Penentuan Kadar Air Kesetimbangan dan Kurva Sorpsi Isotermis Penentuan Model Sorpsi Isotermis Uji Ketepatan Model

dimana : WVTR = laju perpindahan uap air yang melalui kemasan kx = konstanta permeabilitas uap air kemasan gm 2 .hari.mmHg P1 = tekanan uap air di dalam kemasan mmHg P2 = tekanan uap air di luar kemasan mmHg

b. Penentuan Berat Kering per Kemasan dan Luas Kemasan

Berat produk awal dalam satu kemasan ditimbang dan dikoreksi dengan kadar air awalnya dan selanjutnya dinyatakan sebagai berat kering produk per kemasan W s . Luas kemasan primer A dihitung dengan mengalikan panjang dengan lebar kemasan dan dinyatakan dalam m 2 .

5. PENENTUAN UMUR SIMPAN WAFER DENGAN MODEL

KURVA SORPSI ISOTERMIS Data-data yang telah ditentukan sebelumnya untuk menentukan umur simpan wafer adalah kadar air awal wafer, kadar air kritis wafer, dan variabel pendukung umur simpan wafer. Variabel yang ditentukan selanjutnya untuk menentukan umur simpan wafer dengan model kurva sorpsi isotermis adalah sebagai berikut;

a. Penentuan Kadar Air Kesetimbangan dan Kurva Sorpsi Isotermis

Sebanyak 2-5 g wafer diletakkan pada cawan alumunium kering kosong yang telah diketahui beratnya. Cawan berisi wafer tersebut diletakkan ke dalam desikator yang berisi larutan garam jenuh Tabel 3. Desikator kemudian disimpan dalam ruang terbuka dengan suhu 30 o C. Wafer ditimbang secara periodik tiap 24 jam hingga mencapai bobot yang stabil. Wafer yang telah stabil bobotnya selisih bobotnya 2 mg diukur kadar airnya. Kemudian dibuat kurva hubungan antara RHa w dengan kadar air wafer saat setimbang. Tabel 3. RH larutan garam jenuh yang digunakan pada suhu 30 o C Garam Jenuh RH RH terukur MgCl 2 32 38.3 K 2 CO 3 43 47.4 MgNO 3 2 52 54.4 NaCl 75 75.3 KCl 84 82.3 K 2 SO 4 97 94.7 Spiess dan Wolf 1987

b. Penentuan Model Sorpsi Isotermis

Model persamaan sorpsi isotermis yang digunakan ditentukan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya. Model ini digunakan untuk memperoleh kemulusan kurva yang baik. Persamaan-persamaan yang dipilih adalah yang dapat diaplikasikan pada bahan pangan, yaitu dapat digunakan pada jangkauan kelembaban relatif yang lebar 0- 95 sehingga dapat mewakili ketiga daerah pada kurva sorpsi isotermis Labuza, 1982. Digunakan enam model persamaan, yaitu persamaan GAB, Hasley, Chen Clayton, Henderson, Courie, dan Oswin. Model-model tersebut akan ditentukan ketepatannya dengan model hasil percobaan

c. Uji Ketepatan Model

Uji ketepatan persamaan sorpsi isotermis dilakukan dengan menggunakan perhitungan Mean Relative Determination MRD Walpole, 1990. Rumus MRD adalah sebagai berikut: dimana : Mi = kadar air percobaan Mpi = kadar air hasil perhitungan n = jumlah data = − = n i Mi Mpi Mi n MRD 1 100 Jika nilai MRD 5 maka model sorpsi isotermis tersebut dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau sangat tepat. Jika 5 MRD 10 mka model tersebut agak tepat menggambarkan keadaan yang sebenarnya, dan jika MRD 10 maka model tersebut tidak tepat menggambarkan kondisi yang sebenarnya Isse et al., 1983. Selanjutnya, dari persamaan yang paling tepat ditentukan nilai b kemiringan kurva sorpsi isotermis yang diasumsikan linier antara mi dan mc untuk dimasukkan dalam rumus umur simpan Labuza.

d. Penentuan Nilai Slope Kurva Sorpsi Isotermis