PENDAHULUAN KESIMPULAN DAN SARAN

154

A. PENDAHULUAN

Bimbingan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan oleh konselor kepada konseli dalam usaha penyelesaian suatu masalah yang sedang dihadapi konseli. Dalam melaksanakan pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, seorang konselor dituntut untuk memahami, menguasai dan mengaplikasikan berbagai macam teknik pada setiap pendekatan konseling. Selanjutnya, kegiatan pelayanan dan pendukung bimbingan dan konseling dapat bersifat pendekatan pribadi ataupun pendekatan kelompok. Penyelenggaraan layanan serta kegiatan pendukung bimbingan dan konseling bukan hanya ditujukan kepada individu yang mengalami masalah. Dalam hal ini, bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki individu, terutama di kalangan mahasiswa. Masalah- masalah yang dapat dialami oleh mahasiswa berupa masalah pribadi-sosial, belajar maupun karir. Masalah-masalah tersebut saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Masalah pribadi-sosial merupakan masalah yang sering terjadi pada mahasiswa, terutama kecemasan dalam berbicara di depan umum. Tidak jarang pula sebagian besar mahasiswa merasa gelisah dan khawatir jika mengalami kesulitan dalam menjelaskan presentasi, mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan, mereka merasa malu pada dosen dan teman-teman jika salah menjawab pertanyaan, tidak dapat menjawab pertanyaan dari dosen ataupun teman dan kurang jelas dalam menyampaikan presentasi, sementara teman-teman yang lain ada yang bisa menjawab dan menyampaikan presentasi dengan mudah dan lancar. Akibatnya, mahasiswa menjadi malas dalam 155 mengerjakan tugas makalah, menghindar menjadi moderator, lebih baik tidak bertanya daripada dianggap tidak bermutu pertanyaannya dan bahkan tidak masuk kuliah karena takut pada mata kuliah yang dosennya sering menunjuk mahasiswa saat kuliah berlangsung. Beberapa mahasiswa yang menampakkan gejala-gejala tersebut mengindikasikan bahwa mereka sedang mengalami kecemasan dengan kategori intensitas yang tergolong ringan, sedang maupun berat. Sebagai upaya untuk membantu mahasiswa dalam mengurangi kecemasan berbicara di depan umum adalah dengan menggunakan salah satu teknik konseling yaitu dengan teknik thought stopping. Teknik thought stopping termasuk dalam pendekatan konseling kognitif behavioral. Teknik thought stopping merupakan salah satu bentuk konseling tingkah laku kognitif yang digunakan untuk mengatasi pikiran yang tidak rasional yang membuat masalah bagi individu yang terlalu memusatkan pada hal tersebut sehingga dapat membantu individu untuk mengontrol pikiran yang tidak sesuai melalui menekan atau membatasinya. Penerapan prosedur ini dilakukan secara sederhana yang digambarkan dengan konseli, dimana konseli diminta untuk memusatkan pada bayangan- bayangan yang menghasilkan kecemasan, sehingga konselor menyatakan secara keras, “stop”. Intervensi ini menghentikan urutan berpikir, yang membuat individu tidak mungkin melanjutkan kembali proses berpikirnya. Pedoman pelaksanaan konseling teknik thought stopping memuat sejumlah prosedur tahapan konseling teknik thought stopping, yaitu tahap penghentian 156 pikiran atas arahan konselor dalam penggunaan teknik thought stopping sampai pekerjaan rumah PR. Pedoman pelaksanaan konseling dengan teknik thought stopping ini, dimaksudkan sebagai panduan bagi konselor dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling, terutama dalam pelaksanaan layanan konseling. Pada tahap pertama dibahas mengenai penghentian pikiran atas arahan konselor. Tahap kedua dibahas mengenai penghentian pikiran atas arahan konseli. Tahap ketiga dibahas mengenai penghentian pikiran atas arahan konseli. Tahap keempat dibahas mengenai pergantian pikiran-pikiran yang asertif atau positif. Selanjutnya tahap terakhir adalah mengenai pekerjaan rumah dan evaluasi terhadap pelaksanaan proses konseling.

B. ALUR PROSEDUR KONSELING THOUGHT STOPPING TS

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

17 169 81

TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN TERAPI THOUGHT STOPPING UNTUK MENGURANGI KECEMASAN TERHADAP KEMATIAN

3 24 25

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN SAAT BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA FAKULTAS Hubungan antara Konsep Diri dengan Kecemasaan saat Berbicara di Depan Umum pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 17

HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM Hubungan Antara Berpikir Positif Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum.

0 2 15

HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM Hubungan Antara Berpikir Positif Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum.

3 13 13

Tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum dan implikasinya terhadap pengembangan program bimbingan peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan kelas

5 22 104

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA PSIKOLOGI

1 1 13

KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM DITINJAU DARI SELF-EFFICACY MAHASISWA BARU UKWMS SKRIPSI

0 0 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan Berbicara di Depan Umum 1. Pengertian Kecemasan Berbicara di Depan Umum - HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DAN EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSI

0 0 49

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecemasan Berbicara Di Depan Umum 1. Pengertian Kecemasan Berbicara di Depan Umum - HUBUNGAN ANTARA BERPIKIR POSITIF DENGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA MAHASISWA - UMBY repository

0 0 16