Langkah-langkah Untuk Membangun Kesepakatan Warga

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H.M. Ansari Yahya, Keucik Kampong Baru, Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, menyatakan: 198 “Penetapan lokasi pendaftaran tanah pasca bencana di Gampong Baru, dilakukan oleh BPN. Tim Ajudikasi memberitahukan langsung kepada saya selaku Keuchik, kemudian saya menyampaikannya pemberitahuan tersebut kepada warga untuk bersiap dan membantu kelancaran pendaftaran tanah tersebut”. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Kantor Pertanahan Kota Banda Aceh Mantan Project Manager Ralas tahun 2008, mengatakan; 199 Kegiatan Ralas dilaksanakan sampai tahun 2008, sedangkan tahun 2009 hanya melakukan penyelesaian sisa kegiatan tahun sebelumnya dan kegiatan evaluasi serta penyiapan laporan, termasuk laporan akhir kegiatan Ralas dalam rankga berakhirnya masa kerja BRR.

a. Langkah-langkah Untuk Membangun Kesepakatan Warga

Kesepakatan warga yang dimaksud dalam Keputusan Kepala BPN Nomor: 114-II2005 adalah kesepakatan seluruh warga, khususnya pemilik tanah atau ahli wariswali, tentang: a. batas-batas bidang tanah yang ada di gampong, dengan melaksanakan pemasangan patok-patok tanda batas untuk setiap bidang tanah; b. pemilikan atas bidang-bidang tanah tersebut termasuk kesepakatan waris dan atau wali; c. penandaan seluruh bidang tanah dalam suatu peta skala besar yang disediakan oleh BPN; dan d. daftar nama penguasaanpemilikan bidang tanah. 198 Hasil wawancara dengan Bapak H.M. Ansari Yahya, Keucik Gampong Baru, Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, hari Minggu, 8 Juni 2014, pukul 17.00 WIB. 199 Hasil wawancara dengan Kepala Kantor Pertanahan Kota Banda Aceh Mantan Project Manager Ralas Tahun 2008, hari Selasa, tanggal 26 November 2013, Pukul 14.000 Wib. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan wawancara dengan Bapak Anwar Hasim, mantan Keuchik Gampong Rima Jeuneu Kecamatan Pekan Bada Kabupaten Aceh Besar, menyatakan: 200 “Bahwa masyarakat pemilik tanah atau ahli warisnya di Gampong Rima Jeuneu pada program pendaftaran tanah, diminta oleh Tim Ajudikasi untuk mengisi daftar nama penguasaanpemilikan bidang tanah dan memasang patoktanda batas bidang tanah di lapangan. Terhadap pemilik tanah atau ahli warisnya yang tidak berada di lokasi pendaftaran tanah atau telah meninggal dunia, maka identifikasi bidang tanah dan pemasangan tanda batas dilaksanakan oleh perangkat gampong atau warga gampong yang ditunjuk berdasarkan suatu berita acara kesepakatan warga gampong”. Langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka kegiatan membangun kesepakatan warga meliputi: a melakukan identifikasi penduduk gampong atau pemilik tanah yang selamat dari bencana, baik yang berada di lokasi maupun yang berada di pengungsian.; b melakukan identifikasi batas-batas bidang tanah baik di atas peta maupun di lapangan termasuk penandaanpematokan titik batas; c membuat lembaran inventarisasi bidang tanah land inventory yang meliputi daftar penguasa fisikpemilik tanah, alamat pemilik dan bidang; d menyelenggarakan musyawarah gampong dalam rangka membangun kesepakatan warga; e membuat Berita Acara kesepakatan warga sebagai bukti telah dicapai kata sepakat antara seluruh warga. Proses membangun kesepakatan warga tersebut di atas, setiap gampong memperoleh fasilitasi dari Fasilitator LSM untuk membantu masyarakat dalam 200 Hasil wawancara dengan Bapak Anwar Hasim, mantan Keuchik Gampong Rima Jeuneu Kecamatan Pekan Bada Kabupaten Aceh Besar, tanggal 15 Juni 2014, pukul 09.00 WIB. Universitas Sumatera Utara membangun kesepakatan tersebut. Kecuali, untuk gampong di mana terdapat program lain maka fasilitasi diberikan oleh fasilitator program yang bersangkutan. Bimbingan, pengarahan, atau penjelasan dari fasilitator disampaikan terutama kepada aparat gampong, tetua adat, tokoh masyarakat gampong contoh: seperti tuhapeut, tuhalapan, imam meunasah, dan kepala gampong atau organisasi masyarakat desa seperti Pokmasdartibnah. Untuk selanjutnya aparat atau para tokoh tersebut menyampaikan kembali kepada warga masyarakat gampongnya. Apabila masih terdapat ketidakjelasan atau keragu-raguan atas informasi penjelasan fasilitator, maka ditanya ketidakjelasan tersebut kepada petugas PanitiaTim Ajudikasi atau Kantor Pertanahan setempat. Dalam musyawarah ini harus dibuat kesepakatan waktu dengan seluruh pemilik tanahkuasanyaahli wariswali, untuk menentukan kapan pemasangan patok tanda batas bidang tanah secara keseluruhan akan dilakukan, yang dilanjutkan dengan kapan dan di mana pengisian Formulir Pernyataan Penguasaan Fisik dan Pemasangan Tanda Batas Bidang Tanah, dan penandaan setiap bidang tanah dalam peta citra satelit sebelum bencana serta pengisian Daftar Nama PenguasaanPemilikan Bidang Tanah tersebut dilakukan. Gagasan-gagasan yang disampaikan terkait dengan perubahan batas bidang tanah misalnya pelebaran lorong atau penataan kampung, maka setiap pemilik tanah yang terkena perubahan tersebut menyatakan kesediaannya dan persetujuannya dengan menandatanganinya kesepakatan tersebut yang dimuat dalam berita acara penataan batas. Universitas Sumatera Utara Seluruh pemilik tanah harus dijelaskan bahwa selama proses pendaftaran tanah berlangsung tidak diperkenankan adanya peralihan hak atas tanah terutama melalui jual beli. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Aceh, menyatakan: 201 “Bahwa warga masyarakat yang kurang jelas atau ragu-ragu atas informasipenjelasan dari fasilitator berkaitan dengan pendaftaran tanah, maka petugas PanitiaTim Ajudikasi atau Kantor Pertanahan setempat bersedia memberikan informasi dengan jelas. Informasi disampaikan juga kepada pemilik tanah bahwa selama proses pendaftaran tanah berlangsung tidak diperkenankan adanya peralihan hak atas tanah melalui jual beli”. Berdasarkan wawancara dengan Bapak H.M. Ansari Yahya, Keuchik Gampong Baru, Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, menyatakan: 202 “Pasca tsunami, perangkat gampong, masyarakat dan dibantu oleh beberapa LSM melakukan identifikasi warga yang selamat dari bencana, yang tinggal di pengungsian barakshelter, ataupun yang berpindah tempat tinggal setelah kejadian bencana dan menginventarisasi pemilik tanah di gampong Baru, termasuk anak di bawah umur dan janda yang akan menjadi calon pemegang hak atas tanah. Pemilik tanah yang tidak berada di lokasi pendaftaran tanah atau meninggal dunia, maka identifikasi bidang tanah dan pemasangan tanda batas dapat dilaksanakan oleh Perangkat gampong atau warga gampong yang ditunjuk berdasarkan surat kuasa tertulis atau suatu berita acara kesepakatan warga desa setempat; untuk keperluan pendaftaran hak atas tanah, Keucik atas nama warga masyarakat gampongnya mengajukan permohonan pendaftaran tanah kepada Ketua Panitia Ajudikasi atau Kepala Kantor Pertanahan”. 2 Pemasangan Patok Tanda Batas Pemilik tanahahli wariswali atau kuasa diwajibkan memasang patok tanda batas di sepanjang garis batas bidang yang masing-masing batas tersebut telah disepakati oleh para tetangga yang bersebelahan pemilik tanah yang berbatasan. 201 Hasil wawancara dengan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Aceh, di Banda Aceh, hari Selasa, 19 November 2013, pukul 11.00 WIB. 202 Hasil wawancara dengan Bapak H.M. Ansari Yahya, Keuchik Gampong Baru, Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, hari Minggu, 8 Juni 2014, pukul 17.00 WIB. Universitas Sumatera Utara Terhadap tetangga batas tidak dapat hadir dalam penunjukan dan pemasangan tanda batas, maka kuasa tertulis atau aparat gampong setempat dapat memberikan penunjukan dan kesaksiannya mengenai titik batas sesuai kesepakatan warga lainnya. Pemasangan patok tanda batas bidang tanah dilakukan pada seluruh bidang tanah yang ada di gampong, sepanjang kondisi di lapangan memungkinkan dipasangnya patok tersebut. Pemasangan patok ini dilakukan juga pada bidang tanah yang dimiliki secara bersama kolektif dan bidang tanah yang pemiliknya berada di luar lokasi gampong absentee. Patok dipasang pada setiap sudut batas tanah dan apabila dianggap perlu dipasang pada titik-titik tertentu sepanjang garis batas bidang tanah tersebut. Pemasangan patok pada suatu bidang tanah dilakukan dengan sepengetahuan pemilik bidang tanah yang bersebelahan tetangga, dan kepala dusun serta Keucik. Jika pemilik bidang tanah yang berbatasan tidak dapat hadir secara lengkap maka Keuchik dan Tuha peut atau kepala dusun setempat harus memastikan kebenaran letak patok batas pada bidang tanah tersebut sesuai dengan pengetahuannya. 203 Bentuk patok sedapat mungkin spesifikasinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Patok batas disediakan oleh BPN sesuai dengan alokasi anggaran yang tersedia. Untuk gampong yang memerlukan patok dapat mengajukan permohonan kepada Kantor Pertanahan setempat atau Kantor PanitiaTim Ajudikasi. Bantuan dana untuk pemasangannya dapat diperoleh 203 Hasil Wawancara dengan Salamuddin, Keuchik Gampong Pulot, Kecamatan Leupung Kabupaten Aceh Besar, hari Minggu, 8 Juni 2014, pukul 13.00 WIB. Universitas Sumatera Utara sepanjang masyarakat atau Keuchik dapat mempertanggung jawabkan kegiatan pemasangan patok ini dengan melampirkan kwitansi dan laporan pertanggungjawaban keuangan. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil BPN Provinsi Aceh Mantan Project Manager RALAS tahun 2006, menyatakan: 204 “BPN menyediakan patok batas kepada pemilik tanah dengan tidak dipungut biaya. Gampong yang memerlukan patok dapat mengajukan permohonan kepada Kantor Pertanahan setempat atau Kantor PanitiaTim Ajudikasi”. 3 Pengisian Formulir Pernyataan Setiap pemilik tanahahli wariswali diwajibkan mengisi formulir Surat Pernyataan Pemasangan Tanda Batas dan Penguasaan Fisik untuk setiap bidang tanah yang dimilikinya, dengan diketahui oleh pemilik bidang tanah yang berbatasan sebagai saksi, dan disahkan oleh Keuchik. Formulir disediakan oleh BPN. Jika seseorang memiliki dua bidang tanah maka yang bersangkutan mengisi dua formulir, dan seterusnya. Jika pemilik bidang tanah sudah tidak ada lagi, maka formulir diisi oleh ahli waris yang sah yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan pewarisan dari Keuchik atau Imam Meunasah di gampong setempat. Apabila diantara para ahli waris terjadi ketidaksepakatan pembagian harta waris, maka para ahli waris wajib menyelesaikan sengketa tersebut dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakatmusyawarah keluarga yang diketahui oleh Keuchik. Bukti Surat Pernyataan Ahli Waris dan Kesepakatan Pembagian Warisan dituangkan ke dalam Formulir. Tetapi, jika usaha penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana 204 Hasil Wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil BPN Provinsi Aceh Mantan Project Manager RALAS tahun 2006, hari Senin, 25 Nopember 2013, pukul 11.00 WIB. Universitas Sumatera Utara dimaksud di atas tidak membawa hasil, maka penyelesaian sengketa waris diajukan kepada Mahkamah Syari’ah setempat dan kemudian putusan Mahkamah Syari’ah menjadi dasar penetapan ahli waris yang sah menurut hukum. Jika ahli waris masih belum dewasa, maka pengisian formulir dilakukan oleh walinya yang sebelumnya sudah mendapat persetujuan perwalianpengampuan dari Keuchik dan Imam Meunasah. Penetapan wali yang sah menurut hukum dilakukan oleh Mahkamah Syari’ah. Untuk kepentingan penetapan perwalian, Mahkamah Syari’ah mengadakan persidangan di luar kantor di gampong, dengan waktu yang disepakati bersama. Untuk kepentingan ini, masyarakat tidak dipungut biaya apapun. Kepada Keuchik bersama fasilitator harus secara aktif mendata berapa orang yang memerlukan penetapan perwalian dari Mahkamah Syari’ah. Formulir yang sudah diisi tersebut disimpan oleh pemilik tanah dengan baik, dan sedapat mungkin dicopy terlebih dahulu, untuk diserahkan pada saat Panitia Ajudikasi datang ke lokasi untuk melakukan pengukuran dan pemetaan. Berdasarkan wawancara dengan Bapak H.M. Ansari Yahya, Keuchik Gampong Baru, Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, menyatakan: 205 “Pemilik tanahahli wariswali yang berada di Gampong Baru mengisi formulir yang telah disediakan oleh Tim Ajudikasi yaitu Surat Pernyataan Pemasangan Tanda Batas dan Penguasaan Fisik, dengan diketahui oleh pemilik bidang tanah yang berbatasan sebagai saksi, dan disahkan oleh Keucik, di mana pelaksanaannya dilakukan di tenda Tim Ajudikasi”. 4 Penandaan Bidang-bidang Tanah pada Peta 205 Hasil wawancara dengan Bapak H.M. Ansari Yahya, Keuchik Gampong Baru, Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, hari Minggu, 8 Juni 2014, pukul 17.00 WIB. Universitas Sumatera Utara Setiap bidang tanah yang sudah dipasangi patok tanda batas, maka bidang tersebut digambarkan dalam peta kerja, dan nama-nama pemilik bidang tanah tersebut dicatat dalam daftar penguasaan fisik bidang tanah. Peta kerja identifikasi bidang tanah telah disediakan oleh BPN. Pemilik tanahahli wariswali diminta untuk menandatangani daftar pemilik bidang tanah ketika yang bersangkutan sudah menyepakati letak bidang tanah dalam peta dan data bidang tanah yang ada dalam daftar tersebut. Keuchik membuat berita acara tentang kesepakatan warga. Berita acara tersebut memuat jumlah bidang tanah secara keseluruhan, jumlah bidang tanah yang sudah memiliki kejelasan subjek dan objeknya dan jumlah bidang tanah yang dianggap masih bermasalah. Waktu yang tersedia bagi masyarakat dalam membangun kesepakatan warga adalah 30 hari, terhitung setelah BPN mengumumkan nama-nama gampong yang memperoleh giliran. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil BPN Provinsi Aceh Mantan Project Manager RALAS tahun 2006, menyatakan: 206 “Setiap bidang tanah yang sudah dipasangi patok tanda batas, maka bidang tersebut digambarkan dalam peta kerja, dan nama-nama pemilik bidang tanah tersebut dicatat dalam daftar penguasaan fisik bidang tanah. Pemilik tanah menandatangani daftar pemilik bidang tanah ketika yang bersangkutan sudah menyepakati letak bidang tanah dalam peta dan data bidang tanah yang ada dalam daftar”. 5 Terhadap Kesepakatan Warga Yang Sudah Terbangun Masyarakat melalui Keuchik segera mengajukan kepada Kantor Pertanahan atau Tim Ajudikasi di Kantor Pertanahan setempat bahwa gampongnya siap untuk 206 Hasil Wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil BPN Provinsi Aceh Mantan Project Manager RALAS tahun 2006, hari Senin, 25 Nopember 2013, pukul 11.00 WIB. Universitas Sumatera Utara dilakukan pendaftaran tanah. Pengajuan dilakukan secara tertulis, melalui teleponfaks atau meminta bantuan LSM atau fasilitator yang ada di gampong untuk menyampaikannya kepada Kantor PertanahanPanitia Ajudikasi setempat. Pengajuan juga dapat disampaikan kepada Kantor Wilayah BPN Provinsi Aceh di Banda Aceh. Senada dengan hal tersebut di atas, berdasarkan wawancara dengan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil BPN Provinsi Aceh Mantan Project Manager RALAS tahun 2006, menyatakan: 207 “Setelah tercapainya kesepakatan warga, Keuchik mewakili gampongnya mengajukan kepada Kantor Pertanahan atau Tim Ajudikasi setempat bahwa gampongnya telah siap untuk dilakukan pendaftaran tanah. Pengajuan tersebut dapat dilakukan secara tertulis, melalui teleponfaks atau meminta bantuan LSM atau fasilitator yang ada di gampong-nya”.

b. Manual Teknis Pendaftaran Tanah