasang. Kedua ujung tali ris atas dan tali ris bawah masing-masing diikatkan pada kayu tanda yang ditancapkan di dasar perairan. Pada waktu air surut terendah, seluruh badan jaring akan terletak di atas pasir. Kemudian pada waktu air pasang, pelampung pada tali ris atas perlahan-lahan akan menarik badan jaring mengikuti naiknya air pasang. Badan jaring akan membentuk lembaran dinding yang 45

5.1.3 Nelayan