Fungsi Motivasi dalam Belajar

14 sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.

b. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi merupakan daya penggerak untuk melakukan kegiatan belajar. Individu yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajarnya akan berusaha melaksanakan kegiatan belajar tersebut dengan senang hati dan selalu bergairah untuk terus belajar sehingga proses belajar akan berlangsung lebih efektif dan efisien. Oleh sebab itu, motivasi belajar harus selalu dijaga dan dipelihara, baik oleh guru maupun oleh siswa sendiri. Senada dengan hal itu Ahmad Rohani 1990: 11 menjelaskan fungsi motivasi belajar bagi siswa, sebagai berikut: 1 Memberi semangat dan mengaktifkan siswa supaya tetap berminat dan siaga. Tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti perbuatan belajar. 2 Memusatkan perhatian siswa pada tugas-tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar. 3 Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan menurut Oemar Hamalik 2008:108 fungsi motivasi yaitu: 1 Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan, misalnya belajar 15 2 Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan 3 Motivasi berfungsi sebagai penggerak artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan. Menurut Nanang dan Cucu Suhana 2010:26 motivasi mempunyai fungsi antara lain: 1 Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar siswa 2 Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar siswa 3 Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran 4 Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna Sardiman AM 2011:85 mengemukakan motivasi mempunyai tiga fungsi dalam pembelajaran yaitu: 1 Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 2 Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. 3 Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan – perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut . 16 Menurut Dimyati dan Mudjiono 2010:85 motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut: 1 Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir 2 Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya 3 Mengarahkan kegiatan belajar 4 Membesarkan semangat belajar 5 Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja, siswa dilatih untuk menggunakan kekuatannya sehingga dapat berhasil. Motivasi belajar juga penting diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bemanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut: 1 Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa 2 Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa 3 Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, dan penyemangat. Sementara itu menurut Oemar Hamalik 2008:104, secara garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai sebagai berikut: 1 Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa. Belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan optimal. 2 Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa. 3 Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreativitas dan imajinitas guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru hendaknya berupaya agar siswa memiliki motivasi sendiri yang baik. 4 Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakan motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan displin kelas. Masalah disiplin kelas 17 dapat timbul karena kegagalan dalam penggerakan motivasi belajar. 5 Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan pembelajaran. Motivasi merupakan bagian integral daripada prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran. Motivasi menjadi salah satu faktor yang turut menentukan pembelajaran yang efektif. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai daya penggerak yang mendorong, menyeleksi dan memberi arah seseorang untuk melakukan suatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan motivasi orang akan terdorong untuk bekerja mencapai sasaran dan tujuannya karena yakin dan sadar akan kebaikan, kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa, motivasi ini sangat penting karena dapat menggerakkan perilakunya kearah yang positif sehingga mampu menghadapi segala tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko dalam studinya. Dengan demikian fungsi motivasi dalam belajar sangat besar karena dapat mendorong individu untuk menyelesaikan tugas atau kegiatan dengan hasil yang lebih baik. Dengan motivasi yang tinggi siswa akan melakukan kegiatan belajar dengan semangat yang tinggi, penuh percaya diri, terarah dan akan selalu semangat untuk selalu belajar dan belajar sampai didapat prestasi yang maksimal.

c. Jenis Motivasi Belajar

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN BUSANA SISWA SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 1 12

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKN melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas 6 di SDN Gejayan Yogyakarta.

0 1 284

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN BUSANA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DI SMK NEGERI 1 PANDAK BANTUL.

21 199 273

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA TAILORING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK N 2 NGANJUK.

2 19 324

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 2 257

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA (EMBROIDERY) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 8 298

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 0 8