144
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru membuat
hiasan busana kelas IX Busana 2 SMK Negeri 6 Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam membuat hiasan busana dilaksanakan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan
1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
2 Menyajikan informasi
b. Kegiatan inti
1 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif
2 Diskusi kelompok
c. Kegiatan penutup
1 Evaluasi
2 Pemberian penghargaan
2. Motivasi Belajar Siswa dalam Membuat Hiasan Busana Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada siklus I, dari 30 siswa yang mengikuti pembelajaran membuat
hiasan busana menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw,
145
terdapat 5 siswa 16,7 tergolong sangat tinggi, 16 siswa 53,3 tergolong tinggi dan 9 siswa 30 tergolong rendah. Hasil yang dicapai
pada siklus I belum optimal, hal ini disebabkan karena siswa kurang terbiasa dengan tahapan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dan masih menyesuaikan diri dengan anggota kelompoknya.
Sedangkan guru kurang tegas dan kurang berinteraksi dengan dengan siswa sehingga respon yang diberikan siswa masih kurang ketika
diberikan kesepatan untuk bertanya. Pada siklus II, terdapat 19 siswa 63,3 tergolong sangat tinggi
dan 11 siswa 36,7 tergolong tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa memperlihatkan motivasi belajar yang positif. Pada siklus
II siswa lebih terbiasa dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Siswa sudah lebih mengerti apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil
yang baik
dalam pembelajaran.
Masing-masing siwa
sudah mempersiapkan dengan baik untuk mengajarkan materi kepada siswa
lain. Setiap siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar dan aktif dalam pembelajaran membuat hiasan pada busana. Guru membuat suasana
menjadi lebih akrab dan komunikatif serta memberikan motivasi dengan intensitas yang lebih tinggi kepada siswa sehingga siswa merasa nyaman
dalam pembelajaran. siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan kepada guru.
3. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa dalam Membuat Hiasan Busana
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
146
Motivasi belajar siswa dalam membuat hiasan busana kelas XI Busana Butik 2 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw mengalami peningkatan pada setiap siklus. Hal ini dapat
dibuktikan dengan peningkatan rata-rata penilaian hasil penelitian tiap siklus. Dari hasil penelitian pada siklus I mengalami peningkatan sebesar
18,16, yang semula pada pra siklus nilai rata-rata yang dicapai adalah 35,43 meningkat menjadi 41,5 pada siklus I. Pada siklus II mengalami
peningkatan sebesar 19,35, terbukti dari nilai rata-rata yang dicapai siklus I 41,5 dan meningkat menjadi 49,3 pada siklus II.
4. Pendapat Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Membuat Hiasan
Busana dengan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapat siswa terhadap
pelaksanaan pembelajaran membuat hiasan busana dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di SMK N 6 Yogyakarta, sebanyak
11 siswa 36,7 tergolong sangat senang, 26 siswa 86,7 tergolong senang, dan tidak ada siswa 0 yang tergolong tidak senang dan
sangat tidak senang. Berdasarkan hasil tersebut bisa diketahui seluruh siswa kelas XI Busana 2 di SMK N 6 Yogyakarta memberikan pendapat
yang positif terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dalam pembelajaran membuat hiasan busana dan memiliki suatu pandangan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dapat bermanfaat bagi diri siswa. Siswa lebih senang dalam proses
pembelajaran membuat hiasan pada busana menggunakan pembelajaran
147
kooperatif tipe jigsaw, yaitu siswa senang pembelajaran dilakukan dengan pembagian kelompok, adanya diskusi kelompok dan setiap siswa
bertanggung jawab mengajarkan materi tertentu kepada anggota kelompoknya karena semua itu membuat siswa termotivasi untuk belajar,
siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan proses pembelajaran lebih menarik.
B. Implikasi