Mengukur Motivasi Belajar Motivasi Belajar

24 1 Siswa memperoleh pemahaman comprehension yang jelas mengenai proses pembelajaran 2 Siswa memperoleh kesadaran diri self consciousness terhadap pembelajaran 3 Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan siswa secara link and match 4 Member sentuhan lembut 5 Memberikan hadiah 6 Memberikan pujian dan penghormatan 7 Siswa mengetahui prestasi belajarnya 8 Adanya iklim belajar yang kompetitif secara sehat 9 Belajar menggunakan multi media 10 Belajar menggunakan multi metode 11 Guru yang kompeten dan humoris 12 Suasana lingkungan sekolah yang sehat Berdasarkan uraian di atas, motivasi merupakan salah satu aspek utama bagi keberhasilan belajar. Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa seorang guru harus hati-hati dan berpegang pada prinsip- prinsip motivasi. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa. Pada penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai upaya peningkatan motivasi belajar siswa.

e. Mengukur Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan konstruksi psikologis yang penting dalam mempengaruhi tindakan belajar. Adanya motivasi belajar siswa dapat diamati dari perilaku belajar siswa. Menurut Anderson dan Faust 1979, motivasi dalam belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan ketekunan. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap 25 tugas-tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik mapun psikis terhadap kegiatan, tanpa mengenal perasaan bosan, apalagi menyerah. Sebaliknya terjadi pada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Mereka menampakkan keengganan, cepat bosan dan berusaha menghindari dari kegiatan belajar Prayitno, 1989:10. Sejalan dengan pendapat di atas, Nana Sudjana 2006:60 mengemukakan bahwa kriteria keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar siswa yang ditunjukkan oleh para siswa saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dapat dilihat dalam hal: 1 Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran 2 Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya 3 Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya 4 Reaksi atau respon yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru 5 Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan Menurut Worell dan Stilwell 1981, adanya motivasi belajar siswa dapat diamati dari perilaku belajar siswa di kelas. Ada tiga aspek perilaku belajar siswa yang memperlihatkan adanya motivasi positif dalam belajarnya. Pertama, adanya inisiatif aktivitas belajar siswa, yang diperlihatkan oleh perilaku siswa dengan indikator sebagai berikut: a siswa menunjukkan minat dan keingintahuan yang tinggi; b tingginya 26 perhatian siswa terhadap pembelajaran yang disajikan; c mempunyai dorongan yang kuat untuk menyelesaikan sejumlah tugas dari guru. Kedua, kuantitas dan kualitas usaha siswa dalam upaya mencapai kesuksesan belajarnya. Hal ini tampak dari usaha siswa untuk belajar keras, menggunakan waktu untuk belajar secara optimal, memanfaatkan waktu untuk belajar, banyak membaca buku, melengkapi fasilitas belajarnya. Ketiga, tingkat ketepatan dalam menyelesaikan tugas-tugas dari guru. Adanya motivasi tinggi dalam belajar, diperlihatkan anak dengan sikap senang untuk memecahkan masalah-masalah yang ditugaskan kepadanya, menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya dan meningkatnya partisipasi siswa dalam penyelesaian tugas-tugas kelompok Supardi,2004:28. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur motivasi belajar siswa, dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap perilaku belajar siswa. Aspek-aspek yang diamati pada penelitian ini yaitu: 1 Aspek inisiatif aktivitas belajar siswa, indikatornya meliputi a Menunjukkan minat ketika proses pembelajaran berlangsung b Mempunyai perhatian saat proses pembelajaran c Mempunyai dorongan yang kuat untuk menyelesaikan tugas dari guru 2 Usaha belajar siswa, indikatornya meliputi a Teliti dalam mengerjakan tugas 27 b Memperkaya materi mencari informasi c Tekun menghadapi tugas yang berhubungan dengan pelajaran d Aktif berdiskusi 3 Ketepatan penyelesaian tugas belajar, indikatornya meliputi a Ketepatan hasil sesuai kriteria yang ditetapkan b Ketepatan waktu pengumpulan tugas

2. Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya peningkatan kreativitas belajar biologi siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

0 7 116

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN BUSANA SISWA SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 1 12

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKN melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas 6 di SDN Gejayan Yogyakarta.

0 1 284

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBUAT HIASAN BUSANA MELALUI METODE DEMONSTRASI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DI SMK NEGERI 1 PANDAK BANTUL.

21 199 273

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA TAILORING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK N 2 NGANJUK.

2 19 324

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MEMILIH BAHAN BAKU BUSANA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAME TOURNAMENT) DI SMK N 6 YOGYAKARTA.

0 2 257

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA (EMBROIDERY) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 8 298

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

0 0 8