membuat bunga yang kecil gunakan pita dengan ukuran kecil. Untuk sulaman bunga besar maka gunakan pita dengan ukuran lebar.
2. Kain atau bahan utama
Pada dasarnya semua kain dapat diberi aplikasi sulam pita. Namun untuk memudahkan saat menyulam bagi pemula, sebaiknya menggunakan bahan
yang berserat tidak rapat dan kuat, misalnya kain katun. 3.
Benang sulam Sebaiknya gunakan benang mauline dan katun
4. Benang jahit
Benang digunakan untuk menjelujur beberapa teknik sulam pita, serta untuk mengikat hasil akhir sulam pita supaya kencang dan tidak mudah
lepas.
C. Aspek yang dinilai
1. Persiapan alat dan bahan
2. Ketepatan teknik mengawali pembuatan tusuk sulam pita
3. Ketepatan langkah pengerjaan pembuatan tusuk sulam pita
4. Ketepatan teknik mengakhiri pembuatan tusuk sulam pita
5. Kombinasi warna
6. Kerapihan hasil sulaman
7. Kebersihan
8. Ketepatan waktu
D. Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum mengerjakan tugas
2. Menggunakan pakaian kerja celemek dan rambut di ikat
3. Jaga sikap duduk ketika menyulam
168
4. Pastikan penerangan cukup ketika melakukan kegiatan menyulam
5. Tangan dalam keadaan bersih ketika menyulam
6. Tertib dalam menggunakan alat menyulam
E. Materi
Sulam pita atau ribbon embroidery sudah dikenal sejak pertengahan abad 17, dimana pada saat itu sulaman pita tidak hanya digunakan untuk
menghias busana tetapi juga untuk menghias tas tangan, kerudung, selendang, payung, sarung bantal kursi dan berbagai peralatan rumah tangga.
Dewasa ini sulaman pita lebih variatif sejalan dengan berkembangnya bahan, warna dan corak kain serta pita. Sulam pita adalah salah satu teknik
menghias kain dengan cara menjahitkan pita secara dekoratif ke atas benda yang akan dihias sehingga terbentuk suatu desain hiasan baru dengan
menggunakan berbagai macam tusuk-tusuk hias. Ciri-ciri sulaman pita antara lain:
1. Menggunakan pita dengan berbagai jenis dan ukuran
2. Memberikan efek tiga dimensi pada benda lebih besar karena ukuran pita
yang lebih besar 3.
Hasil sulaman pita lebih dekoratif karena bahan pita yang lebih beragam. Sedangkan sulaman benang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Menggunakan benang sulam untuk menyulam
2. Memberikan efek tiga dimensi lebih kecil , karena benang sulam lebih
kecil 3.
Hasil sulaman benang lebih kecil dan berkesan lembut Ada dua jenis sulam pita yaitu Japanese style Gaya Jepang dan Eropa
Style Gaya Eropa.
1. Sulam pita gaya Jepang
Sulam pita gaya jepang adalah teknik sulam pita dengan cara langsung diaplikasikan pada motif
sulaman. Sulam pita gaya Jepang memiliki ciri sulamannya berwujud datar seperti sulaman
169
benang, hanya saja benang diganti dengan pita. Sulam pita gaya Jepang sering menggunakan pita satin, dan dapat pula digunakan pita organdi.
2. Sulam pita gaya Eropa
Sulam pita gaya eropa adalah teknik sulam pita dengan cara menjahit membentuk pita terlebih
dahulu, baru direkatkan dijahitkan pada kain. Ciri sulam pita gaya Eropa adalah wujud sulamannya
tim bul 3 dimensi, cenderung seperti corsase. Sulam pita gaya Eropa hampir selalu menggunakan
pita organdi, dan biasa digunakan untuk corsage, hiasan dinding, dll.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sulam pita yaitu 1.
Panjang pita yang digunakan untuk sulam pita maksimal dipotong 30 cm supaya pita tidak rusak.
2. Saat menarik pita pada tiap tusuk sulaman. Pita ditarik secara perlahan
dengan memperhatikan posisi pita agar tidak melintir. Apabila menggunakan jenis pita organdi, pastikan kita sudah menguasai jenis
tusukan yang akan digunakan karena pita organdi sangat mudah rusak.
F. Prosedur Kerja