Determinasi unit penangkapan kakap putih

28 1 2 2 1 1 1 i i NPV NPV NPV i IRR + = ..................................... 20 Keterangan: NPV 1 = NPV positif NPV 2 = NPV negatif i 1 = discount rate NPV positif i 2 = discount rate NPV negatif. Proyek dikatakan “layak” bila IRR dari tingkat bunga berlaku. Bila IRR ternyata sama dengan tingkat bunga yang berlaku, maka NPV dari proyek tersebut sama dengan nol. Jika IRR dari tingkat bunga yang berlaku, maka nilai NPV 0, berarti proyek tidak layak.

3.5.4 Determinasi unit penangkapan kakap putih

Determinasi unit penangkapan dimaksudkan untuk mendapatkan jenis alat tangkap eksisting yang mempunyai keragaan yang baik ditinjau dari aspek biologi, teknik, sosial dan ekonomi sehingga merupakan alat tangkap yang cocok untuk dikembangkan. Haluan dan Nurani 1988 mengemukakan bahwa untuk menentukan unit usaha perikanan tangkap pilihan digunakan metode skoring. Penilaian terhadap kriteria yang bernilai kwalitatif, dilakukan secara subyektif dengan memberikan skor, sedangkan pada kriteria yang bernilai kuantitatif, tidak dilakukan skroring melainkan berdasarkan nilai obyektif yang diperoleh dilapangan dan urutan prioritas berdasarkan nilai tertinggi. Penilaian masing- masing aspek adalah sebagai berikut: a Aspek biologi yang dinilai berhubungan dengan efektifitas dan selektifitas pengoperasian masing-masing alat. Kriteria yang dinilai adalah ukuran ikan yang tertangkap dan jumlah hasil tangkapan ikan target untuk masing- masing alat tangkap. Penilaian kriteria ukuran ikan yang tertangkap adalah nilai obyektif dari berat rata-rata ikan yang tertangkap jaring insang dan pancing ulur dan diukur dalam satuan kgekor. Penilaian kriteria jumlah hasil 27 Bila NPV0 berarti investasi dinyatakan menguntungkan dan merupakan tanda ‘go’ untuk suatu proyek tersebut layak, sedangkan apabila NPV0 maka investasi dinyatakan tidak menguntungkan berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Pada keadaan NPV=0, maka investasi pada proyek tersebut hanya mengembalikan manfaat pada posisi sama dengan tingkat social opportunity cost of capital. 2 Net benefit-cost ratio Net BC, kriteria ini merupakan perbandingan dimana sebagai pembilang terdiri atas nilai total dari manfaat bersih yang bersifat positif, sedangkan sebagai penyebut terdiri atas present value total yang bernilai negatif atau pada keadaan biaya kotor lebih besar dari manfaat kotor. Persamaan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: = = + + = n t t n t t Ct Bt i Ct Bt Ct Bt i Ct Bt C B Net 1 1 1 ..................................... 19 Keterangan: B = keuntungan C = biaya i = discount rate t = periode. Kriteria kelayakan usaha berdasarkan persamaan tersebut yaitu: jika Net BC1, maka investasi layak karena memberikan keuntungan. Jika Net BC=1, maka usaha tidak memberikan keuntungan tetap juga tidak rugi. Jika Net BC1, maka investasi tidak layak karena mengalami kerugian. 3 Internal rate of return IRR, IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek. Setiap benefit bersih yang diwujudkan secara otomatis ditanam kembali dalam tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang diberi bunga selama sisa umur proyek. Dengan demikian IRR dapat dirumuskan sebagai berikut: 26 = p. a.E – b.E 2 – c . E = apE – bpE 2 – c.E ......................................................................... 15 berdasarkan persamaan 15, maka tingkat keuntungan maksimum atau maximum economic sustainable yield E- MSY dicapai pada saat d dE = 0, sehingga: E MSY = d dE = ap – 2bpE – c = 0 .................................................. 16 Tingkat upaya pada open access E -OA , terjadi pada saat keseimbangan bio-ekonomi = 0, yang secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: = TR – TC = 0 apE – bpE 2 – c . E = 0 E -OA = ap – bpE – c ............................................................................. 17 Perhitungan persamaan 16 dan 17 di atas, dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software Maple VIII .

3.5.3 Analisis kelayakan usaha